BAGIAN 15

6 1 0
                                    

Will you let a million roses bloom with me?
Let’s color the flowers however we want
Make them pretty even when they withers

- Blueming by IU

------

Xavier mengajakku ke taman kecil yang berada tak jauh dari jalan itu, sebelumnya ia membelikanku es krim. Biar ga nangis lagi katanya.

Aku memakan es krimku sambil terus menangis, walau tidak sekencang tadi. Aku masih marah kepada ayahku karena balasannya tadi itu. Dia berani meneriakiku hanya karena aku menyebut selingkuhannya itu, aku kan memang benar tentang dia yang selingkuh mengapa harus begitu marah? Harusnya aku yang marah.

"Udah gak usah nangis kan ada aku," Kata Xavier.

Aku mengusap air mataku, "emang lo siapa gua?"

"Ehm pacar?"

"Lo nembak gua aja belum!"

"Emang belum ya?"

"Bodo amat!"

Xavier tertawa melihat reaksiku yang terus menangis sembari memakan es krim. Ia mengusap air mataku yang lagi-lagi keluar.

Xavier tersenyum tipis, "Terus tadi waktu di trotoar itu apa? Berarti aku di tolak nih?"

Aku bergidik ngeri dengan sikap Xavier yang tiba-tiba berbicara sangat lembut dan menggunakan aku-kamu. Aku memeriksa dahinya siapa tahu dia sedang sakit.

Xavier memegang tanganku yang berada di dahinya, "Ngapain?" Tanyanya bingung.

"Buat ngecek, lo lagi sakit ya kak?" Tanyaku.

Xavier menggelengkan kepalanya, "Nggak tuh gua sehat walafiat."

"Alhamdulillah balik lagi normal."

Xavier mengacak-ngacak rambutku gemas, "Emang gua aneh ya kalau ngomong kaya tadi?"

Aku mengangguk cepat, "Aneh kak, lo ga cocok pokoknya aneh."

Xavier cemberut dengan bibir yang dimajukan, aku mengerenyit tidak biasanya dia bersikap seperti ini.
Karena tidak tahan aku menyodorkan es krim stickku ke mulutnya. Ia mengambil es krim itu sambil menggerutu.

"Padahal udah gua buang harga diri gua jauh-jauh buat ngelakuin kaya tadi, gagal total deh."

Aku tertawa, "Lagian ngapain aneh-aneh sih, liat tuh kuping lo merah."

"Ah udahlah gausah dibahas lagi, dan jangan bilang ke siapa-siapa tentang ini," Ancamnya.

"Bilang ahh gua sebarin satu sekolah," Ujarku sambil terkekeh.

Xavier melotot, "Jangan Sha, bisa hancur image gua."

Ia memakan es krim sisaku tadi sampai habis, "Btw Sha," Panggilnya.

"Hmm?"

"Gua punya dua tiket buat nonton film, tadinya sih mau nonton bareng sama Zemira tapi gajadi soalnya dia ada acara-"

Aku berniat menjahilinya, "Enaklah bisa nonton dua kali."

Xavier berdecak, "Gua belum beres ngomong, dengerin dulu," Ujarnya sebal.

"Iya iya kenapa kak? Mau ngomong apa?"

"Mau nonton bareng gak? Ya kalau gamau sih gapapa gua kasih ke Sheina aja."

Aku berpura-pura berpikir, Xavier terlihat sedikit gelisah untuk mendengar jawabanku.

"Nggak-" Xavier terlihat kecewa saat mendengar jawabanku, "Nggak akan gua tolak lah," Lanjutku.

Myesha || wonbreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang