Sudah hampir 1 bulan pernikahan mereka berlangsung, nada semakin tau sifat asli fahri yang nakal ia selalu pulang malam dengan kemeja yang berantakan, dan bahkan dia selalu mabuk mabukan, nada hanya bisa bungkam dia tetap setia kepada fahri
Mobil fahri berhenti di parkiran salah satu club ternama jakarta, setelah mobilnya terparkir dengan sempurna ia segera melangkahkan kaki nya menuju club tersebut, suara dentuman musik yang sangat mendominan ruangan tersebut bau alkohol yang menyengat dalam ruangan dan hal hal yang biasanya berada dalam club-club tersebut. Fahri diam sejenak mencari seseorang yang sudah ada janji dengannya mengarahkan penglihatannya pada seseorang yang sudah duduk manis dengan perempuan bayaran, fahri pun menghampiri mereka yang sedang melakukan rutinitas dikala penat menghampiri
"Woyy!!! Mana pesenan gue?!" teriaknya karena suara bising dari musik yang terus bergema, fahri yang tak dapat respon dari lawan bicaranya itu mendengus kesal
"kalau mau lo pada terusin di privat room aja napa! Pesenan gue mana bangsat!!" karena kesal fahri pun menggeplak kepala lawan bicaranya sekaligus sahabat fahri yaitu Yoga Dwi Pangestu, si penakluk wanita bisa bisanya ia menjadikan yoga sebagai tangan kanannya diperusahaan memang sih fahri dan sahabatnya bukan orang baik baik tapi mereka memiliki kualitas bekerja yang sangat bagus
Yoga yang mendapatkan geplakan tersebut menyudahi aksinya dan meringis mengusap kepalanya yang terasa nyut nyutan
"ye bangsat lo! Sakit bego, ganggu aja sih" geramnya
"nanti dilanjut lagi yah sayang, sekarang kamu pergi dulu aku ada urusan sama" diaucap yoga lembut dan mengecup sekilas bibir wanita itu sebelum wanitanya benar-benar pergi
"nih pesenan lo, lo gak mau nyoba hentiin beginian? Lo udah nikah, sama dokter pula" ucap yoga menatap serius fahri
"ini udah jadi candu gue buat nenangin, gue gak peduli sama tu cewe" ucapnya acuh
"yaudah gue cabut" ucapnya melenggang meninggalkan yoga yang masih menatap fahri yang berlalu, yoga hanya bisa menggelengkan kepalanya
"gak nyangka gue, cewe sebaik dan idaman kaya dia bisa dapet cowo brengsek model si fahri"
Setelah menerima pesanannya fahri melajukan mobilnya untuk kembali kerumah, saat memarkirkan mobilnya digarasi fahri melihat lampu dikamarnya masih menyala apa isrti nya belum tidur? Dia segera memasuki rumahnya.
"dari mana mas?" ucap seorang wanita yang tak lain adalah nada, sambil mencium tangan suaminya itu
"dari temen" ucapnya dingin
"sudah makan?" fahri hanya menganggukkan kepalanya
"ya sudah biar nada siapkan air hangan untuk mas mandi"
"gak perlu, lo tidur aja gue mau ke ruang kerja dulu" nada hanya menghela nafasnya dan memperlihatkan senyumannya
"yasudah nada ke kamar duluan mas, mas jangan terlalu malam tidurnya assalamu'alaykum" ucap nada dan pergi dari hadapan fahri menuju kamarnya
Fahri yang melihat itu hanya bisa menatap punggung nada dengan tatapan yang dingin dan tajam, fahri melangkahkan kakinya ke ruang kerja
"apa dia gak kenapa-napa gue gituin?" sambil duduk di kursi kerjanya
"ahhh gila, tahu gini gue nikah aja sama si monika, jelas-jelas dia bisa muasin nafsu gue apa daya nasi sudah menjadi bubur"
Setelah ia sibuk bermonolog fahri pun membuka bungkus pesanan yang baru saja ia ambil dari sahabatnya, ya memang sahabat fahri tak kalah bejat nya mereka sama sama bejat untungnya diantara persahabatan mereka masih ada seseorang yang eling meskipun kadang edan siapa lagi kalo bukan Marwin Effendi siirit bicara sekaligus sekertaris fahri
KAMU SEDANG MEMBACA
MUSLIMAH & BADBOY
RomanceSeorang dokter muda yang berparas cantik dijodohkan dengan seorang pria dewasa yang pergaulannya sangat bebas, bagaimana kelanjutan dari kisah mereka, apa dokter cantik itu akan sanggup dan bertahan jika disatukan dengan pria seperti itu?