Tepat setelah aku mengucapkannya
Sejurus kemudian parade melankolis merengek merdu
Sebutir cinta hendak tertanam
Pada siapa dan demi apaUcapan itu ku lanjutkan
Bersamaan dengan detak jarum jam yg hampir terhenti
Satu nafas kini tengah terengah-engah
Desahan mesra untuk ke sekian kalinyaKini aku terdiam
Semakin sunyi terasa
Hanya ada desahan-desahan yg kian bergejolak
Sebelum hening tercipta
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Nama
PoetryMari bercerita... Tak sedikit diluar sana yg ingin meluapkan emosi (kegalauan) nya dalam satu goresan tinta diatas kertas ataupun ketikan ibu jari dilayar smart phone. Namun kebanyakan dari mereka terhambat oleh satu faktor untuk tetap mengabaikannya