WARNING !
Mengandung Dub-Con !
"Ada apa ?" Tommy masih enggan menoleh, karena ia takut pada dirinya sendiri yang bisa saja tiba - tiba membabi buta karena keindahan anak tirinya.
"Terima kasih, Daddy... Kau selalu datang untuk menolongku..."
Tommy menghela nafas sejenak, lalu menoleh."Seorang Ayah wajib melindungi anaknya." ucap Tommy datar sebelum berlalu meninggalkan Azalia yang terdiam mendengar ucapan itu.
Ayah... ? Anak... ?
Kasih sayangnya padaku hanya kasih sayang seorang Ayah.
Sekarang aku paham dengan semua perasaan ini.
Aku... Memiliki perasaan terlarang terhadapmu Daddy...
Di sisi lain, Tommy merasakan sakit dan sesak di bawah sana. Ia meringis sambil buru - buru membuka pakaiannya yang basah kuyup dan memasukkannya ke dalam mesin cuci.Demi apa pun. Dulu hanya karena mendengar desahannya dalam telepon saja aku sudah mengeras, sekarang aku secara langsung menyaksikan lekuk tubuhnya yang putih dan mulus itu??? Arrgghh apakah aku harus bermain solo pagi ini ?
"Darling ? Kau sudah pulang ? Aku kembali karena lupa membawa dompetku. Eh..."Wulan terkejut karena Tommy langsung menariknya ke dalam kamar lalu melumat habis bibir istrinya itu. Kemudian mendorong Wulan ke atas tepi ranjang dengan posisi menungging.
"Da... Darling... Ah... "Wulan mendesah saat Tommy mengangkat roknya dan membuka celana dalamnya.
Tommy langsung telanjang bulat dan menghunjam Wulan dengan penisnya dari belakang dengan tempo yang cepat.
"Aah... Aahh... Darling... Yeah..."
***
Azalia turun ke bawah untuk mengambil minuman. Namun ia berhenti sejenak karena mendengar sebuah suara seperti teriakan.
Dengan dahi mengerut ia perlahan berjalan mencari sumber suara itu, saat melewati kamar ibunya, Azalia terpaku melihat apa yang di saksikannya.Dengan pintu yang sedikit terbuka, Azalia melihat Tommy yang sedang menghujam Wulan dari belakang. Dengan rambut basah dan keringat yang bercucuran, Tommy terlihat sangat seksi.
Raut wajahnya yang menggemas di sertai dengan tubuh sixpack sungguh membuat Azalia seketika berdesir. Apalagi rudal Tommy dengan perkasanya telah sukses membuat Wulan menjerit.Daddy... Kau sangat seksi...
Azalia perlahan membelai pahanya sendiri lalu merambat ke selangkangannya, kemudian meremas dadanya bergantian.
Tapi dengan cepat ia menyingkirkan tangannya dari tubuhnya sendiri.Tidak... Ini tidak benar. Dia Ayah tiriku. Dia Ayahku !!!
Azalia lalu berlari meninggalkan tempat itu.
Di sisi lain, Tommy dan Wulan melenguh karena bersamaan mencapai pelepasan mereka.
Maafkan aku Wulan, Aku membayangkan betapa indahnya anakmu saat aku menyetubuhimu tadi.
Batin Tommy yang merasa bersalah.
***
Azalia menatap datar Ibunya yang mencium pipi Tommy untuk berpamitan."Aku pergi berbelanja dulu, Darling. Bye !" ujar Wulan sambil berlalu.
Tommy hanya tersenyum sambil melambai kecil. Lalu ia menghampiri Azalia yang sedang duduk menonton TV.Demi apa pun. Jangan dekati aku, Daddy... Menjauh dariku...
"Bagaimana keadaanmu, Azalia ?"
"..."
Berhentilah memberikan perhatian padaku, Daddy. Please...
"Kau sudah membaik ? Apa kita perlu ke dokter ?" tanya Tommy dengan nada yang penuh kekhawatiran.Azalia berdiri.
"Aku baik - baik saja, Daddy." ucap Azalia sebelum melangkah menjauhi tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Say You Love Me, Daddy (END)
FanficR-🔞 Azalia merasa dirinya hancur berkeping-keping saat pacarnya membuangnya begitu saja di tengah malam karena ia mengatakan bahwa ia hamil dan minta pertanggung jawaban. Perutnya terbentur keras di sudut trotoar akibat di dorong kasar pacarnya. Da...