chapter 3

49 8 1
                                    

Setelah membaca pesan dari Abian. Flora merasa menjadi wanita paling bahagia didunia. Dan ia pun sangat bersemangat untuk kesekolah. Ia tidak sabar ingin bertemu dengan Bian nanti.

Waktu telah menunjukan pukul 16.00, bel pulang telah berbunyi. Bian segera menuju parkiran untuk menemui Ola, ia tidak mau Ola menunggunya.

Sesampainya disana, tenyata Ola sudah berada diparkiran sejak tadi karena Ola lebih dulu keluar kelas.

"Ola." - panggil Bian yang terkejut.

"Eh, Bian."

"Ola udah lama nungguin Bian disini?"

"Engga kok baru aja."

"Maafin Bian ya, Ola jadi nunggu. guru Bian baru keluar tadi."

"Iyaa, gapapa santai aja."
"Lagian juga baru bentar kok, Bian alay bangett."

"Hehe, kan Bian gamau tuan putri nunggu."

"Jadi ini mau ngobrol aja nih? Gamau jalan wkk." - Flora tertawa kecil.

"Ehh iyaa nihh ngomong mulu dari tadi."
"Tunggu sebentar ya Bian ambil motor dulu."
"Btw, ini mendung. Tetap mau jalan aja? Kalo ntar hujan gimana?"

"Iyaa gapapa kita jalan aja."

Dijalan mereka berbincang - bincang. Bian yang suka gombal membuat Ola terlihat sangat berharap kepada Bian. Ola berharap semoga hubungannya dengan Bian akan lebih serius.

Taklama kemudian, hujan pun mulai  turun berjatuhan membasahi bumi. Bian yang tadinya menikmati perjalanan bedua bersama Ola menjadi sangat panik karena takut Ola sakit.

"La, kita berteduh dulu aja gimana? Sekalian pakai jas hujan."-tawar Bian.
"Bian gamau Ola sakit gara - gara hujan."

"Gausah, kita jalan aja gapapa kok. Ola suka hujan."

"Yaudah bener nih?"

"Iyaa."

Dibawah hujan, Bian yang suka gombal mulai memulai aksinya.

"Berapa kali sih la, anjuran dokter untuk ingat kamu dalam sehari? Aku takut overdosis nihh."
"Nanti kalau Bian sakit Ola kangen lagi."

"Yeuuu, gombal."
"Siapa juga yang kangen." - flora menahan rasa agar terlihat biasa saja.

"Ihh, dibilangin juga. Ngaku ga!?"

"Enggak mau Bian bauu."

"Ngeselin ya kamu."

Mereka keduanya terlihat sangat bahagia, masing - masing mempunyai rasa yang sama. Tetapi, Ola tidak tahu rencana Bian selanjutnya. Mau sampai kapan Bian gantungin Ola? Apakah Bian sangat nyaman seperti ini?.

Tak terasa setelah berjalan menikmati perjalanan bersama hujan, sampailah dirumah Ola.

"Stop bi. Rumah Ola disini."

"udah sampai ya?"

"Iyaa, makasih ya Bian."

"Iyaa, sama - sama tuan putri."
"Bian pulang dulu ya."

"Ehh, gamampir dulu nih?"

"Gausah Bian langsung aja, salam buat mama ya."

"Iyaa, hati - hati ya Bian."
"Lofyu." -Flora mengucapkan kalimat itu dengan nada yang sangat kecil.

Setelah masuk rumah, entah kenapa hati Flora begitu sangat gembira, dan jantungnya terasa seperti ingin copot.

Tiba - tiba, handphone Flora berdering. Ada panggilan masuk dari teman Flora, dia adalah Athala teman sekelas Flora.

"Kamu lagi deket sama Bian la?"
"Sejak kapan? Kok gak kasih tau aku sih!"
"Kata temen aku sih hati - hati aja sama bian."

"Emang Bian kenap..."

*Panggilan berakhir.

Belum sempat Ola menyelesaikan pertanyaannya panggilan pun telah berakhir.

Karena Flora sudah terlanjur punya perasaan lebih kepada Bian, ia pun tidak perduli dengan apa yang dikatakan temannya.

A D I O S.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang