First Impression (Prolog)

214 40 7
                                    

Kriiiiiiiiing, bunyi bel berbunyi.

Gabriella yang baru saja melewati gerbang, terkejut mendengar bunyi bel tersebut dan bergegas masuk ke kelas.

"Huftt untung ga telat..." Ucap Gabriella dengan nafas terengah-engah.

Setelah beberapa menit kemudian datanglah sosok guru killer yang terkenal galak dan disiplin. Jika ada murid yang tidak mengerjakkan pr, maka Ia tak segan memberikan hukuman secara langsung.

Seketika itu kelas menjadi sunyi dan hening.

"Anak-anak, siapkan PR kalian di atas meja" Ucap Bu Irana.

Gabriella langsung mencari buku IPAnya di dalam tas.

"Apakah ada yang tidak membawa dan tidak mengerjakkan tugas ?"

Gabriella sepintas terkejut karena Bu Irana menatapnya tajam, tapi Gabriella tidak menghiraukan dan tetap mencari bukunya di dalam tas.

"Gabriella, kenapa kamu masih terus mencari buku ? Kamu pasti tidak membawa PR kan ? Atau sengaja ditinggal di rumah kalau kamu belum mengerjakkan PR ?" Tanya Bu Irana dengan nada marah.

"E-e-enggak kok bu, saya membawa PR nya. Kemarin sudah saya kerjakkan bu." Kata Gabriella sambil terus mencari.

"Loh kok nggak ada ? kemarin kan udah gue kasi di tas, masa ketinggalan di rumah. Oh iya, kemarin kayaknya Gavinno pinjam buku, tapi buku apa ya?" batin Gabriella.

Sebenarnya, di saat Gavinno atau as known as "Vino" itu meminjam buku Gabriella, Ia tidak menghiraukannya, entah sepertinya Gabriella bengong atau kenapa dan akhirnya Gabriella cuman bilang iya ke Vino.

"Atau jangan-jangan dia pinjam buku IPA gue ya? Aduh, parah nih. Vino kan kelas XI IPS dan kelasnya jauh dari kelas gue. Gimana dong ?" Batin Gabriella.


Lalu Gabriella mencoba memberanikan nyalinya untuk mengatakan ke Bu Irana dengan mengacungkan jarinya.

"Ma-a-af bu, buku saya dipinjam sama kelas sebelah." Kata Gabriella sambil gugup karena Gabriella tau hukuman Bu Irana terkenal lumayan berat.

"Baiklah, karena hari ini saya sudah capek marah-marah sama kelas sebelah, saya izinkan kamu ambil bukunya sekarang." Ucap Bu Irana dengan menghela napas.

"Terimakasih bu." Akhirnya Gabriella lega dan bergegas pergi ke kelas vino.

* * *

Akhirnya Gabriella berlari menuju kelas Vino dan untungnya kelas Vino sedang jamkos.

"Vino kemarin lo pinjam buku gue kan?" Tanya Gabriella sambil terengah-engah.

"Oh iya, emang kenapa? Kan gue udah bilang kemarin." Jawab Vino dengan santainya.

"Iya tapi gue lupa, lagian ngapain pinjem buku IPA gue? Btw dimana buku gue? Gue mau ambil soalnya ada pelajaran Bu Irana nih." Ucap Gabriella.

"Lah itu buku IPA lo? gue kira itu bukunya si Justin temen gue, ya udah gue ambil, and sorry to say buku lo nggak gue bawa lah. Kemarin kan gue bilang gue balikin hari jumat, inikan hari Kamis. Gimana sih, lo? " Jawab Vino dengan sabar.

"Oh My Ghos VINO, Gimana dong? Gue bisa dimarahin nih." Ucap Gabriella kesal.

"Ya udah tinggal jujur aja, apa susahnya coba ?" Vino memang terkenal manusia yang cuek, santuy, kayak ga ada beban hidup, you know lah.

"Emang lo mau dihukum?"

"Kalau salah sih gue mau dihukum dan tanggung jawab."

"Nah sekarang lo harus tanggung jawab buku gue." Sahut Gabriella.

"Itu buku siapa?" Tanya Vino.

"Gue lah"

"Kalau nggak bawa buku?"

"Dihukum lah" Jawab Gabriella tertipu daya oleh Vino.

"Nah, itu tau. Jadi lo yang dihukum." Jawab Vino dengan memetikan jari tepat di depan muka Gabriella.

"Ih enak aja kalau ngomong ya, lo harus tanggung jawab dong! Buku gue aja lo tinggal."

"Gue kemarin udah bilang, lo nya aja yang nggak dengerin. Makannya kalau punya telinga buat dengerin bukan buat gosip. Hahahahahaha." Vino tertawa sinis.

"Oh jadi secara nggak langsung lo nyalahin gue ?" Gabriella menatap tajam mata Vino sampai memojokkan badan Vino ke dinding.

"Iya lah semua kan salah lo sendiri, masa gue?" Saut Vino dengan gaya sok cool nya dengan mengangkat alisnya ke atas dan memajukan wajahnya.

"Gue baru tau emang ada ya cowok selalu benar gitu? Yang gue tahu dari nenek moyangnya nenek moyang gue itu cewek yang selalu benar."
Batin Gabriella

Tak lama kemudian terdengar suara yang tak asing memanggil mereka berdua.

"Heh! Kalian yang ada disana itu ngapain? Kalian pacaran ya?"
Suara yang tidak asing itu menyorot mereka dan boom!! Suara itu adalah suara Bu Irana.

"Aduh! Pasti Bu Irana mikir yang aneh-aneh. Ish parah dah baru kali ini gue apes karena masalah sepele."
Gerutu Gabriella dalam hati.

Gabriella dan Vino gelagapan dan langsung mengalihkan posisinya menghadap ke Bu Irana.

"Enggak kok bu, saya enggak pacaran. Saya mau ambil buku saya, tapi dianya enggak dibawa bu." Ucap Gabriella untuk meyakinkan Bu Irana.

"Halah alasan. Udah banyak murid kayak gini yang modus pacaran, terus keluar pas jam pelajaran. Iya kan Vino?" Kata Bu Irana dengan menatap mereka.

"E-e-enngak begitu bu. Tadinya dia ngeyel kalau bukunya saya balikin hari Jumat. Lagian saya juga nggak baca buku itu dan saya sudah bilang sama dia, tapi dianya sibuk sendiri bu." Ucap Vino menjelaskan kepada Bu Irana.

"Baiklah nggak usah basa basi. Kalian berdua saya hukum. Bersihin ruang labotarium sampai bersih. Jangan lupa bawa pel dan juga sapu." Kata Bu Irana.

"Tapi bu, Ini kan salah Vino."

"Eh enak aja ya, Ini semua salah lo." Sela Vino.

"Eh lo ya, pinjam ga dibalikin." Sahut Gabriella yang nggak mau kalah.

"Ih ya lo lah, salah sendiri nggak dengerin." Ledek si Vino.

"Sssssss-stop udah ya. Karena kalian banyak komplin saya tambahin hukuman kalian biar adil. Bersihin juga ruang Komputer yang disebelah sana."

"Yaaah, bu. " Ucap Gabriella mengarah ke Bu Irana, walau beliau sudah berjalan menjauh dari mereka.

"Ish ini semua gara-gara lo ya."

"Yaudah jalani aja hukumannya, mau gimana lagi ?" Seperti biasa sikap Vino yang cuek dan nggak suka ribet.

Dan pada akhirnya Gabriella menjalankannya tanpa berkomunikasi dengan Vino. Sikap Vino yang menyebalkan itu membuat Gabriella berpikir untuk apa marah-marah nggak jelas kalau dianya nggak ngerespon baik.

Damn! Punya temen gini amat. Kenapa sih harus ada orang cuek, santuy, hidup lagi? Awas aja lo sampai buku gue ga dibalikin.

Between Us [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang