Kenalkan, aku Karkhi Masaid Hanif. Ayahku bernama Letjend. Hanif Mubarak yang kami panggil dengan sebutan "Popa" sementara ibuku bernama Siti Nurrahmi yang kami panggil dengan sebutan "Moma".
Yap kalian tahukan bapak SBY dan mendiang istrinya dipanggil dengan sebutan Pepo dan Memo oleh anak dan cucunya, kami pun punya panggilan unik untuk kedua orang tua yang sangat kami sayangi ini.Ayahku keturunan Arab yang masih kental, sementara ibuku dia dari suku Bugis asli.
Oh yah, aku anak bungsu dari 3 bersaudara yang kesemuanya berjenis kelamin laki-laki. Kakak pertamaku bernama Mayor Ahmad Moussad Hanif yang berprofesi sebagai TNI AD sama seperti ayahku. Dan kakak keduaku bernama Kapten Pnb. Maliq Kavari Hanif yang juga seorang tentara namun di kesatuan TNI AU.
Aku sendiri kalian sudah tahu kan di awal sudah author perkenalkan kalau aku ini seorang polisi, dan sekarang berpangkat Iptu.
Kalian mungkin heran, gak biasanya seorang keturunan Arab menjadi tentara ataupun polisi kan??? Yah biasanya kalau bukan sebagai ulama atau guru spiritual, paling banter jualan kebab ataukah pedagang karpet terbang.
Terus kalian nanya lagi kenapa aku yang jadi polisi sendiri??? Bukan keinginanku juga untuk seperti ini. Bahkan aku sama sekali tidak ingin terikat dengan seragam dan kesatuan. Tapi karena trauma masa laluku lah yang membuatku memilih "mengikuti" jejak pendahuluku.
Awalnya sih aku ingin mengikuti jejak ayah yang seorang petinggi di TNI AD. Ups sebenarnya lebih tepatnya sebagai pelarian, jadi bukan murni keinginanku untuk mengikuti jejak ayah.
Namun setelah mengikuti tes beberapa kali dan terus gagal akhirnya aku mencari tempat pelarian yang lain. Yah aku memutuskan untuk mengikuti tes untuk menjadi polisi dan sepertinya rejekiku memang di situ cuy.
Kalian mau tahu kenapa harus banget gitu aku ngikutin sang ayah? Ini semua hanya gegara rambut cuy... Tahu sendiri kan kalau tentara itu rambutnya gak pernah panjang alias cepak. Nah itulah yang membuatku ingin menjadi tentara. As you know aku ini punya trauma masa lalu dengan rambut. Absurd banget sih emang alasannya, tapi maunya author aku bisa apa....
Sejak kecil rambutku selalu dicepak bahkan beberapa kali plontos malah. Pokoknya gak ada sejarah rambutku panjang sejak usia 5 tahun.
Makanya aku mutusin jadi polisi saja, kan polisi juga gak pernah gondrong tuh. Dan setelah lulus dari Akpol aku bisa tersenyum lega. Namun sial, semua tidak selalu sesuai dengan rencanaku. Setelah lulus diriku malah ditugaskan di Satreskrim njiirrr. Aku bertugas sebagai salah satu anggota intelijen dan akhir-akhir ini harus melakukan penyamaran dengan rambut gondrong dan berewokan....
Ok, cukup untuk perkenalan diriku. Kalau dilanjut aku yakin kalian bakal jatuh hati padaku...
"Najiiibbbb najibb...gini amat hidup ana".
Dan lihatlah sekarang, aku yang sedang merana mematut diriku di depan cermin yang menampakkan pantulan tubuhku full dari ujung kepala hingga ke ujung kaki.
Yups, aku memilih cermin full tampilan itu bukan tanpa alasan. Aku pengen saat bercermin tidak hanya fokus di bagian wajah atau kepalaku saja yang tentu akan menampakkan rambutku dengan lebih jelas. Semua karena traumaku itu tadi.
Aku meringis melihat rambutku yang mulai memanjang. Jangankan untuk menyisirnya, menyentuhnya pun aku enggan. Ups bukan, lebih tepatnya aku takut!.
Yah sekarang aku malah jadi horor sendiri melihat rambutku di cermin. Seminggu belakangan ini aku bahkan tidak pernah menyisir rambut karena mulai memanjang dan kusut.
Justru karena ulahku sendiri inilah yang menjadikan rambutku awut-awutan dan makin memperparah rasa hororku.
Jangan tanyakan kenapa aku begitu takut dengan rambutku sendiri, kan sudah dijawab di atas tadi cuy. Tubuhku yang kekar karena tuntutan profesi sebagai seorang intelijen polisi dan juga sebagai atlit karate dengan memegang sabuk hitam (kuroobi) Dan 2 namun harus bertekuk lutut di bawah kekuatan rambut, bukan kekuatan bulan yah... Jadinya bukan police moon tapi sailor moon dong...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hair
Short StoryKarkhi Masaid Hanif, polisi tampan keturunan Arab. Gentle dan jago karate, tapi suka ngeri dengan rambutnya sendiri karena trauma masa lalunya. Ketika dia dipertemukan dengan gadis cantik Vivianne Mataya Syarif yang notabene memiliki rambut yang sam...