Tidak semua prasangka dilarang

813 43 0
                                    

*Tidak Semua Prasangka itu Dilarang.?*

🌾

Su'udzon, Berprangka Buruk Kepada Orang

Apakah semua suudzan dilarang? Termasuk kepada orang yang memiliki gelagat buruk.

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Prasangka ada banyak macam, tidak semua tercela, sehingga tidak semuanya dilarang. Bahkan ada beberapa prasangka yang dipuji dalam syariat. Bahkan ada prasangka yang hukumnya wajib.

*Mengenal Makna Dzan (Prasangka)*

Prasangka [الظن] artinnya ragu namun cenderung kepada salah satu. Kata yang semisal adalah syak [الشك], yang artinya keraguan namun tidak bisa menentukan mana yang lebih kuat.

Kata dzan banyak digunakan dalam al-Quran. Ibnul Qayim menyebutkan, penggunaan kata dzan (praduga) dalam al-Quran memiliki 5 makna;

*[1] Ragu-ragu [الشك], tidak bisa menentukan mana yang lebih utama, sama sekali.*

Seperti firman Allah,

وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ وَمَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ

Dan mereka berkata: “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa”, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. (QS. al-Jatsiyah: 24)

Kata dzan dalam ayat di atas bermakna syak, yang artinya ragu tanpa bisa menentukan mana yang lebih kuat. Karena orang kafir bicara tanpa dasar.

*[2] Yaqin [اليقين], kata dzan dalam hal ini disertai dugaan kuat hingga sampai tingkatan yakin*

Seperti firman Allah,

قَالَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو اللَّهِ

“Orang-orang yang yakin mereka akan bertemu Allah…” (QS. Al-Baqarah: 249)

*[3] Menuduh [التهمة]*

Seperti firman Allah,

وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بظَنِينٍ

“Dia (Muhammad) bukanlah termasuk orang yang tertuduh terhadap hal yang ghaib.” (QS. At-Takwir: 24)

Berita ghaib yang beliau sampaikan adalah berita yang murni benar, jujur, dan tidak hasil mengarang.

*[4] Mengira [الحسبان]*

Seperti firman Allah,

وَلَٰكِن ظَنَنتُمْ أَنَّ اللَّهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِّمَّا تَعْمَلُونَ

Akan tetapi kalian mengira, Allah tidak mengetahui banyak hal yang telah kalian lakukan. (QS. Fushilat: 22)

*[5] Kedustaan [الكذب]*

Seperti firman Allah,

وَمَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا

Mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuanpun tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan sedang sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran. (QS. An-Najm: 28)

Yuk Hijrah!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang