Ten.

24 7 0
                                    

• People will try to be like you and hate on you at the same time. •

"Hai" sapa key yang tengah berdiri di hadapan kara.

Dibalik masker hitamnya key tersenyum. Ia masih sangat bersyukur karena masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk bertemu dengan gadis yang memberikan dampak besar bagi hidupnya.

Kara tersenyum simpul, "Hai" balasnya dengan girang.

Kara bergeser sedikit, lalu membersihkan tempat disebelahnya. "Sini duduk." Kara menepuk-nepuk tempat kosong di sebelahnya.

Key yang mengerti langsung saja duduk ditempat yang kara maksud.

"Ngapain disini? Ziarah?" Tanya key.

Kara menggeleng pelan. "Sengaja, aku kabur dari Elvan. Udah beberapa hari ini belajar mulu sama dia,eh dianya usilin aku terus. Aku kan jadi sebel." Ucapnya dengan pipi yang sudah menggembung.

Key terkekeh dibalik maskernya melihat wajah kara yang menahan amarah,ditambah merah rona alami di pipinya, menambah kesan cantik seorang karamel.

"Kamu bisa jauhin dia setelah olim kok, yang perlu kamu lakuin sekarang cuma belajar sungguh-sungguh dan sabar." Key menatap dalam ke arah mata coklat karamel milik kara.

Sungguh ia sudah jatuh cinta dengan gadis ini sejak empat tahun lalu.

Lagi,kara tersenyum yang terlihat sangat manis dimata key.

"Aku sadar, warna mata kita sama." Ucapnya dengan cengiran.

Key mengangguk tanda setuju. "Coklat karamel kan? Kaya nama kamu." Ucap key.

"Elvan sama kenzo juga punya mata coklat karamel. Ngeliat kenzo itu adem banget, serasa liat kamu. Dia sama kaya kamu, selalu kasih motivasi-motivasi yang mendukung dan selalu bertindak buat kebaikan aku." Sejenak, key tertegun mendengarkan apa yang diucapkan kara.

"Beda sama elvano, ngeliat dia itu bawaannya kesel mulu, heran banget." Kesal kara seketika, kepalanya sontak menggeleng serta tangannya yang ia lipat di depan dada.

"Kalau gitu, kamu sama kenzo aja." Ucap key sedikit lebih antusias.

"Kamu tau, he is my best friend." Jawab kara yang membuat key langsung terdiam.

"Aku masih ada urusan kar, kamu pasti mau kerja kan?" Tanya key yang sudah berdiri.

"Ah iya aku sampe lupa kalo mau kerja,tumben banget kenzo ga nelfon." Kara pun ikut berdiri.

"Kalau gitu,aku pamit dulu ya." Key mengangguk sebagai jawaban.

Kara mulai naik ke sepedanya dan mengayuh dengan kecepatan normal.

Tiba-tiba kara mengehentikan sepedanya "Astaga gue lupa nanya key sekolah dimana." Ia menoleh kembali ke arah halte,namun nihil sudah tidak ada key disana.

Tunggu, kara berpikir sejenak.

Tak berapa lama ponsel kara berbunyi nyaring. Ternyata kenzo meneleponnya.

"Kar,  jangan lupa kerja."

***

"Kara, tolong mbak dong,buangin sampah ke pembuangan belakang gang." Pinta mbak ila kepada kara.

"Iya mbak sebentar" kara mencuci tangannya lalu mengambil sekantong besar plastik sampah dan membawanya ke tempat pembuangan.

Kara kembali, tanpa sadar seorang gadis mengikutinya sampai restoran. Gadis itu tersenyum miring sembari menatap ke arah kara.

UNDETECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang