Siluet [Chapter 7]

5.9K 461 108
                                    

Author's POV

Tanjiro kini berjalan menuju kamarnya,ingin rasanya melampiaskan airmatanya pada sesuatu.

Pikirannya masih terasa penuh karena cerita barusan.

"Ini salahku,harusnya aku tidak mendekati tomioka-san."
Bisiknya dengan perasaan bersalah.

Saat perjalanan menuju kamarnya,tak sengaja dia bertemu dengan seseorang dalam cerita tadi.

Giyuu yang sedang berlatih di taman itu masih memasang wajah mati emosinya.

Tak seperti biasa, tanjiro tak menyapanya hari ini.
masih teringat di benaknya, bahwa hanya sabito seorang yang bisa mengembalikannya.

Tanjiro hanya berlalu tanpa berkontak mata dengan giyuu sama sekali.

Giyuu yang merasakan keberadaan tanjiro merasa ada yang tak beres dengan bocah itu.

Tak seperti biasa pula giyuu memulai topik saat itu,menanyakan apakah ada yang mengganggu pikiran tanjiro.
Tapi tanjiro hanya diam,bahkan dia menolak bertatap muka dengannya.

Giyuu : "Tanjiro,tolong beritau aku."

Tanjiro : *menunduk* "Tidak tomioka-san,aku benar-benar tidak apa-apa"

Giyuu : *terdiam sejenak* "Apa jangan-jangan kau sudah mendengar semua tentang itu?"

Tanjiro terkejut,wajahnya masih menatap ke bawah.

Tanjiro : "Tolong biarkan aku pergi,tomioka-san."

Tanjiro : "Kau mencintai Sabito-san,kan? aku harap dia bisa mengunjungimu agar kau bisa tenang."

Namun saat dia berusaha untuk kabur,giyuu menangkap tangannya.
mengangkat wajah tanjiro yang berlinang airmata itu menghadap dirinya.

Giyuu : "cih..."

Tiba-tiba giyuu menarik paksa tanjiro ke sebuah ruangan.

Kamar giyuu

Sesampainya disana, tanjiro dibantingnya ke atas futonnya.

"chotto, tomioka--hmph!"

Terlambat, lumatan giyuu terlebih dahulu membungkam mulutnya.
Tak membiarkan satu oksigen pun masuk kesana.
Dengan kasar, Giyuu menyelipkan tangannya dalam yukata tanjiro.
Menelusuri dada tanjiro yang sedari tadi meronta-ronta.

Emosinya sama sekali tak menunjukkan apapun kecuali amukan batinnya.

Dimana dia teringat dengan kakaknya.
Juga kekasihnya,Sabito.

"uhuk,uhuk,tomioka-san--hmph!"

Kini gerakannya semakin meliar,amarahnya juga meluap di tiap sentuhannya.

menyakitkan...

Kesepian...

rindu...

Setidaknya itu yang ditangkap tanjiro dari tiap sentuhan giyuu.

Cukup baginya merasakan ini lagi!
batin tanjiro.

Dengan kepercayaannya,dia mencari celah untuk menyebut nama itu diantara ganasnya lumatan.

"hentikan,Giyuu!"

Jari dan pikiran giyuu berhenti,mendengar namanya dipanggil.
Dia mulai sadar akan apa yang dia lakukan.

Dirinya membanting diri menjauhi futonnya,bahkan sempat hampir terguling.
Yang dilihatnya saat itu bukanlah tanjiro,melainkan ilusinya melihat sabito yang tak berhenti menghantuinya.

Giyuu hanya ingin dia tak mengucapkan selamat tinggal padanya,sehingga dia terus menahan sabito disana sambil melampiaskan kerinduan padanya.
Sampai akhirnya dia menyadari bahwa itu hanyalah pikirannya saja.

"T-tanjiro...apa yang telah kulakukan?"

Pertama kali dalam kehidupan tanjiro,dia melihat wajah giyuu yang ketakutan.

Badannya tak berhenti bergetar,wajahnya mulai berlinang air mata, bagai dihantui oleh makhluk mengerikan.

Tanjiro merasa kasihan melihatnya.
dengan lembut,dia merangkul giyuu.
menenggelamkan wajah giyuu di dada datarnya,sambil mengucap sesuatu dengan suaranya yang menenangkan itu.

"Semua baik-baik saja,giyuu..."
Sambil mengelus giyuu yang mulai meneteskan airmatanya.

Giyuu menangis,menangis sekencang mungkin dalam rangkulan itu.
Melampiaskan segala kesepian,kesedihan,juga kerinduannya pada sabito.
Bahkan dia juga meminta maaf berulang kali pada tanjiro akan perbuatan hina-nya.
Walau begitu,dengan senyuman hangatnya,tanjiro selalu memaafkannya dan terus menengkan jiwa giyuu.

Hari itu,dimana penderitaan giyuu menghilang perlahan-lahan.
Dimana akhirnya hubungan mereka semakin membaik.

Giyuu yang berhasil mengungkapkan isi dirinya,juga tanjiro yang mengerti masalalu giyuu,
membuat mereka mengenal satu sama lain lebih dalam.

Rasanya giyuu bisa bernafas tenang,dia berusaha untuk menenangkan diri untuk melepas masalalu yang membelenggunya.

Rasanya giyuu bisa bernafas tenang,dia berusaha untuk menenangkan diri untuk melepas masalalu yang membelenggunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------------------------------------------------------
Tbc...

mumpung bentar lagi tamat,thor gercepin 2 chapter per apdet yak - ω -)

Thanks telah ngikutin dan stay tune,gaes! ≧∇≦)

Siluet (Sabitox Giyuu x Tanjiro xMuzan) ||kimetsu no yaibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang