"Sakit hyung" Rengekan itu kembali terdengar membuat Yoongi menghela napas jengah.
"Siapa yang bersikeras meminta izin tadi bocah?"
Bibir Jungkook mengerucut lucu ketika Yoongi menjentik dahinya dengan jemari panjang milik pemuda itu.
"Ishh... setidaknya kau harus memarahi manusia bantet yang sudah melemparku tadi" Rengek nya kembali seraya mengguncang lengan kurus Yoongi.
"Ya...! siapa yang kau sebut dengan manusia bantet hah?!" Terdengar bentakan tidak terima dari Jimin membuat Jungkook mendelik kesal kearahnya.
"Kau juga menyebalkan, kenapa kau melemparku tadi hah?" Balas Jungkook.
"Itu gerakan reflek karena kau yang mengagetkanku duluan, lagi pula itu hanya kantung tidur tidak akan membunuhmu"
"Tetap saja sakit, bantet"
"Ya..! sopan sedikit kepada yang lebih tua, dasar kau bocah tengik"
Plakk...
Sebuah pukulan bersarang pada kepala Jimin, membuat bocah itu berteriak marah kepada sang pelaku yang sudah memasang cengiran kotak miliknya.
"Kalian berisik sekali, dan kau juga chim, kenapa kau melawan bocah itu berdebat, kalian berdua tidak ada bedanya" Ucap Taehyung membuat Jimin semakin meradang.
"Ini semua juga salahmu bodoh!"
"Ehh? kenapa aku?" Taehyung menunjuk dirinya dengan bingung.
"Jika saja kau tidak mengatakan hal yang aneh-aneh aku tidak mungkin melemparnya"
"Aku hanya mengatakan jika akan ada yang datang" Bantah Taehyung tidak terima di salahkan oleh saudaranya.
"Tetapi tetap saja, jika kau mengatakan akan ada sesuatu yang datang, biasanya itu bukanlah hal yang baik. Apa kau ingat terakhir kali kau mengatakan hal seperti itu, dan berakhir dengan rumah kita yang kerampokan serta kau yang masuk rumah sakit karena melawan rampok itu" Cerocos Jimin.
Taehyung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, memang semua yang di katakan Jimin ada benarnya. Tetapi dia juga tidak pernah meminta memiliki keistimewaan seperti ini kan?
"Sudahlah, berhenti berdebat kalian membuat kepalaku sakit" Suara dingin itu akhirnya mampu menghentikan perdebatan yang terjadi di antara Jungkook, Jimin dan Taehyung.
"Ini, makanlah, aku yakin kalian kelaparan setelah berlari tadi" Ujar Seokjin seraya mengulurkan dua mangkuk ramyun yang yang baru saja selesai dia masak diatas api unggun.
"Waah,,, sepertinya sangat enak, terimakasih hyung" Seru Jungkook dengan mata berbinar.
Dia memang telah menceritakan bagai mana mereka bisa tiba di sana kepada ketiga anak adam yang baru saja di temuinya itu, sehingga Seokjin dengan senang hati memasak makanan untuk keduanya. Walaupun hanya dua mangkok ramyun."Berhenti memanggil orang yang tidak kau kenal dengan sebutan hyung, bocah" Ucap Yoongi masih dengan nada dingin andalannya.
"Kenapa?" Jungkook kembali mencebikkan bibirnya kesal.
"Kau bahkan tidak mengetahui nama mereka dan kau memanggilnya dengan sebutan hyung, bagaimana jika dia keberatan kau panggil hyung hah?"
"Aah.. aku tidak keberatan sama sekali" Bantah Seokjin membuat senyum cerah terbit di wajah Jungkook.
"Kalau begitu perkenalkan namaku Jungkook, Jeon Jungkook. Dan yang berwajah datar itu adalah hyung-ku namanya Yoongi hyung" Tunjuk Jungkook kepada Yoongi yang telah mendelik kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Elemental : The Lost Power [COMPLETE]
FanficRatusan tahun telah berlalu sejak peperangan besar yang menghancurkan hampir seluruh negri Azores, membuat rakyat harus hidup menderita di bawah pemerintahan yang kejam dan semena-mena. suatu hari, dimana matahari kembali bersinar walau hanya untuk...