CHAPTER 13

6.6K 181 1
                                    

Happy Reading.....

" Yang terdengar belum tentu benar
yang terlihat belum tentu nyata
Positif thinking!!"
~Author~

Illa Pov

" Saya ingin melamar kamu."  Ucapan pak Arka kepada Caca selalu terngiang dipikiran gue. Entah mengapa saat ini di depan pak Arka dan Caca gue merasa hati gue gak ikhlas ucapan itu untuk Caca dan gue serasa ingin marah.

" Emmm, maaf sepertinya ini udah jam pulang. Ca, gue duluan ya." pamit gue.

" Itut ante ulang" Pinta Terry sambil mengedipkan kedua matanya lucu.
" Bawa dia bersama kamu." Perintah bos luwak itu. Gue dan Terry menuju tempat kerja untuk mengambil tas karena waktu menunjukkan jam pulang kerja.

Skip

Gue dan Terry langsung menuju rumah karena Caca pulang pukul 5 sore. Disini sekarang gue sedang duduk di ayunan halaman depan sambil mengawasi Terry yang sedang bermain dengan si Apin.

" Ante Telly mau lambutan itu." Tunjuknya kearah pohon rambutan di halaman rumah gue yang sedang berbuah lebat. Biasanya untuk urusan memetik buah dan cabe itu bagian Caca entah itu di panjat atau pake galah.

" Nunggu teteh Caca ya" Ucap gue. Tetapi dasar si Terry yang keras kepala atau sering dimanja ia menangis dengan duduk dirumput sambil menendang-nendang dengan tangan memukul si Apin.
" Cekalang ante. Huhuhu."

" Apinnya jangan dipukul nanti teteh Caca marah lo. Diem ya ini tante cariin galah. Duh dimana sih galahnya. Gak ada cara lain harus manjat." Sebisa mungkin gue turutin kemauan si teri kecil kalau gak bisa dipecat pak bos. Dan ternyata manjat pohon sangat susah walaupun pohonnya memiliki banyak cabang yang rendah. Dan gue mencoba meraih rambutan yang sudah matang dan dibawah sana teri kecil itu hanya tepuk tangan sambil tertawa. Mau marah tapi gemes. Saat gue mencoba meraih rambutan, dahan yang gue buat pegangan patah otomatis gue akan jatuh dan gue hanya bisa tutup mata. Tapi kenapa gue merasa ada yang empuk keras.

" Ya Allah Illa, Dr Arka kalian ngapain gendong-gendongan ala princess disini ada teri ku yang masih polos." Gue dikagetkan dengan teriakan Caca dan gue membuka mata dan ternyata gue berada digendongan pak Arka.

" Eteh, ante La jahat ndak mau kacih lambutan." Dasar kupret tu anak. Udah diusahain manjat sampe hampir jatuh malah dibilang jahat.

" Yaudah deh, teteh ambilin rambutannya ya. Tapi tutup matanya ya jangan lihatin om dan tante pacaran oke!" Dan Terry menurut.

" Disinggung pun gak peka? Sama-sama tua kok gk peka." Pak Arka pun langsung menurunkan gue, gue hendak menuju ke arah Terry yang ternyata di sana ada Darwin yang sedang menatap Caca yang mulai memanjat pohon dengan lihainya.
Darwin pun menuju kearah kami berdiri tetapi Caca langsung pergi setelah memetik rambutan lewat pekarangan samping untuk menuju ke pintu belakang. Sepertinya ia enggan bertemu dengan Darwin.

" Ka, gue sama Terry pulang dulu ya." Dan Terry hanya diam di gendongan om nya.

" Pak Arka, makasih telah nyelamatin aku." Ucap gue dan si Luwak hanya berdehem meninggalkan rumah gue menuju mobilnya.

================================

Sekarang ini gue dan Caca sedang berada di ruang santai dengan melakukan kegiatan masing-masing Caca dengan Tv nya menonton film India bahkan dia memiliki semua CD lawas sampe terpopuler. Dan gue hanya duduk di sofa sesekali melihat tingkah Caca yang absurd kadang tertawa kadang nangis.

Tapi setiap kali melihat Caca, dipikiran gue masih terngiang soal lamaran pak Arka kepada Caca. Apakah Caca menerimanya atau menolak.

" Ca, tadi pak Arka ngelamar lo?"

" Iya." Jawabnya singkat dengan mata yang fokus dengan film indianya.

" Terus ?" Gue mendekatinya yang sedang tiduran di karpet.

" Kok lo kepo sih. Sana lo pergi beli makan gih gue laper. Noh mobil nganggur kalau bisa nyetirnya sih dan ini uangnya." Dia malah nyuruh beli makan. Gak punya cara lain gue pun beli makanan di perempatan jalan raya. Saat gue sampe dirumah gue tidak mendapati Caca diruang santai tapi gue mendengar orang yang sedang berbicara. Gue cari ternyata suara tersebut berasal dari belakang rumah dan gue mengamati Caca yang sedang di telp orang. Gue mencoba menguping pembicaraan dia.

" Gila ya lo. Gak bisa gitu dong, nyerah gak ada di kamus gue. Gue gak takut gertakan ataupun ancaman lo." Gue langsung menuju ke rak piring pura-pura tidak mendengar ucapannya. Dan dia hanya melengos dengan wajah marah. Ada apa dengan dia.

Pov End

Dikediaman keluarga Nugraha Dirgantara, Arka sedang sibuk untuk mengurusi kedua keponakan yang terlantar sedangkan dia sedang berkemas untuk menuju ke RS.

" Terry, jangan naik kemeja makan nanti jatuh. Rama kamu jangan usil sama bibi nanti dirumah." Arka sedang pusing karena kelakuan dua bocah nakal itu. Hari sudah menunjukkan pukul 10 tapi Darwin belum keluar dari kamar padahal dia dari tadi sudah bangun. Saat hendak mengambil jas dokter, ada pesan yang masuk di HP Arka.

Annisa Erwati
Selamat pagi dr. Arka hari ini saya meminta izin untuk cuti 1 hari dikarenakan acara dadakan. Saya sudah meminta cuti ke bu Martha tetapi beliau menyuruh saya untuk izin kepada Anda langsung. Terima kasih....

Arkana Nugraha. D
Baik saya izinkan.

Arka kembali memasukkan Hp disaku celananya. Dan saat ingin berangkat Arka melihat Darwin menuruni tangga dengan keadaan buru-buru sambil membawa kunci mobil yang biasa ia bawa untuk balapan.

" Lo mau kemana?" Tanya Arka.
" Gue mau balapan. Jadi gue gak bisa jaga mereka. Gue pergi." Arka melihat Darwin lari menghilang dari pintu utama dan melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata.

" Apa yang terjadi." Batin Arka.

*****

Di perusahaan Nugraha Corp Illa dan teman-temannya sedang mengerjakan laporan sambil bergosip ria.

" Heh La nanti kalau lo jemput Caca titip beliin flat shoes yang deket RS situ kan murah." Ucap Key.

" Gue nanti langsung pulang. Jadi, gak ke RS." Illa menjawab seadanya dengan mata fokus ke kerjaan.

" Bukannya Caca udah habis ya libur buat bulan ini?" sekarang giliran Bang Bim yang bertanya.

" Dia cuti soalnya mau balapan. Entah kenapa firasat gue gak enak dari tadi malam semenjak Caca telponan sama seseorang. Gue denger pembicaraannya sedikit kalau gak salah gini gue gak takut gertakan lo atau ancaman lo lalu dia kembali kekamar dengan wajah marah dan semalam dia gak makan malam sama sekali. Terus pagi tadi dia bilang kalau jam 10 mau balapan jadi dia cuti." Ucap Illa dengan sedikit menirukan gaya bicara Caca tadi malam.

" Lo doakan semoga dia baik-baik aja. Eh ini udah jamnya istirahat. Yok kekantin." Lae memberitahu. Mereka menuju ke kantin untuk makan siang dan dilanjutkan dengan sholat dzuhur.

Tbc....


Baca juga sequel MCMD2 dan spin offnya (Caca Darwin) yups

MY CEO OR MY DOCTOR (tersedia dalam bentuk Ebook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang