Siluet (Sabitox Giyuu x Tanjiro xMuzan) ||kimetsu no yaiba

Siluet [Chapter 2]

Tanjiro's POV

Hari ini hari yang bagus untuk latihan,seperti biasa aku menggunakan tempat kemarin untuk melatih pernafasan dan ayunan katana-ku.

"Hiyah!"

Kadang beberapa pilar tak sengaja lewat dan melihat kerja kerasku.
Tidak jarang juga mereka membawakanku sesuatu seperti makanan atau handuk setelah berlatih.

Namun tak seperti yang lain,
Tomioka-san mulai bertingkah aneh akhir-akhir ini.

Dia seperti semakin menjauh tapi dia masih memperhatikanku.
Aku tak tau apa yang ada di benaknya,tapi aku ingin tau alasan kenapa tomioka-san seperti itu.

Karena penasaran aku mulai mendekatinya.

Setiap hari entah pagi,siang atau malam selalu saja aku menyapa atau menanyakan kabarnya.

"Ah,tomioka-san.Konnichiwa!"

Namun saat aku mengucapkannya,reaksinya tak seperti yang kupikirkan.

---------------------
Giyuu's POV

Semakin melihat dirinya, siluet itu semakin jelas.
Pikiran dan nafasku mulai tak beraturan rasanya.

"Haah...haah..."

Kenapa selalu begini?

Lagi-lagi aku menjadi lemah setelah berlalu darinya dan ini berlangsung sejak awal hari itu.

"Cih!"

Satu pukulan lagi-lagi mendarat,menutup mata pun rasanya percuma.
Bayangan itu selalu ada dan selalu bersama dengannya.

Aku mulai muak dengan diriku, juga tanjiro.

"kenapa aku harus melalui ini(lagi)?"
tanyaku frustasi sembari duduk di teras dekat kamarku.

Beberapa hari berlalu...

Tanjiro mulai bertingkah aneh,dia mulai mendekatiku tanpa sebab.
Aku tau dia orang yang suka bergaul dengan siapapun,tapi kali ini dia benar-benar mendekatiku bahkan menanyakan kabar atau sekedar menyapaku TIAP HARI.

"Tomioka-san,ohayou!"

"ah,Tomioka-san!"

"Konbawa,Tomioka-san!"

Tomioka-san...

Tomioka...
.
.
.
.
.
.
.
Giyuu...

"Hah?!"

Aku baru saja terbangun dari mimpi yang selalu menggentayangiku.
Mimpi itu terasa semakin jelas di kepalaku, berputar-putar layaknya pusaran air.

"Tch,kumohon biarkan aku bebas,sabito..."
jawabku lirih pada diri sendiri,
sambil berusaha bangun mengangkat badanku yang terasa berat dari ranjang.
Dengan memegang dahi berkeringat yang mulai terasa pusing.

Siang itu...
aku menemukan tanjiro berlatih lagi di tempat seperti biasa.
sebenarnya aku hanya berniat melewati jalan itu tanpa harus berinteraksi apapun dengannya.

Tapi selalu dia yang memulai semuanya,

"Tomioka-san,Konnichiwa! genki desu ka?"

Aku berusaha berjalan lebih cepat untuk menghindari kontak mata dengannya.

"Tomioka-san? Tomioka-san!"

Walau tak kuhiraukan pun, dia tetap saja mengejarku.
Sebenarnya ada apa dengan anak ini?

Merasa dipanggil lebih dari BERULANG KALI.
aku menghentikan langkahku tanpa meliriknya.

"Kenapa akhir-akhir ini Tomioka-san terlihat menjauh? Tomioka-san bisa mengatakan apa yang mengganggu tomioka-san padaku."

Sebenarnya aku kesal karena tanjiro terlalu memperdulikanku seperti dirinya.
Saat akan kubalas kalimatnya,
Saat aku melirik ke arahnya.
Wajah tanjiro seketika terlihat sedih.

Deg!
Persis sama disaat pertama aku melihat wajah sedih miliknya yang mengkhawatirkanku.

Perutku seketika kacau,rasanya semakin mual semakin ku ingat wajah sedih miliknya yang menghawatirkanku di masalalu.

Tanjiro menyadari diriku yang mulai terlihat lemah,

"Tomioka-san,daijobu desu ka?"

"Giyuu,daijobu desu ka?"
.
.
.
.
.
.
"aku tak apa,menjauh dariku..."
jawabku lirih,menahan segala emosi dalam diriku.

dia terdiam sebelum mengulurkan tangannya ke arahku.

"Tomioka-san--"

"MENJAUH DARIKU!"

Aku yang berusaha melawan bayangan masalalu,tak sengaja melampiaskannya dengan mendorong tanjiro sekuat mungkin sampai dia terjatuh beberapa senti dariku.

Wajahnya berubah,mungkin dia terkejut dengan perilaku-ku barusan.

"...hah?"
aku tersadar akan apa yang kulakukan.

Gemetar ketakutan masalalu mulai menjalar dalam tubuhku.
Aku memilih pergi daripada terus menatap wajah tanjiro yang semakin menyerupai dirinya.
Berusaha untuk menutupi ketakutan yang pastinya tak bisa kupendam lebih lama lagi.

Aku membiarkannya sendiri
Aku membiarkannya lagi...

Batinku sambil berlari melewati koridor,menuju kamarku yang akan kukunci rapat-rapat pintunya.

-------------------------------------------------
Tbc....