Perjalanan Waktu - 1

6.7K 464 19
                                    

Gemericik suara air dari pancuran bambu, berliku mengalir jauh menyusuri dermaga. Sayup-sayup terdengar rintihan keledai tak bertuan yang sibuk mencari makan. Disebelahnya burung-burung berkicau riang mencari santapan siang.

Lan Wangji kembali, dengan tangan hampa yang tak kuasa menahan hasrat membara. Di sampingnya Lan Xichen yang hanya menghela nafas setelah melakukan perjalanan waktu 1000 tahun di masa depan.

Hanya Wei Wuxian, yang bisa mengembalikan waktu akibat kompas iblis miliknya. Semua tidak mengerti kenapa mereka bisa terjebak di masalalu dan masa depan. Dengan kejadian aneh dimasa lalu, hal ini bisa dibilang antara keberuntungan dan mala petaka bagi mereka.

"Wangji, Kemana lagi mencari tuan muda?" Lan Xichen terhuyung-huyung karena kepalanya pusing. Perjalanan waktu memang membuat pusing, apalagi jika dilakukan berkali-kali. Bisa saja, jika dalam kondisi tidak sehat, seseorang bisa saja tumbang.

Tak ada jawaban dari Wangji, namun sosok hewan yang familiar membuatnya menoleh dan menghampiri. Wangji mengusap keledai jantan yang menguyah beberapa rumput liar, namun rumput muda dan berembun. Sungguh, keledai ini memiliki kualitas tinggi dalam memilih makanannya.

"Wei Ying..." Gumamnya, teringat masalalu.

Sangat diluar nalar, seakan-akan keledai tanpa tuan itu lari terbirit-birit setelah mendengar nama kecil Wei Wuxian ini. Bukan hanya keledai, bahkan burung-burung yang tadinya dengan santai mencari ikan berhamburan ke langit untuk menyelamatkan diri.

"Wangji, kenapa mengganggu hewan-hewan mencari makan? Mereka tidak membuatmu kesal kan?"

Lan Wangji hanya menoleh dengan tatapan tidak tahu, hewan-hewan itu seperti Anti-Wei Wuxian. Helaan nafas panjang terdengar kembali, Lan Xichen duduk di bongkahan batu besar dekat sungai yang menyambung ke dermaga.

"Bermalam disini." Ucap Lan Wangji datar.

"Wangji, kamu lapar? Sebaiknya kita mencari sesuatu untuk dimakan." Xichen mengelus perutnya.

"Ikan, untuk dimakan."

"Aku rasa, ikan-ikan juga berenang melawan arus karena mu, menyebut nama tuan muda Wei" Lan Xichen mendapat sorotan tajam Wangji seketika. Aura Wangji, memang sangat menakutkan hari ini. Itu sebabnya, binatang seakan paham dengan sosok pemuda dengan sebutan Tuan Muda Lan kedua ini.

Xichen berfikir, selain dimasalalu penduduk Anti-Wei Ying bahkan binatang pun sekarang menjadi Anti- Wangji.

"Sebaiknya kamu menunggu disini, aku akan mengambil beberapa buah untuk dimakan."

"Baik, Xiong-zhang." Singkat Wangji.


________to be continued

MEMORIES - WANGXIAN (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang