Chapter 05

230K 19.1K 2.9K
                                    

"Stop!"

Rigel reflek menarik rem motornya dalam - dalam hingga menimbulkan decitan panjang karena ban yang bergesekan dengan jalan beraspal. Rigel membuka kaca helmnya lantas mematikan motor. Rigel menolehkan kepalanya kebelakang mendapati cewek yang diboncengnya tengah menatap Rigel dengan tatapan tak bersahabat.

"Liatinnya jangan kaya gitu banget. Entar suka repot, kita aja belum kenalan masa langsung jadian," cerocos Rigel ngawur.

"Sakit jiwa ya lo," ujarnya sengit.

"Gue masih waras kok. Apalagi kalau suka sama cewek secantik lo waras banget gue,"

"Gombal,"

"Gombal hanya untuk para kumpulan lelaki buaya,"

"Emang lo bukan buaya? Semua cowok buaya,"

"Gue mah bukan buaya tapi komodo," cengir Rigel lebar "Btw lo bisa turun nggak masa iya kepala gue dari tadi hadap belakang mulu, pegel kali."

Cewek berambut ikal coklat itu turun dari motor Rigel dengan ekspresi wajah cemberut.

"Nggak usah cemberut gitu takutnya gue khilaf gimana. Gue mah orangnya gampang khilafan,"

"Btw thanks. Gue harap setelah ini gue nggak bakalan ketemu lo lagi,"

Rigel Tersenyum lebar "Gue sih berharapnya bisa ketemu terus sama lo,"

"Gue nggak!" balas cewek itu nyolot.

"Galak banget sih Neng. Abang halalin juga nih," goda Rigel "Nama lo siapa? Nama gue Rigel dikasih Mas depannya juga boleh."

"Apaan sih lo nggak jelas banget," sinisnya.

"Au..Ro...Ra," eja Rigel membaca name tag yang terjahit di seragam bagian kanan dada cewek itu. "Jadi nama lo Aurora. Namanya cantik sama kaya orangnya."

Aurora, semakin menampilkan gesture tak nyaman. Untuk ukuran orang baru kenal Rigel sangat sok akrab. Baru kali ini Aurora mendapati cowok super pede seperti Rigel. Dan lagi, bukannya cowok ini anak Nusantara? Untuk apa mau menolong seseorang yang berasal dari sekolah musuhnya sendiri? Berhubungan dengan anak Nusantara adalah salah satu hal harus Aurora hindari. Kabarnya, Rigel adalah musuh Dirga. Aurora tahu, nama Rigel sudah sangat familiar ditelinga Aurora bahkan Rigel terkenal di Gelatik. Dan ternyata, dihadapan Aurora saat ini adalah Rigel yang dibicarakan anak - anak Gelatik terutama murid cewek yang mengatakan jika Rigel adalah cowok tampan dan berkarisma. Berkarisma darimana? Adanya Rigel begitu tengil dan menyebalkan. Baru sekali bertemu saja Aurora sudah dibuat kesal. Muka songongnya itu lho. Bikin Aurora ingin menampol menggunakan sepatunya.

"Nggak usah sok kenal sok dekat sama gue," ketus Aurora sembari melengos angkuh melewati Rigel.

Rigel cengar - cengir, baru pertama kali ada cewek yang tidak terpesona dengan wajah tampannya. Sepertinya Rigel butuh Mbah dukun agar bisa meluluhkan hati Aurora. Menarik, kalau boleh jujur Rigel suka dengan cewek itu.

Sepertinya kebiasaan Rigel akan bertambah satu, yaitu menunggu Aurora didepan gerbang SMU Gelatik.

💫

"Bang El!" teriak Aludra merentangkan kedua tangannya menyambut kedatangan Rigel yang baru saja memarkirkan motornya di garasi.

"Aludra!" balas Rigel berteriak sembari berjalan cepat menghampiri Aludra.

"Bang El!"

"Aludra!"

"Bang El!"

"Aludra!"

Rigel (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang