"Euhh..." Suara lenguhan itu terdengar bersamaan dengan terbukanya mata setajam elang tersebut.
"Apa yang terjadi?" Ia meraba dahinya yang masih terdapat sebuah handuk kecil.
"Apakah aku sakit lagi?" Gumamnya kepada diri sendiri.
"Kau memang selalu sakit anak nakal" Tiba-tiba seseorang yang berada di ambang pintu menyahuti gumamannya.
"Jin hyung?" Ia menyeringit heran saat sahabat tertuanya itu berada di kamarnya, sejak kapan Seokjin berada di sini? Sepertinya Taehyung terlalu lama tertidur sampai tidak menyadari kedatangannya.
"Ini makanlah sebelum dingin" Seokjin menyodorkan semangkuk bubur yang di buatnya kepada Taehyung.
"Arghh.. kita akan jatuh bodoh!" Terdengar teriakan ketakutan milik Jimin dan pekikan kesenangan dari Jungkook yang membuat kegaduhan di luar sana.
"Tidak akan hyung, aku akan menjagamu, lagi pula ini sangat seru"
"Seru apanya hah?!"
"Wuhuu..."
"Jin hyung, lihatlah bocah nakal ini" Adu Jimin kepada Seokjin yang hanya dapat menggeleng-gelengkan kepalanya.
Sementara Jungkook hanya dapat memasang cengiran lebar dan beranjak turun dari atas kursi roda milik Jimin.
Anak itu sangat suka bermain dengan kursi roda milik Jimin, tidak perduli berapa kalipun sahabatnya yang lain memarahinya dia akan tetap mengulanginya.
"ah,,Taetae hyung kau sudah bangun?" Tiba-tiba saja bocah tujuh belas tahun itu meloncat keatas ranjang kecil Taehyung dan memeluk sang empu ranjang dengan erat.
"Apakah masih ada yang sakit hyung? Apakah kita perlu ke dokter?"
"Kau akan membuatnya semakin kesakitan jika terus memeluknya dengan erat, bocah!" Ujar Jimin membuat Jungkook menekuk wajahnya dan kemudian menjulurkan lidahnya kearah sang empu suara.
"Aku baik-baik saja Kookie, lihatlah aku sehat"
"Haissh... berhenti memanggilku dengan sebutan itu hyung" Jungkook sudah memberengut lucu.
Pletakk...
"Argh.. sakit Jin hyung" Rengut Taehyung ketika Seokjin menjitak kepalanya dengan gemas.
"Sehat apanya? Kau terus merintih kesakitan dan suhu tubuhmu sangat tinggi sejak semalam sehingga Jimin tidak tidur karena mengurusmu" Omel Seokjin.
"Benarkah? Maafkan aku Chim, karena sudah menyusahkanmu" Sesal Taehyung.
"Apa-apaan kau ini? Kita ini saudara, kau tidak pernah menyusahkanku" Bantah Jimin.
"Tetap saja..."
"Sekali lagi kau mengatakannya, maka aku akan marah kepadamu" Jimin memutar kursi rodanya membelakangi ranjang Taehyung.
Taehyung tersenyum kecil dan kemudian bangkit dari ranjangnya lalu bersimpuh di hadapan kursi roda Jimin.
"Maafkan aku, aku tidak akan mengatakannya lagi" Ucapnya seraya memamerkan senyum kotak andalannya.
Seokjin dan Jungkook terperanjat kaget melihatnya, kedua manik mata mereka menatap kosong kearah Taehyung.
"My king" Gumam keduanya tanpa sadar dan kemudian menggeleng-gelengkan kepala mereka.
"Shh..." Seokjin meringis kecil seraya memegang dahinya. Kepalanya berdentum ketika mimpi itu kembali terlintas di pikirannya.
Telah terlahir seorang Raja yang penyayang dan berkeadilan, kau adalah salah satu sayap yang akan membawa Raja itu terbang ke angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Elemental : The Lost Power [COMPLETE]
FanfictionRatusan tahun telah berlalu sejak peperangan besar yang menghancurkan hampir seluruh negri Azores, membuat rakyat harus hidup menderita di bawah pemerintahan yang kejam dan semena-mena. suatu hari, dimana matahari kembali bersinar walau hanya untuk...