Yuhu, I'm back!
Maaf update-nya lama, kemarin masih sibuk sama cerita yang BABY GIRL. Nah sekarang baru bisa update lagi, update-nya satu-satu dulu ya, jempolku cuma ada 2 buat ngetik wkwk....Sebelum baca jangan lupa VOTE dulu ya, biar gak lupa, rata² pada banyak yang lupa kalau vote di akhir cerita. Jadi Vote dulu ya ;)
Oke deh, happy Reading *kiss
●●●●●
Sebelumnya....
"Malam ini kamu akan kuperkenalkan dengan orangtuaku, jadi persiapkan dirimu."
"Tapi—"
"Kamu mau membantahku!" sergah Leo menatap tajam, membuat Angie takut, dia pun menggelang cepat.
"Bagus, dan satu lagi, gunakan uang dan kartu ini untuk membeli semua kebutuhanmu."
Leo memberikan uang dan sebuah kartu keredit kepadanya. Saat Angie ingin menolak Leo sudah lebuh dulu mengintrupsi.
"Mulai saat ini belajarlah untuk berkata iya padaku karena aku tidak suka dibantahan!" ujarnya lalu pergi meninggalkan Angie yang tak bisa membantah semua perkataannya.
●●●●●
BAB 6
Angie menatap kagum pada apa yang kedua matanya lihat saat ini, bangunan di hadapannya itu terlihat sangat megah. Malam ini Leo benar-benar membawa gadis itu ke kediamannya, dia serius hendak memperkenalkan Angie kepada orangtuanya.
Dia benar-benar serius dengan apa yang dia ucapkan, dia ingin menikahiku, batin Angie.
Angie merasakan tangan besar Leo menggenggam jemarinya. Dia menoleh dan melihat ada seulas senyum tipis di bibir Leo.
Andai setiap saat dia tersenyum seperti itu, aku tidak mungkin punya perasaan takut terhadapnya. Dia terlihat menyeramkan saat marah, apa lagi saat dia mengintimidasi lewat tatapan tajamnya, membuatku selalu bergidik ngeri. Gumam batin Angie.
"Jangan melamun." Leo menariknya masuk.
Seperti kerbau dicocok hidungnya, Angie hanya bisa mengikuti. Gadis itu benar-benar tidak pernah menyangka akan mendapatkan seorang suami seperti Leo. Leo adalah seorang yang sukses, mempunyai pekerjaan yang mapan sebagai Dokter. Bagi Angie memdapatkan seorang Leorio Daelan adalah sebuah keberuntungan.
Dari awal Angie tidak memiliki pikiran bahwa Leo akan menikahinya, sebelumnya dia selalu beranggapan bahwa dia akan dijadikan mainan oleh pria itu. Namun, kenyataannya lain dan disinilah dia berada saat ini, dihadapan seorang wanita paruh baya yang dipanggil mama oleh Leo.
"Ma, kenalin ini Angel, dia yang akan jadi menantu Mama."
Angie terlihat gugup dan tegang, gadis itu tak tahu harus berbuat apa, dia hanya menunduk sambil meremas kuat tangan Leo yang masih menggandengnya. Wanita paruh baya itu mengetahui ketegangan Angie, dengan tangannya dia menyentuh pipi gadis itu hingga tatapan mereka saling bertemu. Angie melihat ada senyum tulus di mata wanita itu.
"Nggak perlu takut, santai saja. Perkenalkan nama tante, Maya...," Maya mengulurkan sebelah tangannya mengambil tangan Angie untuk berjabat.
Angie tersenyum dan membalas, "Angie, Tante...."
"Angie?" Bingung Maya karena tadi Leo memperkenalkannya dengan nama Angel.
"Itu nama panggilannya, Ma...," Leo menjelaskan.
"Nama asli sama nama panggilan sama-sama cantik seperti orangnya," puji Maya.
Angie tersipu, "Makasih, Tante...."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not an Angel
RomanceWARNING! : Adult Content 21++ "Aku akan menolongmu, tapi dengan satu syarat," ucap pria berseragam snelli itu. Angie duduk dihadapan Leo dengan perasaan hancur dan putus asa. "Apapun persyaratannya akan aku lakukan, tapi aku mohon tolonglah kakakku...