Hallo senin, hallo aktivitas, hallo sekolah, jangan buat hariku memburuk yaa:)
seperti biasa, aku pun berangkat sekolah, belajar, pulang. Tapi ada yang indah di hari ini, setelah kemarin aku merasa beruntung hari ini aku juga merasa keberuntungan. Ntah akhir dari sebuah cerita, Atau inilah sebenarnya cerita ku dimulai. I dont know!!!
Aku melangkahkan kaki ku menuju kelas kemudian meletakkan tas dan duduk di meja ku sambil menunggu bel masuk sekolah.
"wid, aku liat kamu sendiri terus. Kamu mau jadi sahabat aku?" tanya resti sembari menghampiriku
"aku? gimana? jadi sahabat kamu? gak salah?." Tanya ku dengan bingung.
"iya, kenapa? gak mau ya?" tanya nya dengan pasrah.
"bukan gitu, aku mau kok. Cuma aku bingung kenapa harus aku?" tanyaku meyakinkan.
"Tengneng.....Tengneng... tengneng...."(sorry bunyi bel nya gitu) :v -bel masuk
setelah belajar beberapa bidang studi terdengar kembali suara bel
"tengneng....Tengneng....Tengneng...."-bel istirahat
"wid kantin yuk." ajak resti padaku, kemudian perlahan melangkahkan kaki keluar kelas
"res tunggu.... Kamu beneran mau jadi temen aku?" tanya ku untuk meyakinkan dengan beranjak menghampiri langkahnya.
Balik badan, "iya, emang muka aku bohong apa? coba kamu liat nih." titahnya padaku sambil menodorkan wajahnya dihadapanku
"eh maaf-maaf yaa 😂 maksud aku gak gitu. Aku mau kok jadi sahabat kamu." Peluk resti sebentar
kamipun melangkah ke arah kantin, namun aku masih bingung dan tidak percaya atas apa yang telah terjadi. Kenapa keberuntungan kini memihak padaku? kenapa keramaian kini menjadi temanku? seperti mimpi dan khayalan belaka. Tapi inilah realita nya.
"Terimakasih ya rabb." kataku dalam hati sambil memejamkan mata sebentar kemudian menghelakan nafas. Dan melanjutkan hari ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
semua akan indah
Non-FictionJangan pergi ku mohon, aku sudah terbiasa bersamamu. Menjadikanmu bagian dari hidup ku. Semangat dari diriku. Dan keramaian dalam sepi ku. Kamula siapa saja yang menjadi siapapun untukku. Cukup mereka yang pergi meninggalkan ku dengan segenap luka...