Saat aku masuk ke kamar Eunha, aku melihat Eunha sudah tak ada, kemana dia? Apa dia sudah pulang? Namun aku mengingat ibu Eunha, ah Sowon kau bodoh sekali! Mengapa kau tak menanyakan alamat rumah nya, aishh rasanya aku ingin mengutuk diriku sendiri karena aku lupa menanyakan alamat rumah Eunha biar aku bisa memastikan bahwa dia benar-benar dia sudah pulang. Aku pun melihat jam di ponsel ku
"Ah jam 06.45 AM" gumam ku
Aku pun langsung bergegas pergi ke sekolah, aku pun memberhentikan taxi dan segera menuju sekolah, di perjalanan aku terus memikirkan Eunha, kemana dia? Apa dia sudah pulang? Atau jangan-jangan dia kabur? Aku pun segera menepis pikiran negatifku tentang perginya Eunha dari rumah sakit, tak terasa aku sudah berada di sebrang jalan sekolah, aku pun teringat tentang kejadian kemarin, Eunha tertabrak dari arah sana ketika dia berlari. Aku pun berlari kecil menuju gedung sekolah, saat aku masuk ke gerbang sekolah, bel pun berbunyi aku segera berlari menuju kelasku, tapi sayangnya sesampainya aku dikelas guru ku sudah masuk lebih dulu dan baru akan memulai pelajaran pertama
"Selamat pagi bu, maaf terlambat" ucapku gugup
"Mengapa kau terlambat Sowon? Baru hari kedua kau sudah terlambat?" Tanya guru ku
"Hm? Ah aku sedikit bangun kesiangan bu" ucapku bohong
Namun tiba-tiba seseorang menambahkan perkataan ku
"Bohong! Dia berbohong!" Ucap seseorang yang suaranya tak asing lagi untuk ku
Aku pun segera melihat ke sumber suara dan apa ini? Dia ada disini? Bahkan dia sudah masuk sekolah? Aku pun terdiam sejenak sambil melihat nya
"Sowon? Kau berbohong?" Tanya guru ku yang membuatku tersentak
"Hm? Apa? Hm sebenarnya aku sempat pergi ke rumah sakit bu, hm di-dia kemarin mengalami kecelakaan jadi aku menolongnya dan pagi tadi aku sempat berniat untuk melihat keadaannya sebentar" jelasku
"Akhirnya kau mengakuinya" ucap Eunha tersenyum miring padaku
"Hm baiklah Sowon kau bisa duduk, dan kau Eunha apa luka mu parah?" Tanya guru ku pada Eunha
"Ah gomawo" ucapku lalu pergi ke tempat duduk
Aku pun duduk dan menyiapkan alat tulisku, saat ini Eunha masih di tanyai oleh guru ku namun di saat bersamaan juga seluruh mata tertuju padaku dan menatapku heran, ada apa dengan mereka? Aishh yang benar saja jika saat ini aku jadi primadona di kelas ini ckk, dan sebenarnya aku ini kan memang sebelas dua belas sangat mirip dengan Kim Sojung rapper sekaligus Leader Gfriend ckk, tak salah selalu saja begini ditatap oleh semua warga di sekolah ini, huff Sowon mengapa kau sangat rupawan. Masih seperti tadi, aku tetap ditatap aneh oleh teman-temanku, aku yang merasa risih pun mulai berbicara
"Kenapa menatapku?" Ucapku dingin tanpa melihat mereka
"Hm? Kau sangat cantik Sowon"
"Kau my girlcrush"
"You're my destiny Sowon"
Itulah ucapan teman-temanku yang membuat diri ku sendiri geli akan perkataan mereka, aishh ada-ada saja. Aku pun tak menggubris mereka, saat ini aku melihat Eunha sudah kembali duduk ditempat nya dan kami memulai pelajaran dengan fokus, sampai jam istirahat tiba aku hanya duduk diam sambil menidurkan kepala ku diatas meja dan tanganku sebagai alas di kepalaku. Saat aku melihat Eunha lewat di depan ku aku pura-pura menghiraukannya namun aku terkejut saat tiba-tiba dia menarik tanganku secara paksa aku pun menepis tangannya.
"Yak! Kau membawa ku kemana hah?" Tanya ku dingin
"Aku ingin berterima kasih padamu!" Bentaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Same Love
FantasySowon: Aku tak pantas menjadi kekasihnya, seharusnya aku bisa menjaganya, tapi aku terlambat. Mianhe Eunha Eunha: Aku selalu mencintainya, ya walaupun dia menganggap ku tak ada namun, aku tetap mencintainya, sampai saat aku tidak bersama nya lagi ci...