Author POV
Aletta zara rachelta seorang gadis berusia 19 tahun, anak tunggal dari pasangan Alm. Airin valery gunawan dan Alex al-bara gunawan.
Gadis yang hidupnya tinggal sebatang kara di rumah kontrakan sepetak dengan harga 700rb perbulan..
Dia bekerja pagi dan malam demi mencukupkan kebutuhannya sehari-hari dan biaya kuliah
Setiap senin-jumat jam 5 subuh sampai 3 sore dia bekerja sebagai office girl di salah satu perusahaan ternama di jakarta, dan ketika pulang dari kantor dia bekerja di salah satu restoran yang berada di daerah kemang dari pukul 5 sore sampai 11 malam.
Dan ketika sabtu minggu dia berkuliah di kelas karyawan.
ZARA POV
Pagi ini adalah pagi yang sangat melelahkan untukku.
Semalam aku mengalami insomnia sehingga baru bisa tidur Jam 3 subuh sedangkan jam 5 aku sudah harus berada si kantor merapikan ruangan direktur utama atau pimpinan utama pemilik tempatku bekerja..
'Akhirnya bersih juga' kataku ketika melihat kamar mandinya sudah selesai ku bersihkan..
Ketika aku ingin menaruh sikat di ujung toilet, aku mendengar pintu ruangan terbuka rusuh..
'Siapa itu? Tidak mungkin pak angga sudah tiba di kantor pagi-pagi begini' ucapku sambil menengok kearah pintu kamar mandi..
Aku pun memutuskan untuk keluar kamar mandi dan melihat siapa yang masuk kedalam, aku takut kalau itu maling yang membawa senjata tajam..
Aku mengendap-ngendap sambil melihat kanan kiri, mataku terfokus pada seorang pria dengan jas berantakan tertidur di atas sofa ruangan..
'Pak Angga' gumam ku ketika yang kulihat adalah bos ku..
Aku mencium bau alkohol dan ada bercak noda lipstik di Kemeja putih..
Ketika ku ingin memutuskan keluar dari ruangan pak angga
Tiba-tiba tanganku ditarik olehnya dan aku terjatuh di atas tubuhnya..
Dia menciumku secara membabi-buta, aku kehabisan nafas dan memukul-mukul bahunya..
'Pak, stoopp' kataku sambil mendorong bahunya..
Tapi kekuatan wanita dan pria sangat berbeda, aku kalah dengan kekuatannya. Dia semakin kurang ajar, tangannya membuka seragamku.
Setelah itu terpampanglah aurat yang selama ini tidak pernah di liat orang lain selain diriku.
Dia mencium seluruh tubuhku sampai akhirnya yang ku khawatir kan pun terjadi.
'Sakitttt' kataku ketika dia berhasil mengambil sesuatu yang sudah ku jaga selama ini.
'Ssstt diam' katanya dengan suara menjijikan. Aku benci pada diriku sendiri yang berhasil termakan rayuannya.
'Pak stop sakit' kataku sambil menangis dan memukuli tubuhnya..
Aku merasa tubuhku bergetar, dia semakin menggerakkan tubuhnya dengan cepat, dan menyemburkan benihnya di dalam rahimku.
Aku terkulai lemah, aku menarik diri darinya ketika pelukan ditubuhku mulai mengendur.
Aku memakai kembali semua pakaianku dan merapikan tataan wajahku.
Aku keluar dari ruangannya dan masuk ke toilet karyawan, disana aku menangis menumpahkan segalanya..
'Raa, kamu kenapa raa? Kamu menangis? Aku mendengar suaramu' aku mendengar nia teman dekatku yang bekerja sebagai office girl juga mengetuk pintu kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
EDELWEISS
Romance(CERITA INI HANYA FIKTIF BUKAN NYATA DAN ADA SENTUHAN 18+) Tidak ada cinta yang saling mengasihani, yang ada hanya cinta yang saling mengasihi.. Faktanya adalah jika pergi baru merasakan kehilangan. 'Bertahan dengan keadaan yang seperti ini, sama sa...