BAGIAN 11

17 1 0
                                    

I know you already answered me
I know the meaning of an answerless answer
But I pretend not to know and I’m lingering

-if it is you by jung seunghwan

------

Aku masih ragu untuk berbicara kepada Ezra mengenai Kyra, tetapi aku tidak bisa diam saja disaat aku tau ada orang yang tersakiti karena kehadiranku.

Aku memikirkan caranya bagaimana berbicara dengan Ezra diwaktu yang tepat.

Aku menghela nafas,

"Myesha?"

Aku mendongak melihat perempuan cantik yang tidak aku kenal berdiri dihadapanku.

"Iya?" Jawabku.

Aku mengerenyit, aku tidak mengenalnya. Sepertinya ia mengerti melihat raut wajahku yang kebingungan.

Dia terkekeh, "Kenalin gua Zemira Qiandra, kebetulan gua sekelas sama lo."

"Sorry gua gak ngenalin lo," Ujarku sambil meringis.

"Gua ngerti, manusia goa?"

Aku tertawa, setelah dipikir-pikir aku hanya memiliki Ezra, Kak Sheina, Kak Xavier (?) sebagai teman di sekolah ini.

"Mau keluar atau ke kantin gitu?" Tanyanya.

Aku mengangguk, untuk memikirkan cara berbicara dengan Ezra tentang Kyra aku bisa memikirkannya nanti. Pertama aku harus mengisi perutku yang sudah meraung-raung meminta untuk diberi makan.

"Ayo ke kantin," Jawabku.

Aku cukup senang saat Zemira mengajakku berkenalan, karena selama ini tidak pernah ada yang mengajak berkenalan denganku secara gamblang. Kebanyakan hanya sekadar karena tugas dan aku juga tidak terlalu ingin tahu dengan mereka.

Saat sampai di kantin aku memesan mie ayam dan teh manis, Zemira berjalan menuju stand mie ayam dan mengantri dengan murid lainnya.

Namun antrian itu terlalu panjang, aku tidak tega melihatnya berdiri terus seperti itu. Aku memutuskan untuk menghampirinya, "Ra udah biar gua, lo beli aja apa yang lo mau."

Zemira terlihat berpikir sebentar, lalu dia mengangguk dan keluar barisan membeli bakso yang ada di sebelah stand mie ayam.

Aku menghampiri abang Atuy--penjual mie ayam-- yang sedang sibuk melayani pesanan pelanggan yang begitu banyak.

Aku berdeham, "Ehm bang," Panggilku.

Abang Atuy menoleh dan tersenyum lebar melihatku, "Eh si eneng, mau beli mie ayam?"

Aku mengangguk, "Mie ayamnya satu ya bang ayamnya yang banyak, pake kuah dikit."

Abang Atuy mengangkat jempolnya, "Sip."

Aku mengedipkan sebelah mataku dan tersenyum puas. Setelah mendapatkannya aku segera berlari kecil menuju meja yang ditempati Zemira.

Melihatku yang mendapatkan duluan mie ayam itu tanpa susah-susah mengantri, murid yang sejak tadi mengantri menunggu pesanannya menyorakiku. Aku tidak peduli yang penting aku dapat mendapatkan mie ayam ini tanpa harus mengantri lama-lama.

*jangan ditiru ya!*

Zemira tertawa keras melihatku, "Kok bisa kenal deket sih Sha sama abangnya?"

Aku yang mendengar tawanya hanya terdiam, "Oh bang Atuy itu dulunya langganan mie ayam di komplek gua, jadi dari dulu emang udah kenal."

Bang Atuy sebelumnya menjual mie ayam dikomplek rumahku, namun setelah itu dia pindah berjualan di sekolahan. Aku tidak sangka kalau tempat bang Atuy jualan itu disekolahanku, kan kalau gini jadi enak.

Myesha || wonbreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang