37 : Take me away

4.5K 484 45
                                    

Berhasil, Kim Taehyung berhasil meraih tangan Jieun yang berlari cukup jauh. Tanpa mengucapkan apapun, Taehyung mulai menarik Jieun. Wanita itu terlihat tidak berniat untuk membrontak bahkan saat Taehyung membukakan pintu mobil untuk nya, Jieun tidak protes. Wanita itu memutuskan untuk menutup mulutnya, entah karena malas berurusan dengan Taehyung atau karena hal lain Taehyung tidak peduli. Pria itu memutuskan untuk mengendarai mobil nya entah kemana Jieun pun tidak tau, dan itu lebih baik karena sepertinya itu yang saat ini Jieun butuhkan. Ketenangan. Jieun membutuhkan ketenangan

Tapi ternyata Taehyung tidak membawanya ketempat yang jauh, tapi juga tidak buruk. Sungai Han tidak buruk menjadi pilihan Taehyung untuk Jieun menenangkan diri. Pria itu menghentikan mobilnya tepat didepan Sungai Han, Taehyung memutuskan untuk mematikan mesin mobil dan itu berhasil membuat suasana semakin gelap terlebih lagi pencahayaan disini hanya memanfaatkan cahaya bulan. Tidak ada lampu disekitar sini yang bisa menerangi mobil mereka

"Kenapa kau membawaku kesini?" Tanya Jieun

"Kau melupakan sesuatu.." Sahut Taehyung, membuat Jieun terdiam untuk beberapa detik

"Ah... Kau benar—aku harus mencium kakimu, bukan?" Taehyung terlihat menghela nafas, "Apa aku menyetujui itu saat kamu mengatakan nya? Daripada kau mencium kakiku... Lebih baik kau memberikan kecupan dibibirku" Jawab Taehyung, berhasil membuat Jieun mendengus "Dalam mimpi mu, Tuan.."

"Kau tidak ingin menangis? Padahal tempat ini cocok untuk menangis tanpa orang tahu.. Anggap saja aku tidak ada.."

"Untuk apa aku menangis.." Gumam Jieun

"Untuk semua nya.. Untuk Sinbi.. Berhenti membohongi diri sendiri Jieun.." Bisik Taehyung

Jieun diam. Tidak berani menatap mata Taehyung yang saat ini seperti menuntut sesuatu pada nya, Jieun lebih memilih untuk menatap keluar jendela yang gelap

"Apa tadi katamu.. Kau membenci Sinbi? Apa memperkejakan seseorang menjadi tetangga adikmu, untuk mengawasi adikmu, dan bertindak menjadi tetangga yang baik saat adikmu kelaparan, atau saat penghangat ruangan rusak, itu diartikan membenci adikmu?" Tanya Taehyung, membuat Jieun tercekat tangan wanita itu mulai terlihat saling meremas

"Berhenti menggali masalalu ku Kim Taehyung-ssi.." Lirih Jieun

"Terlambat.. Aku sudah mengetahui semua nya, segalanya.. Dan dari apa yang aku cari, tidak ada tindakan kau membenci Sinbi selama ini—" Ucap Taehyung

"Kau menyayangi nya, sangat menyayanginya.. Hanya saja kau tidak berhenti menyalahkan keadaan—" Ucap Taehyung yang mulai menarik Jieun untuk menatap nya, kedua tangan Taehyung mulai menarik kedua sisi bahu Jieun membuat wanita itu sekarang hanya bisa menatap Taehyung. Taehyung hanya terus bertanya-tanya kenapa wanita ini keras kepala sekali, rela untuk merasa lelah untuk menahan air mata nya untuk tidak keluar

Taehyung tidak bodoh untuk menyadari bahwa sejak mereka masih di rumah keluarga Park, Jieun telah menahan sesuatu yang mendesak ingin keluar dari mata nya. Taehyung tidak mengerti kenapa Jieun seperti tidak ingin menangis, seperti jika menangis harga dirinya akan terluka. Yang Taehyung tau, menahan segala emosi yang ada dalam hati itu sangat menyiksa dan menyakitkan. Itu sampai terasa oleh Taehyung sendiri

"Selama ini, Kau selalu mengawasi adikmu dari jauh. Memperingati seseorang yang kau pekerjakan untuk jangan sampai adikmu kedinginan, kelaparan, dan mendapatkan kesulitan. Kau mulai berhenti melakukan nya saat Sinbi menikah, aku benar?" Tanya Taehyung namun tidak di respon oleh Jieun

"Kau tidak benci siapa pun, kau hanya tidak bisa berhenti menyalahkan keadaan.. Aku tau, kau adalah wanita yang baik.. Park Jieun bukan wanita antagonis.. Jika kau jahat, untuk apa kau pergi selama ini untuk menjadi relawan di sebuah negara perbatasan—" Jelas Taehyung

Hidden Memories || JEON JUNGKOOK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang