9

498 77 14
                                    

Hari minggu adalah hari  bermalasan bagi jinhwan. Bangun siang, tidak perlu terburu-buru mandi dan sarapan di pagi hari, cukup turun dari kasur untuk mencuci wajah kemudian ke dapur mengambil susu sekedar untuk mengganjal perutnya kemudian kembali ke kamarnya kembali bergelung dalam selimut hangat bermotif toy story kesayangannya.
Tolong jangan tanyakan kenapa tidak hal lain yang lebih lucu dan lebih 'girly' setidaknya untuk gadis itu pilih... Jawabanya hanya karena jinhwan suka. Tidak ada alasan lain yang bisa jinhwan beri, dia suka... Selesai.
Suka-suka jinhwan saja lah ya udah.

Dia bisa seharian penuh tetap diam tak banyak bergerak dari kasurnya, aktifitasnya hanya seputar membaca buku yang baru di beli nya atau berjam-jam menonton film yang yunhyeong sarankan di laptopnya sendirian atau bahkan tidur sepanjang hari.

Mungkin hari minggu itu hari jinhwan berkencan dengan kasurnya.

Dan hari minggu ini jinhwan punya sebuah novel klasik yang kemarin lusa dia beli dari seorang kenalan sepupu donghyuk yang kebetulan suka mengoleksi dan menjual buku lama, sebuah novel yang sudah lama dia incar  untuk menemani harinya.

Tapi hari ini semua daftar itu harus  berakhir hanya sebagai rencana, termasuk buku itu harus menunggu untuk lain waktu sebab pagi ini jinhwan harus rela bangun sedikit lebih pagi dari hari minggu biasanya, beregegas mandi dan bersiap lalu turun ke dapur mengambil sekotak susu dari kulkas tanpa sarapan karena  sang ibu tidak menyiapkan sarapan untuknya mengingat biasanya gadis itu memang tak melakukan rutinitas itu di hari minggu,  setelahnya keluar rumah tanpa lupa mengunci karena tak ada orang lain dirumahnya untuk kemudian datang ke sekolah.

Tidak ada kegiatan sekolah yang harus jinhwan ikuti sehingga mengharuskannya datang ke sekolah di hari minggu seperti ini.
Hanya saja , semalam tiba-tiba saja dia menerima pesan dari nomor asing yang ternyata itu hoshi -yang mengaku mendapat nomornya dari donghyuk- memintanya datang ke sekolah pagi esok hari untuk membicarakan rencana duet dance mereka.

Memang , sejak terakhir bertemu seniornya itu belum memberi kabar lagi hingga semalam.

Sejatinya jinhwan sangat menghindari ajakan keluar di hari merdekanya, tapi kalau seniornya begini dia bisa apa.

Dengan langkah agak gontai jinhwan menyusuri koridor utama sekolah kemudian berbelok ke arah gedung ekskul, perlahan menaiki satu persatu anak tangga menuju ruang ekskul dance di lantai tiga.

Baru saja menginjak lantai koridor  tiga jinhwan mengernyit telinganya samar-samar menangkap suara musik dari ujung koridor.

Oh, benar mungkin hoshi sunbae sedang berlatih. Gadis itu mengendikkan bahu acuh tetap melanjutkan langkahnya.

Benar saja sampai di depan pintu ruangan yang jadi tujuannya suara musik itu terdengar keras dengan daun pintu sedikit terbuka sedikit.

Perlahan jinhwan mendorong pintu melongokkan kepala, ada dua orang di dalam... Satu orang terlihat tengah menari di tengah ruangan membelakangi jinhwan sementara seorang lagi bersandar pada kursi di pojok ruangan sedang fokus pada selembar kertas ditangannya, dan itu hoshi.

Jinhwan melangkah masuk, membuat hoshi yang merasakan kedatangannya mengangkat kepala kemudian tersenyum. Pemuda itu memberi isyarat menggunakan jarinya  pada jinhwan menyuruh gadis itu mendekat.

Gadis mungil itu menurut berjalan kearahnya namun pandangannya tertuju pada seorang pemuda lain yang tengah menari.

Sungguh?

Jinhwan menatap tak percaya pada apa yang dilihatnya, seorang pemuda tengah menari luwes mengikuti irama musik. Gerakannya sangat dinamis dan rapih...
Cukup menakjubkan.

Seharusnya pemandangan wajar bagi jinhwan di ruang ekskul dance, tapi masalahnya orang itu bukan anggota klub dance atau setidaknya seseorang yang punya reputasi berkaitan dengan dance di sekolahnya...
Melainkan kim hanbin.
Kim Hanbin.

THAT SUNBAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang