2. flashback

21 4 0
                                    

Sejak saat itu, kita tak pernah bertemu lagi. Jangankan untuk menegur sapa, sekedar mengirim pesan singkat saja tidak. Dan baru aku sadari ternyata bukan hanya pertemanan kita saja yang telah usai, tapi juga semua cara yang membuat kita terhubung.
Dunia ku sepi, bahkan sangat sepi. Meski ku tau sepi adalah bagian dari hidupku. Tapi sepi ku kali ini bukan sepi biasa, sejak ayah ku pergi meninggalkan ku dan mama ku demi wanita lain, saat itu yang aku punya hanya satu wanita hebat, yang mengisi sepi ku. Menjadi mama sekaligus ayah ku.

Saat aku duduk di kursi SD (Sekolah Dasar) aku tidak memiliki teman, tidak ada yang benar-benar menganggapku teman. Ntah apa yang membuat mereka tak ingin berteman dengan ku, yang aku tau mereka begitu membenci ku hingga menjadikanku sebagai bahan pembulian mereka. Tidak hanya sekedar mengejek biasa,  saat aku telah duduk di kursi kelas 6 SD mereka juga sampai nekat menyiram ku dengan air parit yang bau banget dan banyak kotoran. Padahal menurutku aku tak punya salah apa-apa dengan mereka.

"siapa yang menyiram widya kemarin? membuatnya menangis pulang kerumah dengan baju kotor, basah, dan bau?" tanya mama ku kepada temen-temen ku saat mengantarku kesekolah keesokan harinya.

Mereka hanya diam mematung dan tak bersuara. kemudian mama ku pergi meninggalkan ku, karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan demi mendapatkan uang untuk biaya sekolah dan memperpanjang hidup kami. Tak lama setelah mamaku pergi, teman-temanku yang tadi mematung perlahan mendekat dan malah semakin mengejekku.

"hahaha cemen banget, gitu aja ngadu. Dasar anak mami!" kata temenku yang bernama jaya.

"anak mami, anak mami" sorak Maul, Awan, Putra, dan Dadan sembari pergi meninggalkan keberadaan ku.

nb: pemeran utamanya sengaja nama penulis biar lebih dapet aja rasanyaa:v

semua akan indahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang