Mataharipun menyambut ku dengan hangat, hatiku bahagia sekali saat ingin bertemu dengan fajar. Aku seperti merasa beruntung dan termotivasi untuk melanjut hidup. bagi ku dia adalah ramaiku, dia adalah tawaku, dia adalah senyumku, dan dia adalah SAHABAT ku. Aku sangat menyayanginya 😘
"tengneng.....Tengneng... bunyi bel yang aku pencet dari luar rumahnya."
Akibat rumahnya yang megah, siapapun yang datang harus memencet bel untuk mengisyaratkan tuan rumah bahwa ada tamu yang datang.
"Kreeeeeeeekkk" Bunyi suara buka pintu, yang di buka oleh mama fajar.
"hayuk sini masuk" ajak mamak fajar.
Kami pun masuk kedalam rumahnya, tidak hanya megah ternyata juga mewah. Ntah sejak kapan mamaku berteman dengan mama fajar. Dan ntah mengapa aku dan fajar baru dipertemukan. 😣
"fajar kemana bu?" tanyaku pada mamanya fajar.
"Dikamar itu, tidur ntah main game. Coba deh kamu liat."
aku mencari kamar fajar, dan ada kamar pertama aku masuk. Ternyata benar itu kamarnya, tapi aku tak bisa melihatnya karena kamarnya gelap sekali. Dan aku tidak tau dimana letak tombol on-off lampunya.
aku keluar lagi, kemudian balik ke ruang tamu untuk bertanya dimana letak tombol on-off lampu kamar fajar."bu kamar fajar gelap, wid gak berani. hidupkan lampunya gimana? tanyaku dengan nafas tersengal-sengal akibat jalan cepat ketakutan." :v
"Di dinding la, kamu raba aja ada itu. Ibu mau siapin makan siang kita." jawab mama fajar dengan sibuk memotong bahan masakan."
aku kembali lagi ke kamar fajar, kemudian aku raba dinding terdekat dari tanganku. kemudian aku pencet dan akhirnya hidup deh yeeeeeyyy 🎉. gak lucu ah :v
Aku liat fajar masih tertidur di kasur nya dengan memeluk guling. Kemudian aku mendekati, aku liat fajar lucu juga kalo lagi tidur 😂 terus aku gangguin deh, tapi gak bangun juga. Aku teriakin"fajaarrrrrr..... Oooooo fajaaarrrrr..... Onye chan bangun.... Ngeselin banget ih.... Aku jauh tau kesini... Bangun aahhhh." teriakku sambil mengobrak abrik badannya dengan suara imut nya aku.
"iya bawel, ganggu orang tidur aja" Suara fajar sambil bangun dan melempar guling yang dipeluknya tadi ke arah ku.
Kemudian dia keluar dari kamar... Aku juga ikut keluar, soalnya aku penakut apalagi dirumah orang. 🙈
"mau kemana?" tunggu.... teriakku sambil mengejar langkah fajar.
Setelah sampai di ruang tamu, aku tak melihat fajar. Tiba-tiba keluar seorang pria dari toilet, dengan rambut basah acak-acakan, kaus oblong warna hitam, dan celana pendek selutut. Aura ketamvanannya mancar 2 kali lipat dari pertama kali aku liat dia dirumah ku.
Udah tinggi, cool, tamvan, putih, rambutnya acak-acakan, bagaikan sedang dihadapkan dengan pangeran yang ada di novel-novel itu. Untung kali ini realita 😍kemudian fajar menuju ruang tv yang terletak di lantai 2. Seolah matanya memberi sinyal padaku untuk mengikuti langkahnya.
Aku pun menuju ke arah langkahnya berpijak. Setelah sampai di ruang tv, fajar pun menghidupkan tv dan ac. Kemudian kami duduk bersebelahan.
Dipertengahan tontonan, fajar mengeluarkan ponsel nya.
"cie handphond baru, liat dong..." ledekku padanya.
pertama fajar tidak memberi, karena kebawelan dan kebisinganku. Akhirnya fajar memberikan ponselnya padaku.
"Terimakasih..." jawabku sambil tertawa kecil.
Ketika aku buka galery, ada foto cwe cantik seperti orang cina. Ya cocokla jika itu pacarnya fajar, karena fajarkan juga ada keturunan cina dari papa nya.
"ini pacar kamu ya? kata kamu, kamu gak punya pacar? bohong ya heheh." ledekku sambil menunjukkan foto cwe itu ke fajar.
"itu mantan aku, apaan sih liat-liat galery, balikin gak? sini balikin." paksa fajar untuk aku melepas ponselnya dari genggaman ku.
Ntah bagaimana karena tidak ada yang ingin mengalah, tiba-tiba badanku pun jatuh tertidur di atas sofa dengan posisi terlentang dan fajar pas diatasku dengan posisi hampir telungkup. jeda beberapa detik, setelah aku sadar wajahnya berada dekat dihadapanku, kemudian aku langsung bangkit, dan memberikan ponselnya. Setelah itu turun dan mengajak mama ku pulang dari rumah fajar.
"maa... Ayuk pulang, wid mau pulang. Baru inget ada tugas sekolah yang belum selesai" ajakku sambil menarik tangan mama.
"loh mau kemana? kitakan belum makan siang bersama" tanya mama fajar padaku.
Mamaku menjelaskan kepada mama fajar bahwa ada tugas sekolahku yang harus aku kerjakan. Dan kami berpamitan untuk pulang.
"kamu berantem sama fajar ya? kok muka kamu beda abis nonton tv sama fajar." tanya mama fajar padaku.
"engga kok" jawab ku kemudian mencium punggung tangan mama fajar dan jalan keluar rumah fajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
semua akan indah
Non-FictionJangan pergi ku mohon, aku sudah terbiasa bersamamu. Menjadikanmu bagian dari hidup ku. Semangat dari diriku. Dan keramaian dalam sepi ku. Kamula siapa saja yang menjadi siapapun untukku. Cukup mereka yang pergi meninggalkan ku dengan segenap luka...