2. Hari Kedua

559 80 14
                                    

chaeyoung men-dribble bola basket itu dengan sangat lincah. bukan hanya tubuh kecilnya saja yang membantunya, namun gerakannya yang gesit juga membuatnya sulit untuk dikenali.

yah, itu sih sudah pasti karena ia adalah kartu as mellifluous high school.

selesai latihan, ia segera duduk ditempat dimana ia menaruh tas nya dan segera meneguk air putihnya. "capek?"

air yang sedang chaeyoung minum pun menyembur keluar, diiringi suara batuk chaeyoung setelahnya. "nyelo dong, kayak yang disapa cogan aja lu nyampe nyembur kek gitu. eh, gue emang cogan deng." katanya lalu ia mengambil tempat duduk disamping chaeyoung.

"tolol lo bang. untung gue masih idup."

"lah anjir. lo ngatain gue tolol ha? buh, nggak tau gue ya lo?"

"tau, lo kan manusia ter-tolol didunia yang pernah gue jumpai." jawab chaeyoung.

"idi, kalo gue ter-tolol di dunia terus si yohan? tertolol sejagat raya gitu?" ucap seungyoun tidak terima.

"nah tuh tau. udah, urusan lo kesini mau ngapain? oh, mau minta tanda tangan gue ya? aduh, males banget gue ngasi tanda tangan gue ke elo. tanda tangan gue tuh mahal."

seungyoun menoyor kepala chaeyoung. "bacot anying dek. gue kesini soalnya temen gue mau kesini minta temenin. mau ketemu adeknya katanya." jelas seungyoun.

"owalah, gue kira mau mintain tanda tangan gue. ganteng nggak temen lo?"

"jelas gantengan gue lah!"

chaeyoung langsung membulatkan kedua matanya. "NGIMPI."

"lah, fakta itu bukan mimpi."

setelah itu, hening menyelimuti mereka. sampai, satu pertanyaan yang keluar dari mulut chaeyoung membuat keadaan sedikit canggung. "btw, keadaan eric gimana?"

seungyoun yang tadi masih tersenyum, tiba-tiba senyum itu tak lagi mengembang. ia hanya menggeleng.

chaeyoung menunduk. "huft, kak wendy?" tanya chaeyoung dengan nada sedikit bergetar.

seungyoun hanya bergeming, tidak berniat untuk menjawabnya. chaeyoung tahu arti dari diamnya seungyoun.

"youn." panggil seseorang yang berhasil mengalihkan atensi kedua kakak beradik tidak sedarah itu.

langsung saja seungyoun bertanya, "udah?"

orang itu mengangguk tanda mengiyakan pertanyaan seungyoun. "ya udah, gue pulang ya dek. jangan capek-capek, ntar sakit. jangan lupa makan, oke? kalo udah capek istirahat ya, hm? abang pulang."

tak lama kemudian, sosok abangnya pergi. tiba-tiba satu tetes air mata lolos dari mata sebelah kanannya. dengan cepat, chaeyoung segera menghapus air mata tersebut dan mengepalkan kedua tangannya. "huft. lo bisa lewatin ini semua. lo bisa!" monolog chaeyoung sambil berlari sambil men-dribble bolanya menuju ring basket.

✧ ⃟ ⃟ ⃟━━━ೋ๑୨۝୧๑ೋ━━━ ⃟ ⃟ ⃟

krieet

"lagi?" ucap chaeyoung setelah ia mendapati sebuah sticky note lagi-lagi menempel di lokernya.

ya, dia yakin bahwa sticky note itu berasal dari orang yang sama dengan yang menempelkan sticky note di lokernya kemarin.

Ih, kamu main basketnya jago banget.
kapan-kapan ajarin lah, wkwk.

gimana latihan basketnya?
capek nggak? istirahat yang cukup ya.
always semangat!

saya nggak tau kamu suka
minuman apaan, jadi saya asal beli. saya
beliin kamu frestea, semoga kamu suka.

chaeyoung menempel sticky note tadi ditempat semula, dan mengambil frestea pemberiannya. diam-diam, ia tersenyum sambil memandangi frestea tersebut. "bales nggak ya?"

"dor!"

"anakku mati seribu! anjir, sial amat sih gue hari ini. tadi dikagetin bang luji sekarang elo. kambing emang."

tzuyu tertawa pelan. "ya mangap. eh tumben lo beli frestea ce. biasanya lo beli ichitan dah."

"bukan gue yang beli, tapi dia." jawab chaeyoung sambil menunjuk lokernya.

tzuyu mengangkat sebelah alisnya, heran. "loker lo yang beliin?"

chaeyoung mendengus kasar. "ternyata lo, yohan sama bang luji tuh nggak ada beda ya nying."

"eh jangan sama-sama in gue sama yohan dong! lagian gue tuh cuma bercanda. baperan amat jadi orang." kali ini tzuyu tertawa cukup keras dibanding sebelumnya.

chaeyoung menggembungkan kedua pipinya. "bacot, ih!"

"canda elah ce. yang beli frestea itu secret admirer lo yang kemaren itu? yang marganya Kim?"

"iya, dia yang beliin. lumayan lah, minum gue abis sia-sia gara-gara bang luji. kurang ajar emang tuh manusia, pengen gue laknat aja rasanya. untung abang gue. walaupun tiri."

"terus gimana?"

chaeyoung mengangkat sebelah alisnya. "maksud lo?"

"ih!" ucap tzuyu seraya menghentakkan kakinya.

"lo nggak cocok sok imut gitu ju." celetuk seseorang dari balik tubuh tzuyu.

"anjing lo gyul." umpat tzuyu pada hangyul.

"wes, nyelo dong bos."

"udah nggak usah berantem, kalian ngapain ke sini?" tanya chaeyoung, berniat melerai.

yohan memunculkan diri dari balik badan hangyul. "ndek, lo tadi dicariin orang."

"ngasi tau nya jangan menghina badan orang dong mas. kasian itu mbak nya dikatain pendek mulu." sindir hangyul.

chaeyoung mendorong bahu hangyul. "ngajak gelut lo? kuy lah."

hangyul hanya terkekeh kecil. "dicari siapa han?" malah tzuyu yang bertanya.

"cowok. uu, dicari cowok gais. udah gede aja lo ce." jawab yohan.

"kurang asem. ganteng nggak cowoknya?"

yohan mengetuk-ketukkan jari telunjuknya pada dagunya. "hmm, kalo diliat-liat sih ganteng. tapi, jelas gantengan gue lah. nggak ada yang bisa nandingin kegantengan gue."

"b a ba c o co t. bacot~" kata chaeyoung dan tzuyu berbarengan.

"oala jancok tenan rek." umpat yohan.

hangyul, chaeyoung, dan tzuyu tertawa mendengar logat asli yohan yang keluar. "ketawa, ketawa lah terus. ketawa sana nyampe mampus. laknat kabeh eala."

"dih ngambek. kuy lah pulang. duluan ya para babuku," kata chaeyoung sambil merangkul lengan yohan dan membawanya pergi dari sana.

a/n

aku buat cerita baru lagi, aowkaowkaokwo

Masi di draft sih, tentang han seungwoo si bapak, uri chaengie si mbak, han jisung si abang dan son dongpyo si adek

Kira-kira ada yang minat ga?

Kalo iya kira-kira setelah ff sebelah tamat mau langsung aku pub, hehe

Who is He?! • scy [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang