6 ayah aku rindu:')

5 1 0
                                    

Mama ku seorang asisten rumah tangga di rumah cina, meskipun begitu aku tak pernah malu. Aku juga sering diantar kesekolah dengan motor tua yang kami punya. banyak orang yang melihatku sebelah mata, tapi aku tak perduli. Dan aku tidak malu. Karena menurutku apapun yang dikerjakan mamaku adalah suatu pekerjaan yang mulia, selain bertugas membantu-bantu mamaku juga menegakkan kebersihan. seperti pepatah mengatakan jika

"kebersihan adalah sebagian dari iman".

Aku bangga. Selagi itu halal, aku tak pernah malu. Hanya saja yang aku sesalkan mengapa ayah ku tak memperdulikan ku? sering sekali terbesit dalam pikiranku apakah ada rindu yang terselip di lubuk hati ayah? bukan kah saat aku lahir ayah sangat menyayangiku? menggendongku saat ku menangis, bermain bersama ku saat ku mau. Andai waktu bisa kembali, atau waktu bisa dibeli. Aku ingin membeli waktu ayah hanya untukku saja, gadis kecil mu yang perlahan mulai tumbuh remaja.
Terakhir aku ketemu ayah saat ayah dan mama bertengkar hebat kemudian memutuskan untuk bercerai. Cerita yang aku dengar dari mamaku, ayah ku pergi karena wanita baru. Sejak saat itu aku benci wanita yang merebut ayah ku, menggantikan posisi mama ku, dan mengambil kasih sayang ayahku dari ku. Hingga dengan mudahnya dia melupakanku.

                          ***

"ayah? ini wid, wid rindu. Wid mau ketemu ayah. Mau peluk ayah". suaraku saat terhubung telefon dengan ayah.

"ayah lagi sibuk, nanti kalo ayah ada waktu terus ayah ada uang ayah pasti temuin wid" jawabnya.

"wid gak butuh uang ayah, wid cuma butuh ayah". Jawabku dengan nada tersengal-sengal sedikit air mata tumpah.

Seketika telfon terputus, ntah karena tidak ada jaringan, pulsa habis, atau emang ayah yang menyelesaikannya. Aku tak tau, Yang aku tau aku sedang menjerit seolah tak menerima takdir yang aku punya.

semua akan indahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang