Salah paham

137 39 5
                                    

Lelah itu saat sebanyak orang di bumi ini tapi kenapa yang selalu gue lihat itu lo.
Melky🍃

Orang itu turun dari motornya langsung melawan dua pencopet itu seperti pegulat handal. Tendang sana, tendang sini, tangkis itu, tangkis ini semua jurus dia kuasai, ia terkena pukulan beberapa kali. Tapi, akhirnya dia bisa mengambil tasku, dua pencopet itu lari terbirit-birit. Orang itu memberikan tasku tepat di depanku yang sedikit jauh, dia membuka helm yang menutupi wajahnya.

"Ini tas lo," ucap orang itu aku masih menatap tasku yang dipegangnya. Aku melihat ke arahnya.

"Cupu," panggilku kaget saat melihat orang yang menolongku adalah Melky si Cupu itu.

Nggak sangka dia sebaik ini pintar lagi beladirinya. Melky adalah seorang atlet beladiri yang cukup terkenal di sekolahku.

"Eh, lo udah ditolongin bukannya terima kasih malah ngatain gue, gue udah capek-capek nolongin lo sakit juga, mereka mukulnya." ucapnya padahal aku cuma terkejut karena dia yang menolongku bukan bermaksud kayak gitu.

Melky pergi ke arah motornya.

"Tunggu, maaf, dan terima kasih udah nolongin gue," ucapku berdiri di depannya.

Tapi, Melky melewatiku, dia tidak memperhatikanku bicara yang buat aku jadi merasa bersalah padahal dia sudah baik dan rela badanya terkena pukulan.

Bodohnya gue. Ucapku merutuki diriku sendiri.

"Cupu, eh, salah dani, maapin gue," teriakku yang dijawab dengan tarikkan gas motor ninjanya.

"Udah lah, sa, besok lo kasih aja makanan di kelasnya sebagai ucapan maap dan terima kasih lo sama dia," ucap Viona memberi solusi.

"Ide bagus, besok gue bakal bawain dia bekal,ayo pulang!" ajakku lalu kami menaiki motor dan pulang ke kossan kami.

Kami masuk dan solat setelah solat kami istirahat karena lelah seharian banyak kegiatan yang menguras keringat.

"Sa, lo mau bawain apa buat, Melky?" tanya Viona

"Nasgor spesial, lah buatan gue, kan enak," ucapku asal sambil tiduran di kasur.

"Apaaaa spesial, nggak salah, nih?" ucap Viona.

Astagfirullah apa gue bilang tadi. Spesial? Batinku.

"Maksud gue itu nasgor gue, kan namanya spesial," elakku.

"Aa masa!"

"Ya udah, kalau nggak percaya," aku menutup mata berusaha tidur malas dengerin Viona ngomong.

***
Aku bangun pagi setelah solat aku langsung ke dapur membuat nasi goreng untuk Melky.

"Cie yang buat nasgor spesial," ucap Viona yang baru bangun, masih menguap dan mengusap-usap matanya.

"Apaan, sih," ucapku masih memainkan spatula.
Setelah selesai aku dan Viona berangkat ke sekolah menaiki motor.

Setelah selesai aku dan Viona berangkat ke sekolah menaiki motor.

Sampai di sekolah aku langsung ke kelas Melky.

Melky sedang duduk memainkan ponselnya.

"Ini buat lo, terima kasih udah nolongin gue," ucapku menyodorkan tempat nasi.

Melky terlihat bingung melihatku tingkahku karena biasanya aku dan dia selalu ribut, termasuk teman-temannya yang melihatku ikut bingung.

"Bro, liat deh, si Bebek ini ngasih gue makanan, ada racunnya nggak ini nanti lo racunin gue," ucap Melly yang menyakitkan.

Ada Apa dengan Kacamata? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang