CHAPTER 10

8K 217 1
                                    

Happy Reading....

" Luwak luwak luwak." Illa berjalan menuju keruangannya sambil merapalkan kata luwak dengan senyum ia akan memanggil CEO itu luwak.

" Senyum senyum sendiri. Abis dicipok pak bos ya lo." Ucapan sadis dari Lae.

" Heh omongannya dijaga ya kalau gue gituan sama luwak eh maksudnya pak bos gue malu sama hijab gue." Bantah gue.

" Udah gak usah ribut yuk kita makan di soto bu Eka, gue yang teraktir." Bang Bim melenggang pergi menuju ke parkiran.

" Tumben" Ucap bersamaan.
Mereka pergi ke soto bu Eka dengan berboncengan. Saat Bang Bim memesankan soto mereka bertiga memilih tempat duduk yang ada disebelah jendela.

" Nih sotonya satu-satu ya anak-anakku gak boleh nambah kalau nambah pakai uang masing-masing." Bang Bim memposisikan duduk di depan Illa kemudian mereka menyantap makanan diiringi dengan cerita dan candaan.

" Boleh aku duduk disini?" Seseorang mendudukan diri di sebelah Illa.

" Eh Adit, kamu makan disini?" Illa merasa kaget dengan kehadiran Adit.

" Iya gapapa kan aku gabung. Gak ada temen kamu yang satu itu kan?" Adit berbicara sambil menunangkan sambel di sotonya.

" Hah? Iy- ya gapapa ko-k" Illa bingung dan bimbang jika berdekatan dengan Adit lalu Illa melirik ke 3 temannya tetapi mereka malah mengedikkan bahu. Setelah selesai makan mereka langsung kembali ke kantor.

" Aku balik kekantor dulu ya dit." Illa dan temannya pamit.

Sesampainya dikantor

Saat lift terbuka disana terdapat pak Arka, tanpa menyapa pak Arka langsung pergi menuju parkiran dan menghilang begitu saja.

Sesampainya di ruangan mereka bertiga melanjutkan pekerjaan dengan tenang seperti sedang memikirkan sesuatu.

Saat pekerjaan mereka telah selesai, mereka mengemasi barangnya dan memasuki lift bersama.

" Hari ini lo naik motor ya! Padahal punya mobil." Singgung Keyla kepada Illa.

" Biarin, kan mobilnya jadi awet. Wlee" Jawab Illa.

Pintu lift pun terbuka....

" Waaaaa" Teriak mereka berlima bebarengan.

" Eh tuyul ya lo kaget gue nih, kalau sampe jantungan lo yang harus rawat dan biayai hidup gue seumur hidup!" Ucap Bang Bim dengan memegang dadanya.

" Sory gue juga kaget Bang. Mau lo jantungan gue sih gak peduli lo kan udah punya istri. Terus ya gue kasih tau kalian bertiga kalau istri Bang Bim itu hamil udah 3 bulan. Kalian pasti gak dikasih tau kan." Ucap Caca.

" Mmm gimana ya ngomongnya. Kalian jangan salah paham dulu sebenernya gue mau kasih tau kalian emmm ya pas 4 bulanan istri gue." Bang Bim bingung menjelaskan.

" Jangan percaya omongan Bang Bim, kalau aja ya gue gak bela-belain kesini buat ngasih tau kalian Bang Bim bakalan diem deh sampe lahiran." Caca mengompori mereka bertiga.

" Udah lah Bang kita mah bukan siapa-siapanya Bang Bim. Yuk pulang gaes." Illa kecewa lalu meninggalkan Bang Bim sendirian.

🕊🕊🕊🕊🕊

" Eh Ca kok lo pake baju itu? Menurutku kurang bagus deh kalau buat lo, terus itu kalau kerja pake high heels jangan flat shoes ato wedges terus." Illa menilai penampilan Caca mulai deh sikap perfectionisnya.

" Lo tau gak La setiap lo komen penampilan gue yang gak cocok dengan karakter lo, gue serasa jadi orang terjelek lalu lo pingin tau apa yang akan gue lakuin? Gue gak pernah lagi pake baju yang lo komentari." Caca merasa marah karena muncul kembali sikap perfectionis Illa. Illa yang bingung dengan keadaan ini lantas ia pun menuju ke dapur menyiapkan makanan sedangkan Caca kembali ke kamar untuk ganti baju kemudian ia mengambil majalah hari jumat karena Caca langganan majalah/ koran setiap hari jumat katanya sih biar antimainstream.

MY CEO OR MY DOCTOR (tersedia dalam bentuk Ebook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang