ج

1.5K 67 0
                                    

"Kayla?"

"Eh iya? Kenapa Syah?" Ucap Kayla kaget, sebenarnya dia sedang melamun saat berbicara dengan Aisyah tadi tapi karena Aisyah memanggilnya  ia jadi tersadar.

"Kita tadi bahas apa ya?" Tanyanya sambil terkekeh.

"Kita tadi sedang bahas temanku yang disiram air es waktu mau manggung" Ujar Aisyah, Kayla mulai menduga sesuatu tidak salah Aisyah belum tahu apa yang telah terjadi sebenarnya.

"Emang namanya siapa?" Tanyanya semakin penasaran.

"Em... Namanya Muhammad Ulul Azmi Askandar al-Abshor" Jawab Aisyah dengan nada polos.

"Panjang banget namanya" Gumam Kayla sambil mengalihkan pandangannya.

"Aku biasa manggil dia Ami, kalau orang-orang biasanya sih manggil dia Gus Azmi" Ujar Aisyah, Kayla hanya ber-oh ria mendengarnya tapi firasatnya tiba-tiba menjadi buruk.

'Bentar kek nya nama ini aku pernah dengar' Kayla berpikir lalu diam sebentar dan teringat orang yang ia temui diruangan kyai.

'Eh buset... Jadi yang aku temuin tadi temennya Aisyah?' ucap batinnya menjerit setengah hidup, dia hanya  melongo menatap Aisyah sementara yang ditatap hanya menatapku dengan bingung.

"Kayla kenapa?"

"Eng-enggak kok cuma bingung aja kok nama teman kamu panjang banget,eh aku keluar dulu ya" Ucapnya gelagapan dan berusaha menghindar.

Kayla kembali ke gerbang belakang yang kemarin, dia melihat ke sekitar dan tidak seorang pun disana, "Sipp... Gak ada orang" Gumamnya lalu melangkah. Begitu melangkah ada sebuah kaki dihadapannya yang menghadangnya, dia terkejut dan menonggak keatas.

Yang dia temui ternyata adalah orang yang paling tidak pernah ingin dia temui apapun alasannya, "Astaghfirullah"pemuda itu langsung berbalik sambil menutupi matanya dengan tangannya.

"Heh? Aku mau tanya sama kamu" Ujarnya dengan nada sangat santai.

"Tanya apa?" Ucap pemuda itu dengan dingin.

"Ih...gimana sih, kalau orang lagi ngomong itu ditatap dong" Gerutu Kayla kesal.

"Gak! Lagian kamu cuma penyusup, aku harus laporin ke pak kyai" Ujar pemuda itu langsung lari, tapi tangan Kayla berhasil menarik kerah baju koko pemuda itu hingga ia jatuh tersungkur.

"Eh apaan sih?!" Pemuda itu berbalik dan terdiam saat dia menatap Kayla dan takjub dengan wajah cantik Kayla, sementara hal yang sama juga terjadi pada Kayla.

"Astaghfirullah" Dia langsung membelakangi Kayla dan mengusap wajahnya.

"Aku hanya ingin minta maaf" Ujar Kayla masih berdiri di belakang pemuda itu.

"Ya saya memaafkan kamu, boleh saya tahu nama kamu?" Tanya pemuda itu.

"Kayla" Jawab Kayla dengan nada datar.

"Salam kenal Kayla,saya gus Azmi" Ujar gus Azmi lalu pergi meninggalkan Kayla sendirian disana.

Kayla kembali ke dalam pondok dan ia duduk tertenggun ditaman belakang, "Jadi dia emang orang yang namanya gus Azmi, haduh... Kok begini banget ya. Ganteng sih tapi mah kayaknya dari muka kek songong gitu sih, tau ah pusing mikirin orang diri gue sendiri aja belum dipikirin" Gumamnya kesal sambil menggaruk-garuk belakang kepala. 

"Wah wah!! Ada sasaran empuk nih"mendengar suara itu Kayla menatap kearah tiga orang santriwati yang menatapnya dengan tatapan meremehkan dan bengis, siapa lagi kalau bukan Vira and the minions.

"Mau apa kalian?" Ucap Kayla menyeritkan alisnya.

"Denger ya Kayla, kamu itu gak pantas deket-deket gus Azmi. Jadi jangan kecentilan sama dia, gus Azmi itu punyaku" Ujar Vira mendekatkan wajahnya ke Kayla sambil menatapnya dengan sombong.

"Pftt... Ahaha... " Tiba-tiba Kayla tertawa sendiri membuat Vira dan teman-temannya bingung.

"Apa yang lucu?!" Ketus Vira yang marah.

"Hei hei santai, buat apa aku mendekati cowok orang. Dan kalau aku bertemu gus Azmi akan ku tahu dia kalau milih cewek jangan kek kamu, kasian anaknya, ahaha... " Ucap Kayla tanpa rasa takut dan malah tertawa keras dihadapan Vira, Vira sangat marah karena dia belum pernah direndahkan seperti ini.

"Guys " Vira menjentikkan jarinya kemudian salah seorang temannya memegangi Kayla dari belakang.

"Hei apa kau lakukan?!" Kayla meronta-ronta berusaha melepaskan diri, tapi nihil kemudian teman Vira yang satunya lagi membuka botol air mineral dan.

Byur...

Kayla basah kuyup setelah di siram oleh teman Vira, "Ingat ya jangan meremehkan aku" Ucap Vira memegangi kedua pipi Kayla yang basah kemudian mendorong Kayla dengan kasar kemudian meninggalkannya.

Kayla terdiam duduk di rerumputan taman dia tidak menangis tapi hanya melamun meratapi nasibnya, "Kepada seluruh panitia milad harap berkumpul di mushalla sekarang juga, terimakasih" Sebuah pengumuman yang memanggil seluruh panitia akhirnya terdengar, Kayla bangkit dengan tenaga yang ada lalu berjalan gontai ke dalam asramanya.

Begitu pintu terbuka Aisyah dan Via terkejut melihat kondisi Kayla yang mengenaskan, "Kay, kenapa kok basah kuyup gini?" Tanya Via khawatir.

"Gak papa kok, ini mau rapatkan aku ganti baju dulu ya" Ujar Kayla sambil tersenyum hambar, Via dan Aisyah hanya saling tatap karena bingung.

Tak memakan waktu lama Kayla begitu cepat berganti pakaian, rapat dilakukan di mushala yang ada di pesantren Nurul Hidayah.

Tepat disana ada beberapa santri dari ponpes Nurul Qodim termasuk gus Azmi dan dua sohibnya, didalam juga ada pak kyai,beberapa ustadz dari Nurul Qodim, ustadzah Husna, nyai Rahmah pastinya,dan ustadz Akhtar.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" Ustadz Akhtar membuka acara rapat.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"

"Kalian pasti sudah tahu apa yang akan kita rapatkan hari ini bukan?" Ujar ustadz Akhtar.

"Iya, pak ustadz" Jawab semua santri yang terpilih menjadi panitia.

"Alhamdulillah, kami para ustadz dan ustadzah mengharapkan kerja sama antara santri wan dan santriwati. Karena kami perlu membahas beberapa hal yang lainnya, kami serahkan ini pada Hafidzul Ahkam  selalu ketua panitia penyelenggara"ujar ustadz Akthar, sembari meninggalkan musholla bersama ustadz dan ustadzah yang lain.

"Assalamua'alaikum, semuanya" pemuda bernama Ahkam membuka percakapan dengan salam.

"Waalaikumsalam"jawab yang lain.

"Nah, sebagai ketua panitia saya ingin memperkenalkan diri. Nama saya Hafidzul Ahkam. Mohon kerja samanya untuk mensukseskan acara yang akan kita gelar nanti" Ujar pemuda yang bernama Hafizul Ahkam atau yang biasa dipanggil Ahkam.

"InsyaAllah" Jawab semua santri bersamaan, Kayla menatap kearah gus Azmi yang duduk tak jauh darinya.

"Emm... Yang namanya Kayla mana ya?" Ujar Ahkam, Kayla nampak terkejut mematung.

"Tuh yang namanya Kayla" Tunjuk Via yang duduk disebelah Ahkam.

"Oh... Kamu bisakan bikin proposal?" Tanya Ahkam.

"Hah?" Kayla nampak terkejut mendengar ucapan dari Ahkam.

"Bisakan?" Ujar Ahkam, Kayla gemetaran tidak tahu harus berkata apa.

"Emm... Anu... Emm... "

"Dia bisa kok, aku yakin itu" Potong Via sambil memberi isyarat pada Kayla.

"Ya udah, Kayla kamu saya percaya jadi sekretaris buat acara ini" Ujar Ahkam, Kayla langsung lemas dan tidak percaya dia ditunjuk menjadi sekretaris.

Keluar dari mushola tenaga Kayla terasa hilang mendengarkan instruksi dari Ahkam sudah membuat kupingnya pegal, "Semangat Kay, aku juga jadi bendahara. Gak gampang tapi kita saling kerjasama kalo mau tanya apa-apa tanya aja aku atau Ahkam" Ujar Via menyemangati Kayla yang lesu, sementara Kayla hanya mengangguk pelan dia membayangkan hal buruk yang terjadi kedepannya.

Santri Bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang