Chapter 01

757K 30.3K 6.6K
                                    

"Maju woy! Maju!"

"Nggak usah ketengah entar lo bakalan dikepung!"

"Anj**g lo!"

Rigel menghantamkan tongkat bassbale-nya sekuat tenaga kearah musuhnya hingga membuat cowok bertubuh gempal itu terjatuh menggelapar diatas aspal dengan kepala yang terluka parah. Rigel menendang perut cowok bertubuh gempal itu tanpa ampun merasa emosinya tersulut karena tidak terima jika wajah tampannya mendapatkan bogeman hingga mengakibatkan memar.

Sialan, harusnya tadi Rigel lebih waspada lagi. Jika nanti Rigel pulang dalam keadaan babak belur maka Aleta akan mengomelinya habis - habisan, dan Rigel tidak ingin mendapatkan hukuman dikunci didalam kamar selama seminggu dan tidak boleh keluar kecuali untuk pergi kesekolah. Jangan sampai hal itu terjadi, sudah cukup Rigel merasa tersiksa karena hukuman konyol Mami-nya itu.

"Muka ganteng gue!" histeris Rigel dengan nafas tersengal - sengal "Pengin banget gue bunuh lo. Tapi gue takut dosa." ujar Rigel sinis.

Rigel membuang ludah kasar setelah merasa cukup puas membantai musuhnya itu. Ia mulai mencari lawan baru. Dari anak Gelatik sudah banyak tumbang, tinggal beberapa saja yang masih kuat bertahan dan Rigel yakin mereka hanya tersisa anak Trithor saja. Kumpulan geng yang menjadi musuh abadi Rigel.

Dari anak Nusantara yang Rigel bawa turun kejalanan untuk diajak tawuran masih tersisa cukup banyak. Anak Nusantara yang terluka cukup parah langsung Rigel intruksikan untuk dibawa ke Puskesmas terdekat. Bagaimana pun juga Rigel menjadi ketua geng tawuran ini jadi Rigel mempunyai tanggung jawab untuk menyelamatkan teman - temannya.

Kalau Detra tahu Nusantara kembali terlibat tawuran, sudah pasti lelaki itu akan marah besar. Apalagi saat tahu anaknya sendiri yang lagi - lagi menjadi penyebab tawuran ini terjadi. Padahal tempo hari beberapa anak Nusantara sampai dibawa ke kantor polisi karena tertangkap ketahuan mengeroyok seorang pelajar SMP. Dan pelakunya lagi - lagi Rigel bersama dengan geng abal - abalnya itu. Sekarang tawuran lagi bersama dengan sekolah tetangga. Sepertinya baru angkatan Rigel kali ini Nusantara mendapatkan nama buruk. Karena Nusantara saat ini lebih dikenal sebagai sekolah pembuat onar bukan lagi dikenal sebagai sekolah pencetak banyak prestasi.

"Woy! Sini lo, baku hantam lah kita!" teriak Rigel menyeret tongkat bassbale menyusuri jalan.

Dari arah depan, Dirga anak Trithor berlari kearah Rigel sembari mengayunkan rantai motor keatas berkali - kali. Sadar akan Dirga yang akan mengincarnya dengan cepat Rigel pun berlari menghindar. Rigel mencari tempat sepi agar nantinya bisa Rigel gunakan leluasa untuk melawan Dirga. Rigel tidak ingin mengambil resiko jika seseorang akan terkena hantaman senjata Dirga. Jika Dirga sudah bergerak, tidak peduli teman sendiri pun akan dibantai.

"Ck, gue heran ya sama lo, Dir. Kayaknya lo demen banget sama gue ya kalo lagi gelut nyarinya gue mulu," sinis Rigel.

"Gue pengin habisin lo," desis Dirga.

Rigel tersenyum miring "Coba aja kalau bisa," tantang Rigel.

Dirga melayangkan tatapan penuh kebenciannya kearah Rigel, namun Rigel hanya menyengir lebar sembari memasang ekspresi konyol. Gigi yang ditonggoskan dan hidung yang diangkat keatas menyerupai babi. Dirga semakin menggeram, dia paling tidak suka dengan Rigel yang selalu saja seolah - olah meremehkannya.

Dirga ingin sekali melumpuhkan Rigel dengan begitu jalanan akan dikuasi olehnya. Titik fokus Dirga hanya ingin menghancurkan Rigel, membuat musuhnya itu terkapar tak berdaya di rumah sakit. Dirga sudah merasa muak, orang seperti Rigel memang pantas di lenyapkan.

"Lo kapan nyerang gue goblog! Dari tadi gue udah pasang badan malah ngeliatin gue doang," sungut Rigel kesal.

"Kayaknya lo udah siap banget gue bikin pincang,"

Rigel (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang