Bel pulang berbunyi nyaring yang mana membuat banyak siswa bersorak senang apalagi siswa kelas 11 ipa 2 yang mendapat pelajaran fisika di jam terakhir. Karena selain pelajarannya yang susah guru yang mengajar pun terkenal killer.
Pak Lee sang guru killer keluar kelas setelah memberikan tugas yang harus di kerjakan di rumah,lalu anak-anak kelas pun bergegas membereskan buku dan alat tulis setelah itu pergi pulang ke rumah masing-masing.
Begitupula Yohan dan Hangyul,mereka kini berjalan menuju parkiran. Dongpyo tadi sudah mengirim pesan pada Yohan bahwa dia sudah pulang lebih dulu bersama temannya.
"Han,gue kebelet pipis. Lo duluan aja ke parkiran gue mau ke toilet".
Setelah melihat Yohan mengangguk,Hangyul pun langsung buru-buru pergi ke toilet.
Yohan akhirnya berjalan sendiri ke parkiran,tapi kemudian menghentikan langkahnya saat melihat di lapangan sedang ada latihan futsal. Dia duduk di bangku penonton di pinggir lapangan,menonton siswa yang sedang latihan.
Disana dia melihat ada teman sekelasnya,Yunseong dan Jungmo yang juga sedang latihan,kebetulan mereka adalah pemain inti jadi diberikan dispensasi untuk tidak mengikuti pelajaran terakhir selama minggu ini.
Itu berarti selama tiga hari dalam minggu ini mereka tidak mengikuti pelajaran terakhir. Karena minggu depan itu ada kompetisi futsal nasional.
Yohan terlalu fokus menonton,sampai tidak menyadari seseorang yang berjalan menghampirinya.
"Lo yang tadi pagi nabrak pundak gue kan ?".
Orang itu langsung bertanya pada Yohan tanpa basa basi terlebih dahulu yang membuat Yohan terkejut. Yohan hanya diam dengan mulut sedikit terbuka.
"Kalo ada orang nanya itu dijawab. Bukan malah bengong kayak gitu", Ujar orang itu.
"Eehh, i-iya k-kaak. M-maaf ya kak".
Jawab Yohan setelah lama terdiam karena takut dengan kakak kelasnya ini. Dia fikir kakak kelasnya ini akan melupakan kejadian tadi pagi,tapi ternyata sang kakak kelas malah menghampirinya.
"Mama~ Yohan takuuut", jeritnya dalam hati.
Bagaimana tidak takut,orang yang sedang bertanya padanya ini kakak kelasnya yang terkenal berandalan. Mencari masalah dengannya sama saja dengan mendaftarkan diri untuk memiliki hidup seperti di neraka.
"Lo pasti tau siapa gue kan ?". Tanya lagi sang kakak kelas.
"I-iya kak,a-aku t-tau". Jawab Yohan.
"Berarti lo juga tau, kalo nyari masalah sama gue itu kesalahan besar ?", lanjut kakak kelasnya lagi.
Membuat Yohan kembali terdiam memikirkan apa yang akan terjadi di hidupnya setelah ini,lagipula kenapa dia bisa bermasalah dengan orang seperti kakak kelasnya ini.
"CHO SEUNGYOUN! CEPAT KEMBALI!". Panggil sang pelatih pada kakak kelasnya itu.
Yohan menghembuskan nafas lega,sang pelatih futsal secara tidak langsung membantunya untuk lepas dari Seungyoun.
"Iya pak, sebentar", Jawab Seungyoun sedikit berteriak agar sang pelatih mendengarnya.
"Gue bakal maafin lo,tapi ada syaratnya". Seungyoun kembali berbicara pada Yohan.
"A-apa s-syaratnya k-kak ?", Tanya Yohan Terbata.
Seungyoun mengeluarkan smirk kecilnya lalu perlahan mendekatkan wajahnya pada Yohan,membuat Yohan semakin takut dan juga gugup. Kemudian Menutup matanya saat wajah Seungyoun semakin mendekat. Dia bisa merasakan hembusan nafas hangat Seungyoun yang menerpa wajahnya.