18

467 73 21
                                    

Donghyuk menyeret kursi di sebelah meja Hanna. Ikut duduk menghadap ke belakang seperti yang di lakukan gadis yang tengah menopang dagu itu, menatap heran dua gadis lain.
Yunhyeong yang sejak tadi kembali lebih banyak diam tengah menopang dagu menatap keluar jendela. Sementara di kursi tak jauh dari Yunhyeong, ada Jinhwan yang tak jauh berbeda. Duduk dengan wajah menempel di meja menghadap sisi berlainan. Gadis itu terlihat uring-uringan sejak pagi.

"Kau yakin mereka sudah berbaikan?" bisik Hanna. Sekedar memastikan ini bukan lanjutan dari drama beberapa waktu belakangan.
"Mereka pulang bersama kan kemarin?" tambahnya.

"Tidak, Jinan tidak jadi pulang. Dia ikut ekskul bersamaku dan sampai terakhir di pintu gerbang dia baik-baik saja"

.

Jinhwan mengerucutkan bibir menatap kosong barisan meja yang sudah ditinggalkan pemiliknya, helaan nafas berat terdengar samar mengiringi.

Kemarin kenapa aku harus menutup mata begitu. Kim Jinhwan, masa iya kamu pikir Hanbin sunbaenim akan mencium mu sih...

Gadis itu menelusupkan kepala kedalam kedua lengan, semakin menyembunyikan wajahnya, dibawah meja sesekali kakinya menghentak pelan.

Kau pikir apa sih nan... Kenapa Hanbin sunbaenim harus menciummu memangnya kau siapa hah? Siapa?
Tapi....

Jinhwan dengan tiba-tiba mengangkat kepala membuat dua gadis yang masih mengawasi jadi ikut terlonjak kecil, apalagi gadis mungil dengan wajah merengut itu menatap lurus keduanya.

"Tapi waktu itu dia memang terlalu dekat kan" kata si mungil tiba-tiba. Hanna dan Dongi yang semakin terkaget hanya membisu tak mengerti, saling bertukar pandang.

"Aaaaarrrghhhh"

Jinhwan menghentakan kaki beberapa kali dengan tangan mengusak rambut frustasi sendiri. Kedua gadis didepannya jadi menganga lebar. Tidak mungkin teman mungil mereka ini sudah hilang akal, 'kan.

"Apa?" tanya Hanna, gadis itu menoleh pada Dongie.

"Siapa yang terlalu dekat?" timpal Donghyuk. Keduannya menelengkan kepala kompak kemudian menggeleng cepat bersamaan.

Donghyuk menghela nafas kasar kemudian menepuk bahu Hanna sembari menunjuk Yunhyeong, Hanna yang mengerti segera berdiri dan mendekati gadis cantik yang masih menatap kosong kaca jendela.

Dongie mendengus sebelum menarik paksa lengan Jinhwan, gadis mungil yang sudah kembali menempelkan kepala diatas meja jadi mendongak kaget. Menatap bingung Donghyuk yang menariknya berdiri.

"Apa?" tanya gadis mungil itu.

"Kantin, lapar." jawab Donghyuk singkat. "Ayo, Hanna-ya"

Hanna mengacungkan ibu jari sambil menyeret Yunhyeong dibelakangnya. Jinhwan sempat menoleh sekilas pada Yunhyeong yang hanya menggeleng pelan tanda dia juga tidak tahu.

"Dongie-ya, tapi aku tidak lapar" cicit Jinhwan pelan.

"Terserah, pokoknya kita ke kantin" Donghyuk menjawab tanpa menoleh, Jinhwan hanya mengesah pasrah terseret begitu saja.

Kantin penuh sesak. Selagi hanna memindai sekitar mencari meja kosong, dengan Donghyuk yang memesan makanan mereka. Yunhyeong berdiri tenang diantara Hanna dan Jinhwan. Gadis mungil diam-diam mengedarkan pandangan dengan sedikit was-was.

"Hwanie"

Jinhwan tersentak menoleh pada Dongie yang sudah menyodorkan nampan, dengan sigap Jinhwan mengambil alih. Keempat gadis itu kemudian berjalan dengan Hanna yang memimpin.

Jinhwan cukup bersyukur karena sampai mereka selesai makan dan keluar kantin dia tak menangkap kehadiran sosok Hanbin.
Setelah perutnya terisi penuh perasaannya juga jadi sedikit lebih lega.
Terima kasih untuk sang sahabat.

THAT SUNBAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang