Jimin langsung pulang, rebahan dikasur, galau, bos.Jujur, jimin nggak bisa bayangkan jalani hidup tanpa taehyung.
Nggak pernah terbesit dipikiran jimin kalau taehyung bakal bawa pengaruh segini besarnya,
Akhir-akhir ini hidupnya dipenuhi taehyung dan jimin nggak sadar bahwa dirinya sudah terbiasa dengan keberedaan taehyung disampingnya, walau nggak ketemu setiap hari, jimin pasti akan kirim pesan sekalipun tidak penting dan berakhir telfonan atau vidcall
Sesederhana hanya menceritakan keseharian mereka, hal itu sudah buat jimin senang.
.
.
.
.
.
.
." jimin bangun, bego."
" ck" jimin mendecak, terganggu. Tidak taukah bahwa jimin sedang tidak baik?
" ah, kenapa si ganggu?" Jimin akhirnya terbangun dan bertemu pandang dengan jungkook yang sedang menyengir tak berdosa.
Sepertinya jimin ketiduran karena terlalu sibuk memikirkan taehyung, mendengus sekali lagi, kepalanya sedikit pusing saat berdiri, berusaha ambil kaosnya yang ia lepas sebelum ketiduran.
" ayo nongkrong, lo dah lama nggak main bareng sama yang lain." Jungkook tanya setelah akhirnya berhasil bangunin jimin.
" sana sendiri, lo nggak liat gue masih ngantuk." Jimin berusaha usir jungkook.
" lo anak malam, sejak kapan jam segini dah tidur?" Dipikir-pikir lagi pemandangan jimin yang tidur dijam segini sedikit aneh.
" kenapa? Ada masalah? Lo kayak kehilangan motivasi hidup." Tanya jungkook lagi
Jimin tau niat jungkook bercanda, tapi dalam hati jimin mengiyakan ucapan jungkook.
" lo kalo ada masalah, paling nggak jauh dari masalah percintaan atau abis diomelin ibu lo." Tambah jungkook, setelah jimin ikut duduk disebelahnya.
" gue mending diomelin ibu gue seharian."
" kenapa abis putus? Seingat gue lo masih jomblo." Sedikit kuarang masuk akal sebenarnya buat jungkook, karena menurut jimin ibunya pasti tetep nomer satu, karena jungkook yakin jimin mending diputusin pacarnya ketimbang harus diomeli ibunya. Tapi terus apa yang bikin jimin segini galaunya?
" bangsat, temen sedih malah lo hina." Jimin nggak terima, walau bener sih.
" gue beneran jauhin taehyung." Lanjut jimin, kali ini serius.
" kok? Gue kira lo beneran serius sama dia?" Jungkook makin heran, kalau emang galau karena itu, kenapa ngejauh?
" serius kok, kan kemaren lo yang cerita, gue takut kalau bikin taehyung makin sakit."
" dan lo nyerah gitu aja? Gue bilang ke lo untuk milih perjuangin atau berhenti biar lo sadar taehyung bukan buat main-main bukan malah nyerah gini, bego." Ini jungkook, emosi. Kalau tau perkataanya malah bikin jimin gini, jungkook nggak mau sok-sok an kasih jimin nasihat.
" lo beneran nyerah?" Jungkook tanya lagi, masih nggak percaya kalau temanya bodoh sekali.
Jimin hanya angguk pakai tampang melas, bikin jungkook mendengus.
" gini nih, tipe cowok yang hampir pacarin semua cewek disekolah, tapi sekalinya jatuh cinta jadi bego." Jimin makin tunjukin tampang melasnya setelah dapat hinaan gitu dari jungkook.
" ck, lo ya baru dapat cobaan sekali langsung nyerah, cupu sekali." Jungkook hina lagi, emang ya mau jimin senang, sedih, marah jungkook pasti nemuin cara buat ngehina jimin.
" lagian ya, masalah lo takut buat taehyung makin sakit juga nggak masuk akal, emang selama taehyung sama lo dia sedih, nangis, nggak kan?"
" sikap lo yang malah ngejauh gini yang mungkin malah buat taehyung sakit, sakit hati. Lo ngilang gitu aja, gimana taehyung nggak sedih?"
" terus gue harus gimana dong?" Walau jungkook emang sedikit bangsat tapi soal percintaan jungkook emang bisa diandalin,
" taehyung kayaknya udah anti sama gue." Jimin rasanya pingin mengumpati dirinya aja, kalo taehyung beneran jadi nggak mau sama dia, gimana?
" ya gue juga kalau jadi taehyung ogah lagi sama lo." Ambil perkataan jimin, jungkook emang bangsat.
Jimin pukul jungkook pelan, bercanda. Tapi nggak bisa bohong jimin sedikit takut, gimana kalau taehyung beneran ogah sama dia.
Bodoh, jimin. Kenapa baru sadar?
Esoknya jimin nggak berangkat, alasanya? Galau.
Anjing emang, jungkook suruh perjuangin tapi jimin malah disini, berbaring dikasur.
Bukan, jimin jelas ingin perjuangin taehyung tapi dirinya jadi tidak percaya diri.
Jimin pantas nggak buat taehyung?
Karena taehyung pernah jatuh , jimin takut kecewain taehyung dan bikin taehyung makin jatuh.
Jimin nggak tau, taehyung bisa bangkit juga karena jimin, emang bego.
.
.
.
.
.
.
.Taehyung tidak melihat jimin seharian ini disekolah, tapi toh taehyung tak peduli.
Oke lupakan itu, taehyung munafik, langkahnya secara tak sadar bergerak kearah jungkook yang terlihat berjalan ke kantin.
" jungkook, jimin kok nggak kelihatan?"
Taehyung tanya setelah memanggil jungkook, jimin dan jungkook memang selalu terlihat bersama oleh karena itu taehyung bertanya pada jungkook.Rahasia, tapi taehyung awalnya menyangkal ia menyukai jimin karena takut kecewa kalau jimin berpacaran dengan jungkook.
" sakit, biasa lemah." Jawab jungkook, jelas bohong.
" sakit apa?" Taehyung sedikit khawatir.
" nggak ngerti, tapi kayaknya parah deh. Jimin semalam kelihatan kacau banget." Iya kacau gara-gara taehyung.
" mending lo tengok, siapa tahu dia sekarat."
" iya deh, nanti mungkin gue mampir ke apartemenya."
Serius, jimin harus traktir jungkook sampe lulus, buat ini, betapa baiknya dia bantu selamatkan kisah cinta jimin, kisah cintanya sendiri aja nggak bisa ia selamatkan.
________________________tbc
Gimana? Gue dah berusaha untuk update cepet tapi emang kayaknya nggak gue nggak ditakdirkan untuk update cepet karena hp gue tiba-tiba rusak. Tapi ya akhirnya gue update kan?
Tapi ayo kita ucapkan makasih ke jungkook,
Tapi serius ya kalau nggak ada jungkook ini cerita bakal nggak jalan deh, jungkook yang bawa konflik dia juga yang bantu nyelesaiin, wkwkwk
Tapi ya semoga kalian suka sama chapter ini, luv.
KAMU SEDANG MEMBACA
Namby- pamby (MinV)
FanfictionI said I'd catch you if you fall And if they laugh, then fuck 'em all Minv bxb