Hari sudah mulai sore. terlihat lelaki bertubuh kekar itu sedang membuka kemeja seragam nya.
Cuaca yang panas mampu membuat tubuh Raihan serasa terbakar.dan salah satu cara untuk menyegarkan tubuhnya tidak lain adalah dengan menyiramnya dengan air segar di kamar mandi.
Kini lelaki itu sudah memasuki kamar mandinya,dan tanpa di sadari ada suara pintu terbuka dan pastinya ada yang memasuki kamar Raihan.
Wanita itu tidak banyak bicara,cukup bertindak dan menyelesaikan semuanya.
Kamar raihan sangat terlihat berantakan.dan itu dapat membuat Berliana --ibu kandung raihan-- geleng geleng kepala.
Ceklek.
Pintu kamar mandi terbuka dan orang yang membuka pintu tersebut masih mengusapkan handuk di kepalanya.
Setelah dapat ia sadari,ternyata kamarnya yang tadi berantakan kini sudah rapi dan bersih.
Tapi Reihan tidak menghiraukan itu semua,dalam fikirannya pasti itu hanya bik Minah yang senantiasa membersihkan kamarnya.
Pada saat Raihan ingin mengambil baju di lemarinya,betapa terkejutnya dia pada saat melihat ibunya yang sedang berada di kamarnya itu.
Reihan segera memanggil dan memeluk ibu kandung nya itu,dan berliana membalas pelukan anaknya dengan senang hati.
Sebenarnya,Berliana pergi meninggalkan Raihan ke luar kota karena urusan perusahaannya. Tanpa ada kabar sedikitpun kepada raihan.
"Ma,kenapa gak ngabarin Raihan? Mama kemana aja? Emangnya mama gak peduli sama Raihan?" Pertanyaan itu muncul dari mulut Raihan dengan mata yang berkaca-kaca menahan haru senang yang dia rasakan.
"Maafin mama Raihan." Ucap Berliana dengan mengusap air mata Raihan yang telah mengalir tanpa izin.
Hanya kata maaf yang terucap dari mulut Berliana,entah memang merasa bersalah atau mungkin ada sesuatu yang membuatnya tidak menjelaskan semua.
Saat ini Raihan sedang duduk berdua dengan ibunya di kamar. sambil sesekali menyandarkan kepalanya di pundak sang ibu.
Tangis haru sudah tidak ada lagi di raut muka keduanya. Kini Raihan dan berliana sedang bercanda gurau bersama.
"Ma.." panggil Raihan.
"Hmm" jawab Berliana sambil menatap ke arah anak semata wayangnya itu.
"Raihan pengen curhat nih" ucap Raihan dengan senyum yang tersungging di bibirnya.
"Uhh anak mama udah curhat aja nih,tentang cewek yah? Ayo cerita sama mama." Semprot Berliana kepada anaknya itu.
"Ah mama tau aja" ujar Raihan sambil cengengesan membuat Berliana ikut tersenyum.
"Jadi intinya sebentar lagi Raihan mau izin ke rumah dia buat ngembaliin handphone yang ketinggalan di mobil Raihan tadi." Ucap Raihan to the point.
"Ehh curhat nya gak jadi nih?" Tanya Berliana sambil sesekali menggerakkan halisnya naik turun.
"Gak jadi ah mh lagi buru-buru hehe" jawab Raihan sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Yaudah kalo gitu,kamu siap-siap aja,mama mau ke luar dulu." Ujar berliana yang sedang membuka pintu kamar Raihan.
"Iya ma.." teriak Raihan yang sedang mengganti bajunya di kamar mandi.
---
Di sisi lain,Caca mencoba berfikir kembali dan mengingat-ngingat terakhir kali dia menyimpan handphone nya.sambil sesekali memijat keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IBARAT SENJA
RomanceHaruskah cinta kita di ibaratkan seperti rembulan dan mentari yang akan terpisahkan oleh senja? "Andai senja tah hadir, dan aku dapat melihat sinarnya mentari. Walaupun aku sendiri tidak di lihat dengan pasti." ...