Haloo~
Aku kembali~
Semoga Kalian suka sama Chapt ini.
Jangan lupa voment.
Happy Reading~
~~~~~~~~
Yohan menyusuri koridor lantai satu. Tadi dia diminta membantu membawa buku catatan para murid di kelasanya oleh Guru yang mengajar di jam pertama sampai kedua.
Karna ruang Guru berada di gedung lain,memerlukan waktu yang cukup lama untuk kembali ke kelasnya.
Dan sekarang Guru yang mengajar selanjutnya pasti sudah sampai di kelasnya,karena Guru itu mengajar di kelas sebelah di jam pertama sampai kedua.
Saat akan menaiki tangga,Yohan mendengar seseorang memanggilnya. Dia menghentikan langkah dan menoleh ke arah si pemanggil.
"Yohan! Untunglah Lo ada disini".
Si pemanggil itu temannya tapi beda kelas,Yohan melihat di tangan temannya itu ada bola.
"Kenapa emangnya ?". Tanya Yohan sambil menatap sang teman dengan bingung.
Dengan tersenyum temannya itu menyodorkan bola juga kunci pada Yohan.
Yang tentu saja membuat Yohan makin bingung.
"Hehehe. Tolongin Gue ya,Han. Gue harus cepet-cepet balik ke kelas. Sekarang pelajarannya Miss Han. Lo tau kan kalo lambat pasti bakal dihukum. Temen-temen Gue ngeselin semua. Harusnya balik barengan eh Mereka malah ninggalin Gue. Jadi,Please tolongin Gue".
Belum sempat Yohan membuka mulut bermaksud untuk menolak tapi temannya itu langsung menyodorkan bola dan kunci ke tangan Yohan.
Memaksanya untuk menerimanya dan berlalu pergi dengan cepat menaiki tangga.
Dengan terpaksa,Yohan membalikkan badannya menuju ke arah ruang olahraga yang mana adalah tempat lapangan indoor juga gudang penyimpanan sekolahnya.
Dia membuka pintu ruang olahraga dan mengernyit karna tidak melihat siapapun disana. Setau dia harusnya ada kelas yang olahraga di jam ketiga sampai empat.
Tapi akhirnya dia mengangkat bahunya tidak peduli,lalu berjalan ke arah gudang penyimpanan yang berada di ujung ruang olahraga.
"Udah tau pelajaran selanjutnya diajar sama Miss Han, malah main bola di lapangan outdoor bukan indoor. Emang bener pengen ngerjain Gue kayaknya si Woojin. Kalo dia main di indoor kan gak perlu minta tolong Gue. Dasar nyebelin! Eh tapi Pak Shin si yang paling nyebelin karna ngajar Olahraga di lapangan outdoor".
Sambil mendumal menyalahkan sang teman juga Guru olahraga yang mengajar di kelas temannya tadi,dia membuka pintu ruangan yang terkunci.
"Ini ngapain lagi pakek dikunci. Abis ngembaliin bola baru dikunci kan bisa. Hadeh". Yohan mencebikkan bibirnya kesal.
Saat pintu sudah terbuka diapun masuk kedalam, meninggalkan kunci menggantung di pintu.
Baru saja Yohan selesai meletakkan bola,dia mendengar suara pintu yang tertutup dan kunci yang diputar.
Membalikkan badannya dengan cepat dia berjalan menuju pintu yang telah tertutup.
"SIAPA DILUAR ?! Masih ada orang di dalem ngapain dikunci sih ?! BUKA PINTUNYA!".
Yohan menggedor-gedor pintu ruang penyimpanan.
"BUKA PINTUNYA WOY! CEPETAN BUKA!". Teriak Yohan
Karena sadar kalo apa yang dia lakuin itu percuma dan buang-buang tenaga juga suaranya.
Yohan pun pasrah lalu duduk di atas matras yang ada di ruang penyimpanan.