Nii chan!

26 2 0
                                    

   .

   .
  
   "Jaa mata ashita!"

   "Un jaa nee, makasih untuk traktirannya yah"

.

.

    Udara malam memang sangat dingin sampai menusuk badan, semua orang yang berjalan di antara lampu warna warni di sekitarnyapun berusaha untuk menghangatkan suasana mereka dengan cerita dan tawa.

    Suara tong kosong berbunyi ketika melewati gang sepi. Keadaan suasananya hari ini terasa tenggelam di bawah air dingin dan nafas putih yang membuatnya sesak. Seorang gadis dengan pakaian seragamnya berjalan sendirian, siapapun tak ada yang menemaninya.

*Tap! Tap! Tap

    Sepatu juga ikut berbunyi di saat jalan mulai sepi meski sudah keluar dari gang, hanya ada beberapa mobil lewat dan udara dingin yang membuat semua orang akan sakit jika berlama lama di luar rumah tanpa pakaian hangat.

    Sebelumnya padangannya begitu ceria dan bersinar saat bersama dengan kedua sahabatnya, tapi sekarang gelap hingga tak bisa memikirkan tubuhnya yang sekarang sudah menggigil kedinginan.

    "Aku pulang.."Ucapnya sudah memasuki rumah.

    "Miku Nee chan! Okaeri..! Apa kau tau? Mikou Nii datang loh"Ujar seorang gadis tiba-tiba datang dengan semangatnya tapi Miku mengabaikan ucapan gadis berkuncir sama dengannya itu.

   "Nee-chan..?"panggil gadis itu pada Miku, tapi Miku masih mengabaikan ucapannya. Dia pergi melewati gadis kecil yang terus memanggilnya itu.

   Ntahlah dia mendengar atau tidak, pandangan hari ini terasa kosong untuknya.

   "Kenapa telat sih pulangnya?" Tanya seorang lelaki bersurai hijau toska itu pada Miku.

   "Aku kan sudah bilang hari ini pulangku agak telat karena ada waktu bersama teman-temanku" Jawab Miku dengan nada yang tak bersemangat.

  Pandangannya yang masih kosong itu tak menyadari seseorang yang Miku tunggu tunggu telah datang. Semua orang yang melihatnya disana merasa heran dengan kelakuan Miku hari ini, biasanya jika ada seseorang yang datang kerumahnya dia akan bersemangat dan berteriak hingga satu ruangan ini bergema tapi tidak untuknya hari ini.

   "Hey lihatlah ini aku, tidakkah kau rindu pada kakak tercintamu ini?" Tanya pemuda itu kakaknya Miku, yaa dia adalah Mikuo
Tapi entah angin darimana datang,
suasananya menjadi beku setelah Miku melewati pertanyaan Mikuo dan hanya berjalan menuju kamarnya.

    "Eh..? dia kenapa?"

    "Mungkin dia lelah dengan kegiatannya hari ini, sudahlah nanti saja kau bicara padanya" Ujar seorang wanita sambil menyiapkan makanan untuk makan malam.

    "Hm, Yah mungkin saja.."Ucap Mikuo hanya bisa mengiyakan sembari menatap punggung Miku yang berlalu lalang pergi.

-

-

Brakk!

     Miku masuk ke kamarnya dengan raut wajah sayu, menyimpan buku dan tas lalu ganti pakaiannya dengan piyama. Hari ini dia tidak berkeinginan turun ke bawah untuk biasanya bertemu dengan keluarganya. Meskipun perutnya kini kosong, karena tadi saat bersama sahabatnya dia hanya memakan jajanan ringan di luar, dia tak peduli. Sama sekali tak peduli Ibunya, ayahnya, atau adiknya memanggilnya untuk pergi malan malam.

     Yang dia pikirkan hari ini adalah kejadian tadi, terus saja terngiang ngiang di kepalanya. Sulit sekali baginya untuk menghilangkan gambaran yang membuatnya sakit itu.
 
     " Apa yang ku kupikirkan?"

Sensei I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang