Duduk sini kau dekat padaku
Dekaplah sayang
Hingga buih-buih dikepalamu pudar
Dan hias senyummu lagi terkembangDari separuh cinta ia hidup
Ia tak pernah benci
Separuhnya lagi penuh kasih
Ia tak pernah lupaKau benar kekasihku
Meski pelupuk tiada beradu
Meski gumulan awan penuh sendu
Ada senja menyapa tunggu
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Nama
PoetryMari bercerita... Tak sedikit diluar sana yg ingin meluapkan emosi (kegalauan) nya dalam satu goresan tinta diatas kertas ataupun ketikan ibu jari dilayar smart phone. Namun kebanyakan dari mereka terhambat oleh satu faktor untuk tetap mengabaikannya