part 15

12.1K 359 2
                                    

dion menuggu ara dengan tidak sabar. ia sudah berada di cafe sejak setengah jam yang lalu. ia datang lebih awal dari jam yang sudah kekasihnya itu tentukan untuk mereka bertemu. sudah lebih lima menit dari waktu yang ara tentukan tapi kekasihnya belum juga muncul.

ia mengalihkan lagi mata nya ke arah pintu. mungkin macet di jalan. pikirnya .dion sudah memesan minuman dan makanan kesukaan ara tadi. jadi ia hanya tinggal menunggu kekasih nya sampai ke sini.

dion melirik ponsel nya untuk yang kesekian kali nya. ia hanya mendesah pasrah saja. dari tadi pagi nomer ara tidak aktif-aktif. ia sudah mencoba menghububungi kekasihnya tapi tetap saja hanya operator yang menjawab panggilan nya.

"dion..?"

ia langsung menoleh cepat saat mendengar suara yang ia rindukan itu terdengar di telinga nya.

ia tersenyum dan langsung memeluk tubuh kekasihnya erat.
"sayang! aku merindukan mu..?".

ia masih memeluk tubuh ara  dan menciumi pucuk kepala kekasihnya. ia belum menyadari tatapan tajam dari belakang punggung ara yang menatap nya seakan ingin membunuh nya.

leon menahan diri untuk tidak membuat keributan sekarang. ia hanya diam dan mengepal kan kedua tangan nya di sisi tubuhnya.

ara melepaskan pelukan dion dan mengajak nya untuk duduk di kursi. ia juga melihat leon yang tengah menatap nya tajam.

"duduk lah ion.! dan kamu juga leon! duduk lah.?"

dion yang sudah duduk langsung mengerutkan keningnya menatap ara. ia melihat seorang laki-laki yang ikut duduk di hadapan nya dan duduk di sebelah kekasihnya. "siapa dia sayang?". tanya nya langsung pada ara.

"makan lah dulu ion! ".

"tidak ara! dia siapa? dan untuk apa kamu membawa dia di pertemuan pertama kita lagi!..". dion mengabai kan ucapan ara dan merongrong kekasihnya untuk menjawab pertanyaan nya.

"saya calon suami nya?". leon menjawab dengan santai.

hening untuk beberapa saat.

brakk...

"Apa-apa an ini ara! dan apa maksud kamu brengsek! ara tidak akan menikah dengan orang lain selain saya . dia pacar saya sialan!". murka dion menatap tajam pada leon.

leon hanya menyunggingkan senyum sinis menatap dion. kemudian ia mengecup kilas bibir ara. "jadi sayang! kamu mau berbicara dengan dia! atau aku yang mengatakan nya?". tanya leon basa basi. sudah jelas setelah ini ara akan langsung ia suruh pergi dari tempat ini.

jonathan membungkuk dan berdiri sisi leon. "bawa Ara ke dalam mobil.! dan pastikan jangan sampai ada yang menyakiti nya. ?"

"baik tuan?".

leon menatap ara lembut." biar aku yang urus di sini sayang..!".

ara menatap leon pasrah. ia menganggukan kepala nya dan berdiri. ia menatap dion yang menatap dengan pandangan kecewa terluka dan sakit hati. pandangan itu juga lah yang dulu ara rasakan saat melihat kekasih yang dia cintai menghianati dia.

