0.4

54 23 5
                                    

siapakah ayahku?
- Adeeva Afsheen Myesha
.
.
.

Seorang wanita paruh baya sedang menatap kertas gambarnya yang masih kosong. Dia adalah  Bertha Leena, wanita berusia 41 tahun, pemilik La-Code Boutique, salah satu butik terbesar di Jakarta. Bertha terkenal sebagai seorang desainer handal. Ia juga seorang ibu untuk dua orang putri, Adeeva Afsheen Myesha dan Alessandra Andreas.

"Bertha? Lagi sibuk ya?"

Bertha menoleh ke arah sumber suara. Ternyata sahabat baiknya, Anne Maharani. Istri pengusaha kaya yang tak perlu membanting tulang lagi untuk menghidupi dirinya. Seorang wanita yang tak lain ibu dari Adam Albert Adrian.

"Eh, Anne? Enggak kok"

Setelah bercipika-cipiki seperti para ibu-ibu pada umumnya, Bertha membawa Anne ke ruang kerja yang ada di butiknya. Ruang kerja yang di desain seperti ruang tamu di rumahnya, agar ia bisa terus mengingat keadaan rumah walau saat bekerja. Terutama, untuk mengingat anak sulungnya yang malang, Yesha.

"Ada apa?" Tanya Bertha.

"Aku mau menawarkan kamu bantuan untuk Yesha"

"Bantuan? Untuk Yesha?"

Anne berharap, tawarannya bisa diterima dan bisa meringankan beban hati sahabatnya. Andai aja ada alat pengukur beban berkapasitas dua ribu ton, Anne yakin, beban Bertha mampus merusak alat tersebut karena beban wanita itu terlalu banyak.

Anne menarik napas.

"Kamu kemarin cerita tentang rencana keluargamu liburan ke Bali, kan? Kamu yakin nggak mau ajak Yesha? Dia anak kandung kamu.."

"Aku mau. Tetapi, Mas Andri selalu menolak. Kalau aku membangkang, kamu tau kan akibatnya? Sejauh ini kehidupan ku masih banyak menumpang dengannya"

"Menumpang kata mu? Butik megah ini milik mu lho. Hasil usahamu. Ini yang kamu bilang menumpang?" Anne menggelengkan kepalanya.

"Ya, sebenarnya alasannya bukan itu. Kamu tahu, kan, kalau aku bener bener cinta sama Mas Andri. Cuma dia lelaki yang mau menerima aku di saat aku menjadi single parent"

"Mau apa?" Anne memotong ucapan Bertha.

"Begini Bertha. Secinta apa pun kamu dengan suami, jangan sampai kamu melupakan anak kamu. Ya, meskipun anak kamu adalah..." ia menghentikan ucapannya, Anne tak mau membuka luka lama yang telah sahabatnya kubur dalam dalam.

Membenci anaknya sendiri? Tidak mungkin. Melupakan darah dagingnya sendiri? Apalagi. Aku sangat mencintai Yesha. Aku juga mencintai Lessa. Semuanya adil. Meskipun latar belakang kedua putrinya tersebut amat berbeda dan membuat aku menyesali perbuatan masa lalu. Tetapi, bukan berarti aku menyesali kehadiran Yesha. Aku mencintainya, hanya saja, banyak hal yang tak bisa dijelaskan menjadi penghalang.

"Maafkan aku" ucap Anne menyesal, setelah menyadari raut wajah Bertha yang berubah.

"Aku hanya mau menawarkan bantuan. Bagaimana selama kamu pergi, Yesha tinggal di rumahku? Aku bisa menjaganya bersama Adrian"

Bertha sendiri sadar, ia amat jahat. Sejak Yesha kecil, ia jarang menunjukkan perhatian untuk Yesha. Apalagi setelah ia menemukan cintanya yang baru, ia makin melalaikan Yesha. Ia hanya memberi makan, nafkah, dan sopir. Setelah itu, ia lepas tangan. Tetapi, masih ada naluri seorang ibu di hatinya. Ia amat menyayangi anak sulungnya itu.

***

selamat membaca, jangan lupa untuk vote + comment. Karena itu bentuk dukungan yang berharga dari kalian.
-ra.


Happiness || ellestrwbrryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang