Pembukaan
"Tawuran lagi?"Kalimat pertama Detra saat pertama kali menyambut kedatangan Rigel memasuki rumah. Detra melipat tangannya didepan dada sembari meneliti penampilan Rigel yang jauh dari kata rapi. Dasi yang seharusnya terpasang rapi dileher kini sudah beralih terikat diatas dahi. Seragam berwarna putih penuh bercak darah, dan wajah terdapat beberapa luka memar.
Detra menghela nafas pelan, sepertinya sehari saja putranya itu tidak membuat onar rasanya tidak sah. Ada saja kelakuan diluar nalar yang Rigel lakukan. Dari mulai tawuran, bolos sekolah, dan Detra juga kerap mendapat laporan dari para pihak guru jika Rigel sering sekali mengintip murid perempuan kita sedang berganti pakaian. Sifat dan perilaku Rigel benar - benar berbeda sekali dengan Detra saat muda dulu. Detra bahkan tidak pernah seliar Rigel, sikapnya yang tenang namun terkadang ramah bisa membuat siapa pun menjadi segan. Namun Rigel tidak sama seperti Detra. Entah Rigel mendapatkan gen dari siapa. Yang jelas Rigel begitu menyebalkan, sama menyebalkannya ketika Aleta mengandung Rigel dulu.
"Yo Dad," sapa Rigel sembari melambaikan sebelah tangannya sok akrab.
"Nggak usah caper," sinis Detra.
Rigel nyengir lebar, tahu saja kebiasaan Rigel ketika mencoba mengalihkan perhatian Detra agar tidak jadi untuk mengamuk. Jika Detra sudah seperti itu Rigel tidak bisa lagi untuk membela diri. Rigel hanya bisa pasrah menerima amukan dari bos besar.
"Kali ini lawan sekolah mana?" tanya Detra dengan nada suara tertahan menahan emosi.
"SMU Gelatik," balas Rigel santai.
"Menang?"
Rigel mengangkat bahu "Belum tau menang apa nggak. Tapi kalo nggak menang besok tawuran lagi,"
Detra mengacungkan dua jempolnya "Mantap anak Daddy, sini peluk dulu dong,"
Rigel memicing mata penuh curiga, tidak mungkin Daddy-nya luluh begitu saja mendengar ceritanya. Biasanya Detra akan menendang bokong Rigel lalu mengomel habis - habisan persis seperti Aleta ketika tahu bedak barunya pecah karena dihancurkan Aludra.
Baiknya Detra pasti ada apa - apa. Sebagai anak yang sering mendapat tindakan diskriminasi Rigel patut waspada.
"Kok tiba - tiba baik. Kaya temen deketin pas ada maunya doang," ujar Rigel penuh curiga.
"Kucing burik makan saleh. Emang nggak boleh?" tanya Detra berpantun.
"Si Ucup ketemu Lady Gaga. Saya patut curiga," balas Rigel.
"Ikan cupang dirumah pak Mamat. Jahat amat,"
Rigel mengusap dagunya sembari menelisik Detra dari atas sampai bawah. Detra tersenyum manis, ok lah kalau sudah berhubungan dengan senyum Rigel akan percaya - percaya saja. Lagipula jarang sekali Daddy-nya itu mau mengumbar senyum kecuali pada sang Mami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rigel (Sudah Terbit)
Teen Fiction#1 Teenfiction (26 Januari 2020) #5 Bestseller (8 Mei 2020) #1 Highschool (22 Juni 2020) #1 Wattpad2020 (22 Juni 2020) #1 Marimembaca (22 Juni 2020) #1 Rigel (22 Juni 2020) Sequel My Psikopat Boyfriend (BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN JANGAN JA...