BAGIAN 1

64 2 2
                                    

I'm in trauma it's got me stuck
This my trauma
My trauma got me bad
Basically had no friends
Stuck in my fantasy
Dreaming it to be real life
I don't know what to do
I don't wanna be alone

-Trauma by Seventeen

--------

Trauma, mungkin setiap orang memiliki traumanya masing masing. Macam macam jenisnya, aku sendiri termasuk orang yang memiliki trauma dan itu di sebabkan oleh ayahku sendiri.

Setiap orang tua akan melakukan yang terbaik demi anaknya, tapi seketika mereka lupa saat trauma itu sendiri dapat disebabkan oleh mereka.

Waktu itu umurku sekitar dua belas tahun, awalnya semua baik baik saja sebelum kebahagiaan menghilang dari diriku mulai saat itu.

Rumah adalah surga. Kata orang begitu nyatanya bagiku tidak menurutku rumah seperti neraka, setiap hari mendengar orang tuaku yang selalu bertengkar membuat diriku depresi. Awal pertengkaran mereka aku selalu menangis, meminta mereka untuk berhenti, adikku pun begitu. Adikku dan aku yang masih kecil sudah dipertontonkan aksi kekerasan seperti itu oleh orang tua kita sendiri.

Saking asyiknya bertengkar sampai lupa bahwa ada anak mereka yang menyaksikan itu tanpa peduli apa dampaknya kepada mereka.

Tapi sekarang setiap kali mereka bertengkar, aku sudah tidak peduli lagi. Berdiam diri, menyaksikannya melempar benda, memukul, saling berargumen, mengancam, umpatan, teriakan, semuanya aku melihat itu.

Aku sangat benci pada ayahku semua ini terjadi karenanya.

wonbreath

Belakangan ini ayah jarang pulang, ayah bilang ia ada kerja lembur, hampir setiap hari selalu begitu.

Mama tidak memiliki kecurigaan apa apa, begitu pun aku yang masih belum mengerti tentang banyak hal. Beberapa bulan kemudian, tetanggaku bilang ke mama kalau ia melihat ayahku dengan perempuan lain di daerah tempatnya berjualan.

Awalnya mama tidak percaya mungkin tetanggaku itu salah lihat, tapi semua itu terungkap saat mama melihat pesan pesan ayah dengan perempuan lain.

Aku pernah melihat pesan pesan itu di handphone ayah, tapi aku hanya diam memendam itu sendirian. Tetap saja bangkai yang disembunyikan akan tetap tercium baunya.

Sejak saat itu orang tuaku mulai bertengkar, dan fakta bahwa ayah telah menikah dengan perempuan itu selama dua tahun membuat mamaku stress.

Setiap malam mendengarnya menangis yang kulakukan hanyalah diam memandanginya, ingin sekali ku peluk, tapi karena terlalu gengsi dan saat itu aku tidak terlalu paham apa yang terjadi.

Kalian mungkin bertanya mengapa tidak cerai saja? pernah dengar cinta itu buta? ya itulah yang terjadi dengan mama, dia tidak ingin bercerai dengan suaminya. Dan mama juga memberi syarat kalau ingin menceraikannya ceraikan juga istri keduanya.

Yang paling aku benci adalah keluarga ayah mengetahui pernikahan itu, dan menyembunyikannya dari kami semua!

Benci, kekesalan, semuanya ada dalam diriku kepada orang yang dulu aku anggap pria terhebat dalam hidupku.

"Sendirian aja?"

Aku menoleh melihat seorang laki laki berkaos putih sedang berdiri di dekatku.

Aku diam, memainkan ayunan yang sedang kududuki. Dia duduk di ayunan yang berada di sampingku.

"Dicuekin," ujarnya.

Hening,

"Woii gua ngomong sama siapa sih? kok sepi amat."

"Tuk tuk nugu eopseo?"

"Entah apa yang merasukimu, hingga kau tak menjawab perkataanku yang tulus memang-"

"Berisik," ujarku.

"Nah gitu kek nyaut, berasa ngomong sama angin gua."

Aku hanya menatapnya malas.

"Lo nungguin apa sih? senja? orang matahari udah ditelen bulan juga," ocehnya tidak jelas.

"Apa nungguin bintang muncul? katanya sih.."

Aku hanya mendengarkannya mengoceh sampai tertidur.

"Woi mau sampai kapan lo tidur?"

Membuka mataku, aku melihat lelaki tadi masih setia berada di taman ini.

Aku melihat jam tanganku, pukul tujuh malam, ahh aku tertidur selama satu jam wah hebat pantas saja leherku pegal sekali.

"Untung gua bangunin kalau gak sampe besok pagi kayaknya lo masih tidur."

Aku bangkit berdiri berjalan meninggalkannya tanpa sepatah katapun.

"SALAM KENAL."

"Sinting."

●●●

Jangan lupa voment ya!

Myesha || wonbreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang