Menjagamu - 3

3.4K 387 7
                                    

Note :
Kepada para pembaca, semoga kalian dimanapun berada selalu dalam lindungan Tuhan dan terhindar dari wabah virus COVID-19. Jangan lupa tetap jaga pola makan, kebersihan, kesehatan serta jauhi kerumunan dan jaga jarak.

Selamat membaca...

_____________________________

Setelah kembali menemui Lan Wangji yang terlelap. Xichen mendudukan Jiang Wanyin di pangkuannya. Luka Wanyin cukup lumayan parah, sampai membuat Xichen terlalu khawatir. Tak lama, mata lelah itu terpejam, Wanyin tertidur.

Sedikit perasaan lega melihat luka itu terobati dengan energi spiritual Lan Xichen. Di masa lalu, Hubungan mereka cukup dekat. Lan Xichen menjadi sandaran Wanyin saat ia terpuruk. Tentu saja hubungan keduanya lebih dari teman. Hal itu juga diakui oleh Lan Wangji, bahkan menyarankan Xichen untuk memperjelas hubungan mereka kedepannya. Tentu saja Lan Xichen serius dengan Jiang Wanyin, namun gara-gara ulah Wei Wuxian kompas setan buatannya berubah menjadi malapetaka.

"Xiong-Zhang..." Wangji terbangun, ia demam lagi.

Lan Xichen berpindah, ia segera menghampiri Wangji yang tak jauh darinya untuk memastikan kondisi Lan Wangji. Ia mencoba mengukur suhu dengan telapak tangannya.

"Wangji kau demam tinggi." terlihat wajah khawatir menyatukan kedua alisnya. Xichen segera mencari tanaman obat untuk Wangji.

"Wei Ying..." gumam Wangji, mungkin saja ini alasan dari demamnya. Wangji sudah melakukan perjalanan waktu, tapi tak kunjung bertemu dengan Wei Wuxian. Bahkan, sebuah keberuntungan ia tidak terpisah dari kakaknya, Lan Xichen.

Di tempat terpisah, mungkin dikehidupan 10.000 tahun dimasa depan, sosok pemuda ceria berlarian kesana kemari. Ia adalah tuan muda yang sangat terkenal dengan keceriaannya, siapa lagi jika bukan Wei Wuxian.

"Tuan muda Anda keluar lagi, bukannya kau bilang sedang tidak enak badan?" Salah satu pengawal mencoba menyuruh Wuxian untuk kembali ke kamar.

"AXian..."

Sosok pemuda berparas cantik, dengan baju serba putih dan ada pita putih yang melilit sebagian tubuhnya.

"Aku hanya bosan didalam kamar." Wuxian menghampirinya.

"Xian-Xian, apa lukamu sudah baik-baik saja?"

Wuxian mengangguk, tangan putih itu mengusap lembut kepala Wuxian. Dia menggandeng tangan Wuxian.

_______ to be continued

MEMORIES - WANGXIAN (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang