Zara POV
Kandunganku sudah memasuki minggu ke 8 yang artinya sudah 2 bulan dia berada di perutku.
Aku belum siap menceritakan tentang kehamilanku kepada siapapun termasuk sahabat-sahabatku.
Waktu menunjukan pukul 07:25 am
Sekarang aku sedang berjalan ke kelas, pelajaran akan segera dimulai.
setibanya di kelas, aku melihat kelas sudah terisi penuh.
Kawan-kawan ku melambaikan tangannya mengartikan aku harus duduk disana.
Saat sedang berjalan ke sana, fany sengaja mengulurkan kakinya sehingga membuatku jatuh dengan posisi tengkurap.
'Awssshh' aku pun spontan langsung memegang perutku.
'Zaraaaa' teriak teman-temanku.
Fany dan genknya tertawa puas, pikiranku kosong, aku takut terjadi apa-apa pada 'nya'.
'Tolong bawa aku ke rumah sakit. sekarang!' ucapku sambil menatap satu persatu sahabatku yang sudah mengerubungiku.
Mereka mengangguk dan membantuku berdiri.
Saat diluar kelas aku merasa ada yang mengalir di kakiku.
'Darah' gumamku saat melihat ke bawah.
Teman-temanku mengikuti arah pandanganku.
'Raaaa darah apa ini' tanya angel dengan wajah paniknya.
'Tolong, tolong anakku. Aku ga mau kehilangan dia' ucapku dengan air mata yang mulai menetes di pipi.
'Abel ambil mobil lo, kita harus segera kerumah sakit' teriak shasha.
Aku melihat teman-temanku terkejut dan langsung mengeluarkan wajah takut serta paniknya.
Didalam mobil aku meringis menahan sakit.
'Nak bertahan sayang, bertahan nak' kataku sambil mengusap-ngusap perutku.
'Nak mama di sini sayang, Jangan tinggalkan mama nak, mama menunggumu disini' kataku dengan air mata yang sudah mengalir deras.
Abel yang mengemudikan mobil, sedangkan lamiya berada di kursi depan samping abel, aku di apit oleh alia, Shasha dan angel.
'Raaa tenang yaaa, dia pasti baik-baik saja' kata alia sambil membantuku mengelus-ngelus perut.
'Iyaa raaa dia pasti baik-baik saja' lanjut Shasha.
20 menit kemudian aku sudah berada di brangkat rumah sakit.
Aku di bawa ke ruang ICU, pandanganku mulai kabur ketika infusan sudah menancap di punggung tanganku.
Setelah itu hanya gelap yang bisa kulihat.
Author POV
Lamiya, alia, Shasha, angel dan abel menunggu di luar ruangan.
Mereka saling menatap dengan pandangan kosong..
'Sebenarnya apa yang terjadi pada zara? siapa ayah bayi yang di kandungnya' Kata abel.
'Lalu setelah yang di alami zara, apa ada diantara kalian yang ingin meninggalkannya?' tanya Shasha.
'apa maksud kamu sha? Kita itu sahabatnya, sudah sepantasnya kita harus ada untuknya, dia tidak punya siapapun selain bayi yang berada di kandungannya' sahut angel dengan wajah yang sudah memerah karena merasa tak tega dengan nasib zara.
Merekapun saling berpelukan seakan-akan mengerti perasaan zara.
Tak beberapa lama kemudian
'Keluarga pasien nona Aletta zara' panggil dokter setelah keluar dari ICU
KAMU SEDANG MEMBACA
EDELWEISS
Romance(CERITA INI HANYA FIKTIF BUKAN NYATA DAN ADA SENTUHAN 18+) Tidak ada cinta yang saling mengasihani, yang ada hanya cinta yang saling mengasihi.. Faktanya adalah jika pergi baru merasakan kehilangan. 'Bertahan dengan keadaan yang seperti ini, sama sa...