Hangyul berjalan menuju rumah Yohan dengan membawa dua kotak pizza dan dua kotak donat di kedua tangannya juga sebotol besar minuman bersoda yang dia apit diantara lengan dan badannya.
Karena Yohan sedang marah jadi Hangyul yang kena batunya,dia tidak tahu apa salahnya hingga sahabat manisnya itu mendiamkannya sedari pulang sekolah sampai sekarang.
Dengan sedikit kesusahan Hangyul memencet bel,tidak berapa lama pintu terbuka.
"Malem,Ma", Hangyul menyapa Mama Yohan dengan senyuman.
"Yohan marah lagi pasti,pantesan kamu gak kesini dari tadi siang".
Mama Yohan tau jika Hangyul sudah membawa banyak makanan itu artinya Yohan sedang marah padanya dan Hangyul yang tidak tahan didiamkan akhirnya membujuk Yohan dengan semua makanan itu.
"Hehe,kayak gak tau Yohan aja ma", Ucap Hangyul.
"Ayo masuk,sini Mama bantu bawanya"
Hangyul memberikan dua kotak donatnya untuk dibawa oleh Mama.
Merekapun berjalan masuk ke dalam rumah,di ruang tamu sudah ada Papa dan Dongpyo yang sedang menonton TV.
"Aaa ini buat aku ya kak ?"
Dongpyo langsung berdiri saat melihat Hangyul dan Mama datang sambil membawa kotak yang tentu saja dia tau itu berisi makanan.
"Enggak! Ini cuman buat Yohan. Lo cuman dapet itu tuh yang dibawa Mama,tapi sekotak aja ya terus dibagi sama Mama Papa".
"Kak Hangyul pelit,masa bawa dua kotak pizza gak mau ngasi aku satu kotak. Lagian aku kan gak makan sendiri tapi sama Mama Papa juga. Satu kotak donat mana cukup".
Badan Dongpyo memang kecil tapi nafsu makannya hampir sama seperti Yohan,jadi dia tidak akan kenyang jika hanya makan sekotak sedang donat, apalagi dibagi dengan Mama dan Papa.
Mama dan Papa yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala mereka,ini sudah biasa terjadi.
Walaupun Dongpyo merengek dan membujuknya dengan berbagai cara,Hangyul tetap tidak ingin memberi Dongpyo satu kotak pizza.
"Ish! Kak Hangyul mah gitu. Dasar Bucin!".
Setelah mengejek Hangyul,Dongpyo langsung kearah Mamanya dan mengambil sekotak donat untuk dia makan disamping Papanya.
Hangyul tidak ambil pusing dengan ejekan Dongpyo,dia lalu berjalan menuju kamar Yohan dengan Mama tentu saja.
~~~~~
Saat sudah sampai di depan kamar Yohan,Mama mengetuk pintu dan memanggil Yohan setelah terdengar sahutan dari dalam Hangyul meminta Mama untuk meninggalkannya.
Mama yang mengerti pun memberi kotak donat pada Hangyul lalu turun ke bawah.
Cklek
Hangyul tersenyum manis saat Yohan membuka pintunya.
Sedangkan Yohan memutar bola matanya malas,awalnya ingin mengusir Hangyul tapi tidak jadi saat melihat banyak makanan dan juga minuman yang dibawa sang sahabat.
Dia menyuruh Hangyul masuk ke kamarnya lalu langsung mengambil satu kotak pizza dari tangan Hangyul dan memakannya dengan lahap.
"Pelan-pelan aja makannya elah kek gak pernah makan pizza aja lo".
"Bwiarwin iwni ewnak mmm".
"Makan ya makan aja gak usah sambil ngomong jijik tau gak".
Yohan tetap memakan pizzanya tidak peduli dengan omongan Hangyul.