"maaf kan aku dion! aku tidak bermaksud untuk membalas rasa sakit hati aku dulu! tapi aku tidak bisa berbohong. bahwa aku sudah tidak bisa lagi mencintaimu seperti dulu! aku mencintainya jika itu yang ingin kamu ketahui. aku sudah mencintainya sejak aku mengandung anak pertama kami dulu. dan sekarang aku juga sedang hamil anak kedua kami. jadi aku mohon! kamu mengerti akan keputusan ku. kita sudah berpisah sejak kamu menghianati ku dion.".

ara langsung pergi setelah mengatakan itu . ia dapat mendengar dion yang terisak dan memanggil- mangil nama nya di belakang . tapi dion tidak bisa meraih nya karna dia di jaga ketat oleh jonathan untuk keluar dari cafe dan langsung masuk ke dalam mobil.

dion menatap murka pada laki-laki di hadapan nya. ia meraih kerah laki-laki itu dan menojok nya kencang sehingga laki-laki itu terpental kebelang dan menabrak meja pengunjung cafe lain. ia sukses jadi bahan tonton gratis di cafe itu . ia tidak peduli. karna laki-laki sialan itu ara memutuskan hubungan mereka.

dan apa tadi ara bilang. ! dia mencintai laki-laki itu sejak anak pertama mereka. sialan. jadi ara juga menghianati dia selama ini. ia meraih jas laki-laki itu dan hendak menonjok nya lagi. tapi kali ini di tangkis laki-laki sialan itu dan malah dia yang terkena tonjongan.

leon bangun dan menyeka darah yang keluar dari hidung nya. ia menatap tajam pada mantan kekasih ara itu.

''yang pertama tadi gue sengaja membiarkan lo memukul gue! tapi tidak untuk yang ke dua kali. lo udah dengar dengan jelas bukan apa perkataan calon istri gue.tadi ! jadi pergi jauh-jauh dari dia. dan jangan coba-coba lo deketin dia atau gue hancurin hidup lo!".

dion mengepal kan kedua tangan nya erat. "lu bangga banget jadi perusak hubungan orang brengsek..! lu pikir gue akan nyerah hah! gue ga peduli sekalipun ara sudah mempunyai sepuluh anak sekalipun!. dia tetap cewe gue dan hanya dia yang akan jadi ibu dari anak gue. dan lu.! lu yang akan tau sendiri akibat nya karna sudah merebut ara dari gue.! kali ini mungkin lu menang! lu liat saja nanti !".

brakk..

dion menendang kursi hingga tepental jauh. ia pergi meninggalkan cafe dengan amarah yang sudah memuncak. tangan nya masih terkepal kuat dan ia langsung menuju mobil nya untuk segera pulang.

leon melihat pemilik cafe yang ketakutan melihat keributan nya barusan. ia mengeluarkan dompet dan menaruh puluhan lembaran seratus ribuan di atas meja. kemudian ia pergi keluar dan masuk kedalam mobil .

"leon.-.." ara panik melihat leon yang baru masuk ke dalam mobil dengan luka lebam di bibir pria itu. ia menatap leon dengan mata yang memanas.

"aku tidak apa-apa sayang.! jangan hawatir! hanya luka kecil ! anggap saja ini balasan untuk ku karna sudah merebut kekasih orang .!" ia menggoda ara supaya kekasih nya tidak mengkhawatirkan nya.

"leon.! aku serius ! " ara menatap leon hendak mengeluarkan air matanya.

leon terkekeh dan mengecup kening ara. dia merebahkan kepala ara di bahunya dan membelai rambut nya lembut. "aku baik-baik saja sayang.! dan mulai saat ini kamu akan di jaga ketat oleh jonathan dan beberapa anak buah perempuan ku yang akan menyamar di kampus kamu mulai sekarang. dia akan mengikuti kemana pun kamu pergi selama kuliah! jadi jangan menolak keberadaan mereka!"

ara hanya menganggukan kepala.
"apakah tadi dion menerima keputusan ku  !.".

"tidak semudah itu sayang.! tapi aku jamin dia akan menyerah secepatnya..!".

"kamu yakin! ..". tanya ara menatap leon tidak yakin.

"sangat sayang ! jadi . apa kamu sudah mengantuk?" ara hanya mengaggukan kepala nya. leon tersenyum dan kembali merebahkan kepala ara di bahu nya.

"pulang ke apartemen jo.!" perintah leon pada jonathan yang sedang menyetir.

"baik tuan?".

POSSESSIVE BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang