(2) permulaan sebuah kisah

10.7K 1.1K 21
                                    

Empat tahun kemudian~

*****

Matahari bersinar dengan sangat terik siang ini, hal yang biasa dijumpai ketika musim panas telah menyapa negri gingseng itu.

"Ayo cepat chim!" Seru Taehyung ketika mendapati jika saudaranya itu telah tertinggal jauh di belakangnya.

"Haishh... kenapa anak itu tidak bisa diam barang sebentar saja" Gerutu Jimin saat melihat Taehyung yang telah melambaikan tangannya meminta Jimin untuk mempercepat langkahnya.

Mereka berdua saat ini tengah bermain di sebuah hutan yang berada tidak jauh dari rumah keduanya, mungkin kalian akan bertanya-tanya bagaimana di sebuah negara maju seperti Korea masih memiliki hutan?

Hal itu di karenakan mereka berdua tinggal di sebuah kota kecil bukannya kota besar seperti Seoul, sehingga hutan adalah hal lumrah bagi penduduk di sana.

Selain itu hutan juga menjadi sumber mata pencarian bagi masyarakat di sana, tidak terkecuali untuk Taehyung dan Jimin.

Kedua bocah itu biasanya akan mengumpulkan kayu bakar atau sekedar bermain di dalam hutan yang terdapat di kaki gunung itu.

"Cepatlah bantet! kau membuat kita terlambat" Taehyung menarik tangan Jimin menyebabkan saudaranya itu terhuyung mengikuti langkah dari kaki jenjangnya.

"Ya..! kau membuatku hampir terjatuh" Maki Jimin namun Taehyung hanya menghiraukannya.

"Kenapa kau harus menjadi pendek sehingga tidak dapat mengimbangi langkah kakiku yang panjang ini" Ejek Taehyung membuat Jimin mencebikkan bibirnya kesal.

"Ya..! aku ini hyung-mu, hormat sedikit" Teriak Jimin tidak terima di katai pendek.

Meskipun hal itu merupakan sebuah fakta, Taehyung memiliki tubuh yang jauh lebih tinggi dari dirinya.

Jika di bandingkan dengannya yang hanya sebatas bahu Taehyung, tentu saja wajar jika Taehyung sering mengejeknya pendek.

"Chim, apakah kau melihat itu" Tunjuk Taehyung ke arah depan membuat Jimin mengerutkan dahinya bingung.

"Apa?"

"Itu..." Taehyung memutar kepala Jimin kearah yang di tunjuknya tadi.

Seketika kedua mata sipit Jimin membola saat mendapati sebuah mulut goa pada dinding tebing yang berada di hadapan mereka.

"Aku tidak pernah melihat goa itu sebelumnya" Jimin mengerutkan dahinya bingung, karena ia yakin selama bermain dengan Taehyung di hutan ini dia tidak pernah melihat goa itu.

Kenapa sekarang tiba-tiba ada?

"Ayo kita kesana" Taehyung dengan semangat menarik tangan Jimin, menghiraukan tatapan horror yang di layangkan oleh saudaranya itu.

"Tidak! kau sudah gila ya? Bagaimana jika sesuatu yang berbahaya terjadi ketika berada di dalam sana" Tolak Jimin mentah-mentah terhadap ide gila Taehyung.

Tetapi bukan Taehyung namanya jika tidak bisa memaksakan kehendaknya, dengan tatapan memelas andalannya membuat Jimin tidak dapat berkata-kata dan pada akhirnya memilih pasrah untuk mengikuti langkah kaki Taehyung.

"Sudah kukatakan bukan, di dalam sini sangat mengerikan" Rengut Jimin seraya mengeratkan cengkramannya kepada kaos putih yang melekat di tubuh Taehyung.

Mereka berdua berjalan menyusuri goa lembab itu, hanya sedikit cahaya matahari yang dapat masuk membuat jarak pandang mereka menjadi terbatas.

"Kita keluar saja dari sini Tae" Rengek jimin.

BTS Elemental : The Lost Power [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang