"Waktunya telah tiba, sayap ke empat telah terbentang"
Gumam seorang pria berjubah ungu kepada dirinya sendiri.Ia mendongakkan kepala dan kemudian tersenyum seraya menatap matahari yang telah berubah warna menjadi hitam di atas kepalanya.
"Bersabarlah, sebentar lagi cahayamu akan kembali dan kegelapan akan musnah dari negeri ini" Lanjutnya, laksana sebuah janji.
Digenggamnya dengan erat sebuah gulungan kertas kusam yang tersembunyi di balik jubah ungu miliknya.
Wushh...
Angin kencang berhembus menerbangkan dedaunan kering yang berserakan di atas tanah yang juga telah berubah menjadi hitam. Kegelapan ada di mana-mana.
Bukan hanya tanah, tetapi tanaman serta air sungai juga ikut berubah warna menjadi hitam. Semenjak matahari berhenti menyinari negri ini, semua yang berada di dalamnya seakan diselimuti oleh kegelapan yang mengerikan.
Tetapi hal itu tampaknya akan segera berakhir, bersama dengan kembalinya sang pemilik negeri ini.
*****
"Bagaimana keadaan mereka?" Tanya Taehyung begitu melangkahkan kakinya memasuki ruang rawat ketiga sahabatnya.
Ya, atas kuasa dari tuan Ahn Jiwang yang merupakan orang kepercayaan dari ayah angkat Namjoon, akhirnya ketiga pemuda itu ditempatkan di dalam ruang rawat yang sama.
Semua itu adalah permintaan dari Jimin dan Yoongi, dengan alasan akan semakin mudah menjaga ketiganya jika berada di dalam satu ruangan yang sama.
"Belum ada perubahan" Jimin menggelengkan kepalanya dengan sedih.
Taehyung menghela napas dan kemudian menyodorkan sebungkus makanan kepada Jimin. "Makanlah" Titahnya.
Jimin membuka bungkus makanan itu dan kemudian memakannya dalam diam.
Sementara Taehyung sudah berdiri di sebelah ranjang Seokjin yang masih setia memejamkan matanya.
"Apa yang sebenarnya terjadi pada kalian? Kenapa kalian tidak juga membuka mata eoh?" Ucapnya walaupun dirinya tahu tidak akan mendapat balasan apapun dari pemuda itu.
'Aku tidak bisa membuka mataku'
Taehyung membulatkan matanya ketika mendengar suara itu. Terasa tidak asing, itu adalah suara Seokjin.
Ditatapnya dengan seksama wajah Seokjin yang masih belum membuka matanya sama sekali.
'Di sini sangat gelap dan dingin'
Kali ini suara Hoseok yang terdengar, Taehyung menatap Hoseok tetapi tetap saja pemuda itu tidak bergeming di atas ranjang pesakitannya.
'Keluarkan kami dari sini, aku mohon'
Suara rintihan Namjoon yang kali ini terdengar.
Taehyung menggelengkan kepalanya, dia pasti sedang berkhayal karena terlalu lelah saat ini.
"Tae? Kau baik-baik saja?" Suara Jimin berhasil menarik kesadaran Taehyung kembali.
"Ya, aku baik-baik saja" Jawabnya, sangat berlawanan dengan keadaannya saat ini.
Dadanya naik turun dengan napas yang menderu, serta keringat yang menetes dari dahinya cukup menjadi bukti jika ia tidak sedang baik-baik saja, padahal ruangan ini cukup dingin karena ada pendingin ruangan.
"Kau yakin?"
"Hanya sedikit kelelahan"
"Sebaiknya kau istirahat saja, kau pasti lelah karena baru selesai bekerja" Ucap Jimin yang telah mengetahui jika beberapa minggu ini saudaranya itu bekerja di sebuah restoran cepat saji yang berada tidak jauh dari rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Elemental : The Lost Power [COMPLETE]
FanfictionRatusan tahun telah berlalu sejak peperangan besar yang menghancurkan hampir seluruh negri Azores, membuat rakyat harus hidup menderita di bawah pemerintahan yang kejam dan semena-mena. suatu hari, dimana matahari kembali bersinar walau hanya untuk...