Bye, sampai jumpa!

20 4 0
                                    

Rasa itu tak harus diutarakan karena rasa hanya sebatas rasa yang akan hilang jika ia pergi.
Melky Saputra

Mereka berjalan sampai di depan meja kasir. "Emang nya, kita nggak jahat yah sama Alpi?" tanya Risa melihat ke arah Melky lalu menatap lurus lagi.

"Sesekali. Tapi, ini lo yang mulai duluan."

Risa sontak berhenti dan menghadap ke Melky dengan tangan yang ia letak di pinggang sambil mengangkat kepalanya karena postur tubuh Melky yang lebih tinggi darinya. "Kok gue?"

Melky ikut berhenti dan membalas tatapan gadis itu sambil melepas kacamatanya dan meletakkannya di saku. Mata sipit Melky sangat terlihat saat itu. "Yang bilang Dokter Fahri suami lo siapa? Yang nyenggol kaki gue tadi siapa?"

Risa memutar bola matanya dan dan tertawa kecil. "Gue, sih tapi, kan lo terlibat juga. Udah ah gue nggak mau berantem ama lo gue mau pulang dan siap-siap." ujarnya berjalan duluan meninggalkan Melky.

Melky bingung dengan ucapan gadis itu, ia memasang kembali kacamatanya yang selalu lengket di wajahnya sejak SMA.

Risa membuka pintu ruangan Fahri tapi, sampai di sana ia tiba-tiba merasakan perutnya mulas.
Tanpa berkata apapun ia langsung masuk ke toilet yang ada di ruangan itu.

Fahri hanya heran menatap Risa dan pintu yang tertutup rapat.

Risa keluar dari toilet dan menjumpai Fahri bersama seseorang berbaju perawat di depannya. "Nah, ini adik saya." ujar Melky. Pemuda di depan Fahri menoleh melihat Risa.

Risa membulatkan matanya, kaget. Lalu ia melambaikan satu tangannya layaknya Miss Indonesia dan menampakkan gigi pepsodentnya.

"Bukannya ini istri dokter yah?" tanya Alpi membuat Risa menepuk jidatnya dan berkata 'Aduh'

Risa berjalan mendekati Fahri, menyembunyikan wajahnya dari terkaman Harimau. Fahri tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya.

Awas lo, incess! Ucap Alpi.

Risa mengambil tasnya dan menyalami Fahri tanpa melihat Harimau di sampingnya. "Bang, aku hari ini pulang."

"Nanti Abang antar." ucapnya. Mereka mulai mengacuhkan keberadaan Alpi.

"Nggak usah, Abang ada jadwal operasi. Assalamualaikum." ucapnya lalu pergi tanpa di sadari hadapan Fahri dan Alpi yang menampakkan wajah kesalnya.

Setelah kepergian Risa cukup lama, Alpi pun keluar mencari Melky.

"Melky!" teriaknya saat melihat Melky berdiri di depan ruang Anggrek.

Melky menoleh ka arah suara.

"Mel, lo harus kejar Risa!" ucapnya sambil berusaha bernafas pelan dan mungkin ia melupakan niat awalnya yang akan menerkam Melky dan Risa.

Melky mengerutkan keningnya. "Ngapain?"

"Lo harus nyatain perasaan lo, Dari pada lo keduluan orang syukurin lo." ceplosnya.

"Apaan sih, orang gue nggak cinta." ucapnya berlalu pergi.

Alpi mengacak rambutnya frustasi, melihat sahabatnya yang kurang cepat.

Alpi tidak mau jika nantinya sahabatnya itu menyesal, ia berlari menuju bandara mengejar Risa.

Melky duduk di kursinya memegangi dadanya.
Batinnya menenangkannya sendiri karena ucapan Alpi tadi, mendadak jantungnya dan nafasnya yang sesak.

***

"Rinda!" teriak Putri dari luar langsung berlari ke arah Rinda yang lagi asik memainkan ponselnya di atas kasur.

Ada Apa dengan Kacamata? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang