ו Chapter 02 •×

3.7K 461 88
                                    

•×•×•

Seulgi

Aku kembali tersenyum setelah melupakan fakta bahwa harapan untuk memiliki anak itu mustahil. Aku mencoba menepis segalanya, membuat diriku memikirkan hal lain yang bisa menenangkan hatiku.

Aku tak bisa berhenti tersenyum saat melihat deretan anak-anak kecil yang satu persatu datang menghampiriku. Mereka mulai memberi salam padaku, bahkan tak segan menarik tanganku agar kakiku segera melangkah masuk ke dalam kelas.

"Wah, kalian sangat bersemangat ya hari ini." Ujarku dengan suara yang menggema di satu ruangan.

"Kalian sudah tak sabar ya untuk belajar?"

"Yaaaa!"

Aku terkekeh mendengar antusias mereka yang begitu besar, baru saja aku akan mulai mengajar seseorang yang ku kenal sebagai rekan kerjaku memintaku untuk keluar dan menghampirinya sebentar.

"Ada apa?" Tanyaku langsung karena aku harus segera mengajar setelah ini.

"Seul, aku butuh bantuanmu." Sahutnya dengan nada memelas. Rekan kerjaku yang kerap di sapa dengan nama Wendy ini terlihat frustasi akan sesuatu.

"Bantuan? bantuan apa? apa kau sakit?" Aku merembetkan pertanyaan itu karena belakangan ini Wendy sering mengeluhkan sakit kepala, karena ku tahu kondisinya yang sedang hamil.

"Tidak bukan itu, hanya saja aku tak bisa membujuk satu anak yang baru saja masuk ke TK hari ini. Dia rewel dan tidak mau bergabung dengan teman-temannya." Keluh Wendy sambil memijati keningnya.

"Apa dia anak baru yang kemarin di bicarakan oleh kepala sekolah?" Tanyaku lagi.

"Ya benar dia anak baru itu, namanya Kim Seo Jun. Dia anak laki-laki dan aku tak tahu lagi bagaimana cara menghadapinya, Ya Tuhan!" Keluh Wendy lagi sambil mengusap perutnya yang sedikit membuncit.

"Seharusnya kau lebih belajar bersabar bagaimana cara menghadapinya. Apa kau tidak malu dengan janin yang kau kandung?" Kulihat Wendy hanya menyengir tidak jelas padaku.

"Dimana dia sekarang?" Aku mengedarkan seluruh pandanganku, tapi tak mendapati satu anak pun yang masih berkeliaran di luar.

"Dia duduk di bangku taman, aku sudah mencoba membujuknya. Tapi dia sangat keras kepala. Katanya ingin menyusul ke tempat Ayahnya bekerja."

"Dan kata Ayahnya, ini pertama kalinya Seo Jun masuk sekolah. Mungkin karena itulah dia sedikit rewel dan tak mau di tinggal. Padahal Ayahnya benar-benar harus pergi bekerja." Jelas Wendy panjang lebar.

Aku hanya mengangguk setelah mendengarkan penjelasan tentang anak itu dari Wendy. "Kalau begitu aku akan mencoba untuk membujuknya. Tolong lihat dulu ke kelasku." Kataku, meminta Wendy untuk mengecek murid-murid kelasku lalu segera pergi sebelum murid-muridku yang lain menungguku lama.

"Semoga berhasil!"serunya.

Aku berjalan perlahan begitu menemukan sosok anak laki-laki yang sekarang tengah duduk di ayunan. Wajah anak itu tertunduk lesu sambil menggoyang-goyangkan kakinya pada lantai pasir. Bibirnya bahkan mengerucut, terlihat jelas bahwa ia sedang kesal. Tadi Wendy bilang anak itu baru pertama kali masuk TK, berarti jika tebakanku tidak salah mungkin sekarang dia berusia sekitar 5 atau 6 tahun.

Touch Your Heart ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang