Chapter 4 Perjalanan

3 0 0
                                    

Pada chapter sebelumnya Eziel berubah menjadi Demon, dan diangkat menjadi Demon king, dan merubah namanya menjadi Azazel. Kini Azra dan Zenith harus melakukan perjalanan Panjang untuk mencari dan membawa kembali Eziel atau Azazel untuk mencegah peperangan besar yang menyababkan kehancuran dunia. 

"Kemana kita akan pergi ?" tanya Zenith 

"Pertama, kita mulai perjalanan ini menuju desa terdekat" ucap Azra

"Sepertinya aku tahu desa terdekat di lembah ini, hanya 10 km dari kaki bukit, desa itu bernama Vetomont. Banyak penduduk disana bekerja sebagai petani, dan sisanya pedagang" ucap Zenith.

"Baik ayo kesana!" ucap Azra

"Eziel tunggu kami, kami akan menyadarkanmu dan membawamu kembali, itu pasti!" ucap Azra dalam hati

Setelah melakukan perjalanan Panjang menuruni gunung Chastity Valley dan berjalan jauh, akhirnya mereka sampai di desa Vetomont. "wah!, jadi ini yang namanya desa Vetomont? benar benar ramai ya?" ucap Azra."ini bukan apa apa memang seperti ini lah pasar bahkan ini terlalu sepi"ucap Zenith. "begini kau bilang sepi?"ucap Azra, "bahkan biasanya kau tidak bisa bergerak" ucap Zenith "mungkin para penduduk sedang bertani" ucap Zenith

"hari sudah gelap ayo cari penginapan terdekat! besok kita lanjutkan perjalanan" ucap Azra

"iya, disini ada penginapan terkenal, untuk para pengelana bernama penginapan Beetrust" ucap Zenith

"Beetrust hahaha nama apa itu?" ucap Azra

"itu adalah penginapan terkenal" ucap Zenith 

Esoknya 

"baik kita akan kemana lagi?"tanya Azra. "mengapa kau tanya aku harusnya aku yang tanya" ucap Zenith."haha baik, kita harus pergi ke pelabuhan, dimana pelabuhan terdekat?" tanya Azra. "ada di pelabuhan Seiryu, 46 km dari sini. Tapi kita harus melewati hutan Crossfield" ucap Zenith dengan nada rendah 

"Ada apa? memangnya kenapa dengan hutan itu? ada penyihir?" tanya Azra penasaran

"bukan, tapi, disana terkenal banyak perampok yang suka mencuri barang pengelana" ucap Zenith cemas

"kau tenang saja, aku punya ini" ucap Azra sambil memegang pedang pusaka. 

mereka pun melanjutkan perjalanan ke pelabuhan Seiryu melewati hutan Crossfield

"hmm... Azra sepertinya aku rasa daritadi ada yang mengikuti kita" ucap zenith 

Krask krusk suara semak semak. Azra mendekati semak semak itu, tiba tiba sesuatu loncat dari semak semak itu dan ternyata hanyalah kelinci hutan. "wah lucunya," ucap Zenith 

mereka pun melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan, ditengah perjalanan, mereka bertemu seorang pengembara yang nekat memasuki hutan Crossfield, "paman, apa paman tidak apa apa?" ucap Azra "sepertinya dia kehausan,"ucap Zenith

"ini pak minum dulu,"ucap Zenith "terima kasih,"ucap bapak itu dan meminum air yang diberikan Zenith. "bapak kenapa?" ucap Azra, "Saya juga seorang pengembara seperti kalian, semua barang saya dirampok, saya hampir mati kehausan, untung ada kalian," ucap bapak itu

"bapak juga ingin ke pelabuhan juga?" ucap Zenith, "iya, saya ingin ke desa radvill"ucap si bapak. "wah sama, bagaimana kalau kita pergi Bersama?"ucap Azra, "Boleh saja tapi kita harus cari jalan lain, disini berbahaya!"ucap bapak itu, "tenang saja, kami adalah pahlawan, tidak ada perampok yang berani dengan kami," ucap Azra percaya diri

mereka pun melanjutkan perjalanan, "lihat itu pelabuhannya, dibawah sana!" ucap Azra, tiba tiba 

"hey hey, sudah lama kami perhatikan kalian, bukan karena kami tidak mempedulikan kalian, tapi kami akan mencegah kalian disini," ucap salah satu perampok, tiba tiba datang 4 orang lainnya. 

"haha lucu juga, aku juga sudah menunggu kalian daritadi," ucap Azra

"jadi dia sudah tau?"ucap salah satu perampok dalam hati

"hebat juga kau pengelana, sepertinya kalian bukan orang sembarangan, berkelana sambil membawa senjata? Aku akan mengambil senjata kalian!" ucap si pemimpin perampok

"coba saja! Ayo maju!" ucap Azra bersiap menyerang

5 perampok maju bersamaan sambil membawa parang, tiba tiba...

Dengan cepat Azra mencabut pedang, dan kelima perampok itu terlempar ke belakang, dan senjata mereka terhempas jauh.

"wah gawat bukan orang sembarangan," ucap salah satu perampok dalam hati.

"pria ini, siapa dia?"ucap pemimpin perampok dalam hati, ia melihat seluruh tubuh Azra, dari kepala sampai kaki. Saat ia melihat mata Azra, ia terdiam sejenak. Dan tiba tiba.

"i..ii..iit.it.tu ma.,at.tanya," pemimpin perampok itu langsung bangun dan berlari sekencang kencangnya, dan perampok lainnya mengikutinya meski mereka tidak tahu apa yang telah terjadi.

"ada apa? Mengapa mereka lari?" ucap Zenith bingung

"entahlah, mungkin mereka takut denganku," ucap Azra

"matanya mata anak itu kenapa menjadi seperti lava merah? Bukannya matanya berwarna coklat?" ucap si bapak dalam hati

"matanya berubah lagi?" ucap si bapak dalam hati. "oh ya nak, kalian siapa, dan darimana kalian berasal kalian?" tanya si bapak

"oh ya, sampai lupa berkenalan, namaku Azra dan ini temanku Zenith, kami dari kuil 7 magis," ucap Azra

"kuil 7 magis? Aku tak pernah mendengarnya, tapi kalau dari kuil, kalian seorang petapa?" ucap si bapak

"bukan kami hanya pengelana, dan siapa nama bapak dan darimana bapak?" ucap Zenith

"nama saya feng, saya dari RimNamville," ucap si bapak

Merekapun melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Seiryu. Semetara ditempat lain...

"tuan putri, ayo bangun," ucap pelayan istana

"ada apa bi?"ucap raja "tuan putri belum bangun yang mulia," ucap pelayan, "tak apa biar saya yang mem bangunkannya" ucap raja

Raja masuk ke kamar putrinya dan membangunkannya, saat ia membangunkannya, di tempat tidur ternyata hanya boneka, "putri kau berulah lagi. pengawal cepat cari dan bawa kembali putri!"


Azra dan Pusaka ApiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang